Air Mata.
Sudah sepuluh menit lamanya, suasana kelas 10 IPA-3 terasa tegang. Semua murid memfokuskan kedua bola matanya ke arah empat cewek yang sedang berargumen itu.
Ralat, ketiga orang cewek yang nyatanya sedang berargumen. Sedangkan yang satu lagi sudah menangis terisak-isak merasa dirinya yang paling terpojokkan.
Namira, Dira, Rena, dan Marsha.
Ya, keempat cewek itu yang membuat semua teman-teman sekelasnya menatap ke arah mereka dengan tatapan rasa keingin tahuannya.
"Lo itu penghianat, Ra! Lo nikung gue!" Suara Dira terdengar menyentak, dengan jarinya yang menunjuk-nunjuk tepat di depan wajah Namira.
"Selama ini lo itu anggap gue apa? Sahabat? Atau cuma mainan yang lo mainin kalo lagi butuh?!"
Namira terlonjak kaget saat suara Dira kembali menyentak cewek itu. Sedangkan Rena sudah menatap Dira dengan wajah muaknya.
"Namira nggak salah, Dira! Kenapa lo terus-terussan nyalahin dia, sih?!" ucap Rena akhirnya.
Napas Dira semakin menderu. "Lo bilang dia nggak salah?!" Lagi-lagi Dira menunjuk wajah Namira.
Marsha terdiam, ia tidak tahu harus berbuat apa karena cewek itu juga bingung harus memisahkan mereka dengan cara apa.
Dan Marsha harus memihak kepada siapa? Dira atau Namira?
"Dia itu udah ngebohongin kita semua, Ren! Gue, lo, Marsha, dan Dean juga! Dia nggak pernah bilang kalo sebenernya dia itu pacar Kak Nadhif! Udah berbulan-bulan dia bohongin kita!"
Semua murid yang mendengar hal itu seketika terlihat kaget dan saling bersahutan. Hal itu tentu membuat Namira semakin merasa terpojokkan.
"Namira pacarnya Kak Nadhif?"
"Tega banget ya dia, sama sahabat sendiri maen rahasia-rahasiaan."
"Kenapa si Dira harus marah, coba?"
Kali ini Marsha tahu ia harus memihak kepada siapa. "Dira bener," ucapnya kemudian yang langsung mendapat kerutan bingung sekaligus tidak percaya dari Rena.
"Dira bener, Ren. Namira itu udah khianatin kita. Buat apa kita sahabatan, kalo ternyata Namira ragu sama kita?"
Rena menggeleng tidak percaya mendengar ucapan sinis Marsha. Di sini, Rena juga salah karena ia sudah mengetahui kalo Namira adalah pacar dari Nadhif dan tidak memberi tahu sahabat-sahabatnya yang lain.
Tetapi, Rena juga tidak mungkin untuk memberi tahu Dira, Marsha, dan Dean tanpa izin dari Namira.
"Ma-maafin gue, Dir ..." Namira berkata lirih, ia mengusap pelan air matanya.
"Kenapa sih, lo selalu ngerebut apa pun kebahagiaan gue?!" Kedua tangan Dira mengepal, wajahnya semakin geram.
"Gu-gue nggak---"
"Lo selalu ngerebut apa pun kebahagiaan gue! Dulu Raka, sekarang Kak Nadhif! Kenapa sih, setiap orang yang gue suka harus suka sama lo? Kenapa?!"
Tak terasa air mata Dira ikut berderai, cewek itu sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Hatinya sudah kelewat sakit karena tidak terima dengan semuanya.
Namira terperangah. "Lo ... Lo suka---"
"Iya gue suka sama Kak Nadhif!"
Tubuh Namira seketika lemas dan hampir saja terjatuh jika sebuah tangan tidak menahannya dari belakang. Namira menoleh, dan mendapati Reno dengan wajah bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Teen Fiction[COMPLETED] [BELUM DIREVISI JADI MASIH ACAK-ACAKAN] AKU AKAN BUAT SEKUELNYA KALO READERSNYA UDAH 100K:) DILARANG KERAS MENG-COPAS KARYA ORANG LAIN! TOLONG SALING MENGHARGAI. Pada awalnya hidup seorang gadis bernama Namira Kalila yang baru saja memas...