Bertukar Cerita

2.3K 259 27
                                    

Bertukar Cerita.

Seperti yang sudah Namira katakan, di hari minggu yang cerah ini Dira, Rena, dan Marsha kini sudah berada di dalam kamar Namira sambil berguling-guling di atas karpet minnie mouse-nya.

"Si Dean-nya suruh ke sini, Ra," ucap Dira yang kini mulai beranjak lalu berjalan ke arah jendela kamar, menampilkan jendela kamar Dean yang terbuka.

"Iya udah gue suruh kok," balas Namira sambil menyuapkan keripik tempenya.

Dira memanggut-manggutkan kepalanya. Tak lama kemudian, pintu kamar Namira terbuka, membuat seluruh penghuni kamar menoleh ke arah pintu.

Dean menyengir. "Hai," sapanya.

Rena dan Marsha buru-buru merubah posisinya menjadi duduk. "Hai," balas Namira, Dira, Rena, dan Marsha bersamaan.

Dean melangkah lalu duduk di atas karpet saat Rena dan Marsha menepuk-nepuk karpet, menyuruh Dean untuk duduk di sebelahnya.

Namira dan Dira pun beranjak dan ikut duduk di atas karpet halus bergambar minnie mouse itu. Rena dan Marsha masih terus tersenyum ke arah Dean. Sepertinya mereka terkesima dengan kecantikan Dean.

"Biasa aja kali ngeliatinnya, gue tahu Dean cantik," sindir Namira pada Rena dan Marsha. Sedangkan Dean hanya tersenyum simpul.

"Sirik aja lo," ucap Rena lalu menoleh kembali kepada Dean. "Kenalin, gue Rena." Dean menerima jabatan tangannya. "Dean," balasnya.

"Gue Marsha."

"Dean."

"Gue Dira."

"Dean."

Namira tertawa. "Sekali aja kali bilang Dean-nya. Nggak usah sampe tiga kali," ujar Namira yang membuat Dean hanya tersenyum menanggapi.

Dira menyeletuk. "Bagus dong, dia udah bikin kesan yang bagus dari awal perkenalan. Emangnya lo? Ngenalin ke Rena malah nyebutin orang bukan nama." Sindiran Dira membuat Rena, Marsha, dan Dean tertawa. Sedangkan Namira mengerucutkan bibirnya.

"Nah bener tuh, dasar Namira si anak nggak jelas!" ledek Marsha lalu kembali tertawa.

"Udah ah udah, kenapa gue yang jadi dipojokin sih?" ucapnya kesal. "Katanya mau temenan sama Dean, ayo dong saling cerita-cerita!" Dean hanya tersenyum lebar menanggapi kalimat Namira.

Dira mengawali pembicaraan terlebih dahulu. "Lo juga kelas 10?"

Dean mengangguk. "Iya, seumuran kalian," balasnya.

"Kenapa nggak ke SMA Perkasa aja? Kan SMA Perkasa sekolah favourite," tanya Marsha.

Dean menyengir. "Gue sekolah di SMA Harapan, deket sama rumah gue yang dulu. Tapi karena tawaran Namira waktu itu, sekarang gue lagi mempertimbangkan buat pindah sekolah ke SMA Perkasa."

Namira tergelak. "Serius? Bagus dong, temen kita jadi nambah satu," ucap Namira yang dibalas Dean dengan kekehan.

"Lo udah punya pacar De?" tanya Dira kepada Dean yang membuat Namira, Rena, dan Marsha langsung menoleh ke arah Dira. Sedangkan Dean sedikit terperangah.

"Ih Dira, nanya-nya main langsung aja," ucap Namira.

Rena menyeletuk. "Sirik aja dia Mir, 'kan Dira mau dijodohin, sedangkan orang lain mah bebas pacaran sama siapa juga." Namira, Rena, dan Marsha tertawa sedangkan Dira mengerucutkan bibirnya lalu menimpuk Rena dengan bantal.

Dean menjawab. "Nggak, gue nggak punya pacar."

"Mantan?" tanya Dira lagi yang membuat Dean gelagapan.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang