Perasaan Senang dan Salah Paham

1.8K 206 47
                                    

Perasaan Senang dan Salah Paham.

Nadhif berjalan di sepanjang koridor kelas sepuluh dengan gaya khasnya yang cuek. Rambut jambulnya sedikit basah karena sudah ia basuh dengan sengaja.

Setelah sampai di depan kelas pacarnya itu, ia mundur kembali saat matanya melihat sosok Bu Beti yang sedang berada di dalam kelas Namira. Sepertinya guru itu sedang memarahi murid-muridnya.

"Stttttt!"

"Namira!"

Merasa namanya ada yang memanggil, Namira langsung menoleh ke arah jendela dan langsung mendapati sosok beruang lucu itu yang sedang tersenyum manis.

Mata Namira melotot, tangannya refleks mengibas-ibas seperti menyuruh Nadhif untuk pergi karena takut ketauan oleh Bu Beti.

Memang, bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, tetapi gara-gara ulah Ozan yang membuat kaca kelas 10 IPA-3 pecah, membuat kelas Namira ditahan dan diceramahi habis-habissan oleh Bu Beti.

Nadhif terlihat menunduk, dan Namira tidak tahu apa yang dilakukan oleh Nadhif. Mungkin cowok itu sedang memandang sepatunya?

Drtt.. Drt...

Getaran ponsel yang ada pada saku roknya membuat Namira menghela napas berat. Cewek itu menoleh sesaat kepada Bu Beti takut jika ia kepergok sedang memainkan ponsel.

NadhifAsyraf: Lagi dimarahin ya? Kasian:p

Namira mendengus.

NamiraK: Nyebelin banget, masa?!

NadhifAsyraf: Masa???????

NamiraK: Udah sana jangan diem di situ! Nanti kalo ketauan Bu Beti gimana?!

NadhifAsyraf: Sekarang waktunya kamu belajar. Tadi Bu Tia ngasih tau aku.

NamiraK: Iya-iya. Tungguin aja di kantin ya? Nanti aku nyusul ke sana.

Setelah mengetikkan balasan itu, Namira kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku roknya. Kali ini terdengar nada suara Bu Beti yang melemah. Sepertinya guru itu sudah kehabisan suara gara-gara teriak-teriak memarahi semua muridnya.

Yang salah satu murid, yang disalahin semuanya.

"Dir?"

Dira menoleh ke arah Namira lalu mengangkat alisnya sekilat.

"Hari ini gue nggak bisa pulang bareng ya, disuruh belajar sama Nadhif."

Sesaat Dira terdiam sambil menatap Namira dengan pandangan datar. Namun di detik kemudian dia mengedikkan bahu, seperti menjawab; Terserah.

Setelah Dira kembali menoleh ke arah depan, Namira menghela napas. Ingin sekali ia bertanya apakah Dira benar-benar menyukai Nadhif?

Jika benar, Namira masih bisa mempertimbangkan hal itu.

Lagi-lagi Namira mendengus. Rasanya sangat gerah jika mengetahui banyak cewek yang menyukai Nadhif.

Kezia, Aby, dan sekarang ditambah Dira?

Dua menit kemudian, akhirnya guru piket itu pun membubarkan kelas Namira. Cewek itu langsung beranjak dan tersenyum penuh arti kepada Rena. Tentu senyuman itu sangat dimengerti oleh Rena sehingga cewek itu membalasnya dengan anggukkan.

Kantin tampak sepi, hanya ada tiga orang saja yang berada di sana termasuk cowok beruang kutub lucunya itu. Namira tersenyum, betapa teduhnya melihat Nadhif yang sedang membaca buku dengan serius.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang