Memang tidak lazim,aneh bahkan mengerikan perkataan gua ke Anggi. Mengingat bahwa Anggi adalah cewek yang gua sayang.
Bagi gua hidup itu seperti catur. Nggak ada yang nggak mungkin termasuk Pion membunuh Raja. Sebelum kau terhanyut dalam permainan, maka hanyutkan musuhmu kedalam permainanmu. Jika kau menginginkan Raja musuhmu bergerak tentu kau harus memaksanya bergerak bukan? Setidaknya berpikirlah 3 langkah kedepan serta pahami semua kemungkinan. Kemungkinan dalam arti jika kita melakukan gerakan tertentu, apa dampaknya? Apa keuntungan untuk kita? Hal terburuk apa yang musuhmu bisa lakukan? Kenapa gua bilang bisa? Kebanyakan orang belum tentu mengetahui kalo dirinya bisa karena mereka enggan berpikir lebih dari biasanya, melihat lebih banyak dari biasanya, menganalisa lebih cermat dari biasanya
nah setelah kau berpikir 3 langkah kedepan beserta semua kemungkinan yang akan terjadi, sekarang saatnya berspekulasi yang tentunya dengan sederet resiko (kemungkinan). Buatlah langkah dengan dasar pemikiran kau akan menerima kemungkinan terburuk itu. Di saat ini juga kau harus menyiapkan Backingan (antisipasi) tapi sekaligus yang bisa mengancam keutuhan musuh.
Peraturan selanjutnya timbanglah antara hasil yang akan kau dapatkan dengan kemungkinan terburuk tadi. Contoh : jangan sekali kali kau memakan menteri dengan kudamu yang akhirnya kudamu juga di makan. Memang kau dapat menteri, tapi musuh mu mendapatkan kudamu dan itu lebih berharga dari menteri yang kau dapatkan.
Ya, semua itu terlintas cepat sekali di pikiran gua, rasanya seperti sekian detik. Kalo gua jelasin lebih banyak lagi mungkin nggak banyak reader yang paham. Oke itu filsafat hidup gua dari catur.
sekarang coba di hubungkan, 2 hari gua nungguin Anggi dan Anggi cuman pura pura tidur. Itu berarti Anggi seolah olah nggak pengen sama gua lagi. Ya, itu hanya seolah olah. Kalo Anggi beneran nggak pengen sama gua dan TEGA sama gua, pastinya gua uda di usir ato paling nggak pasti doi milih Rumah Sakit yang nggak mungkin gua jangkau. Kesimpulan gua Anggi masih cinta ama gua
Nah gua ambil tindakan buat memastikan itu dan berarti gua bertaruh. Awalnya gua ilangin dulu coverannya Anggi (ayah), gua nggak mungkin ngomong atopun mengambil tindakan kejam kalo ayah ada. Jadi gua buat ayah balik. Anggi pastinya nggak mau gua nungguin doi terus dan berarti doi pengen gua pulang. Seorang ayah pasti akan nurutin kepengenan anaknya apalagi kondisi Anggi seperti itu di tambah lagi cuman Anggi yang ayah punya. Gua manfaatkan kelemahan itu untuk membuat ayah pulang. Gua bakalan pulang kalo ayah mau pulang. Tentunya ayah pasti pulang karna ayah bukan pribadi yang omongannya nggak bisa di pegang. Beliau bisa menutupi sesuatu tapi tidak bisa berbohong.
Oke, yang cover Anggi pulang. Tinggal masalah aparat rumah sakit (dr dan suster). Suster a.k.a perawat anggep aja clear karna cuman ada suster yang piket. Sekarang masalah Dr, seorang Dr pasti mengutamakan pasien, entah itu kenyamanan, kesehatan dsb. Karna gua teriak teriak otomatis Dr bakal ngusir gua, paling nggak ya nyuruh gua tenang. Tapi gua tau Anggi bakalan respon atas tindakan gua (nggak mungkinlah cewe yang uda 2 taun sama gua ngedenger bentakan gua buat pertama kali nggak respon). Nah gua harus pura pura mau pergi sebelum Anggi ngerespon (keluar 1 kata dari mulutnya). Nah mau nggak mau kan Anggi nahan gua yang otomatis Dr pergi.
nah ini waktunya gua bertaruh antara gua kehilangan Anggi ato Anggi sama gua dan barang pasti Anggi nahan gua (karna gua tau dari awal Anggi masih pengen sama gua) . Supaya gua bener bener yakin omongan Anggi itu asli ato di buat buat gua pegang pergelangan tangan Anggi. Sepengetahuan gua kalo adrenalin berubah pasti detak jantung juga berubah. Setiap kali berbohong pasti adrenalin berubah, detak jantung pun berubah.
Ini versi gua kalo belom jelas liat aja film Stealth pas adegan komandan nya bohong tentang pencarian Letnan Wade (kalo nggak salah) yang jatuh di Korea
si pesawat pintarnya bilang " komandan berbohong, terjadi perubahan detak jantung saat dia mengatakan itu"Balik lagi, Anggi ngomong biar gua cari yang lain. Omongan itu uda jelas kebohongan (terbukti dari detak jantung tadi) . Di finalnya gua buat Anggi yang ngakuin itu sendiri meski resiko dari perkataan gua sangat besar ! Tapi kenapa harus takut dengan resiko? Toh jawabannya sudah jelas
TUHAN PUNYA SKENARIO BUAT AKTORNYA (KITA), LALU APA GUA NGGAK BOLEH MEMILIKI SKENARIO SENDIRI?
![](https://img.wattpad.com/cover/101048648-288-k230620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Seorang Psycho Mulai Menulis
NonfiksiPENTING! Beberapa hal yang Readers perlu ketahui 1. Ini bukan murni cerita saya, saya hanya menshare cerita ini dari kaskus yang menurut saya cukup menarik. 2. Saya semata-mata hanya ingin membagi cerita menarik ini ke wattpad supaya banyak readers...