My Brother Come Back

2.1K 258 18
                                    

My Brother Come Back.

"Kak Marcel!" pekik Namira senang dan langsung berhambur ke dalam pelukan seseorang yang sangat ia kenali.

"Lo kok pulang nggak bilang-bilang gue sih? Kalo tahu 'kan gue mau bikin surprice di rumah," ucap Namira dengan nada yang dibuat-buat lalu melepaskan pelukannya.

Marcel tersenyum, lalu mengacak-acak rambut Namira gemas. "Heh! Gue ini abang lo ya, yang sopan kalo ngomong!" peringatnya.

Namira menyengir. "Halah, lo 'kan seumuran sama Riki, jadi nggak usah pake embel-embel abang deh, nggak pantes."

"Sialan," gumam Marcel sambil tertawa.

Nada yang melihat tingkah kedua anaknya itu, hanya tersenyum. Sudah dua tahun lamanya ia tidak melihat Marcel secara langsung, karena anak sulungnya itu berkuliah di kota Parish. Dan kali ini, air matanya tidak dapat tertahan lagi, ia sangat terharu melihat kepulangan Marcel.

Marcel yang menyadari Nada menitikan air matanya, langsung berhambur ke dalam pelukan Nada. "Mama... Abang kangen banget sama Mama," ucapnya merajuk.

Nada melepas pelukannya dan langsung menjepit hidung Marcel dengan jari telunjuk dan tengahnya. "Jahat kamu ya, baru bisa pulang. Nggak kangen sama keluarga sendiri?"

Marcel meringis sambil menepuk-nepuk tangan Nada, sedangkan Namira sudah tertawa-tawa jahat. "Aduh, sakit Ma, iya-iya maaf. Marcel 'kan sibuk Ma, lagian sekarang 'kan Marcel udah pulang," jelasnya.

Nada hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu mengacak rambut Marcel gemas. "Yaudah ayo pulang. Papa kamu tadi bilang nggak bisa ikut jemput karena banyak kerjaan, nih sekarang kamu yang nyetir, Mama cape," ucap Nada sambil memberikan kunci mobilnya.

Marcel mendesah, sedikit kecewa karena Aldi tidak bisa ikut menjemput. Membuat Namira yang ada di belakangnya langsung mengusap bahu Marcel.

"Yaudahlah nggak apa-apa, 'kan Papa kerja buat kita juga. Jangan manja deh, jijik," ucap Namira lalu tertawa, membuat Marcel mau tak mau kembali mengacak rambut adiknya. Kali ini dengan perasaan kesal.

"Eh, ini anak malah pada becanda, ayo pulang," sahut Nada yang sudah bejarak lima langkah dari tempat Marcel dan Namira berdiri.

Mereka pun langsung melangkah mengekori Ibu tercintanya itu.

•••

"Jadi selama gue nggak ada, gimana kabar lo?"

Namira menghembuskan napasnya, masih merasa lelah sisa perjalanan pulang tadi. Kini ia tengah merentangkan tubuhnya di atas kasur milik Marcel.

"Kabar gue nggak baik-baik aja," jawab Namira dengan nada serius.

Marcel yang sedang membongkar koper untuk mengeluarkan oleh-olehnya, kini menghentikan aktivitasnya dan langsung menoleh ke arah Namira. Kakinya langsung melangkah menghampiri Namira dan duduk tepat di sebelahnya.

"Maksud lo?" tanya Marcel. Ia takut jika Namira menyembunyikan sesuatu dari Nada dan Aldi.

Karena Marcel tahu, Namira tidak akan pernah mau menceritakan sesuatu yang ia sembunyikan, kepada Nada mau pun Aldi. Namira hanya akan menceritakannya kepada Marcel.

Namira menghela napasnya seraya merubah posisinya menjadi duduk. Ia langsung menoleh ke arah Kakak satu-satunya itu.

"Gue..."

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang