7. bad luck

366 24 0
                                    

Aku tak tahu kesalahan apa yang sudah kulakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak tahu kesalahan apa yang sudah kulakukan. Apa ini karena aku sering bandel mendengar ceramah menjelang magrib? Atau karena aku sering menghina Ningrum?

Ah! Apa karena aku memaki Vina dan Kayla yang menyanyi kemarin sore? Demi tuhan. Nyanyian mereka terdengar seperti kumbang yang pilek 4 tahun dan aku sedang demam. Jadi, aku tak tahu kenapa aku harus mengalami nasib sejelek ini.

Selama satu tahun kami pacaranpun, aku tak pernah menontonnya tanding futsal. Dia tak pernah berhasil membuatku, lebih tepatnya. Lihat sekarang, aku disini, aku mungkin terkejut, tapi dia lebih terkejut lagi.

"kita takut dia makin sakit kalau nekat pulang pas ujan."jelas Putri. Membuatku berbalik memandangnya. Kita takut dia makin sakit? Bukan, kita takut dia sakit? "well, seseorang perlu ngelaporin keadaan kamu kan?" Kemudian dia berdiri sejauh mungkin dariku.

 Kita takut dia makin sakit? Bukan, kita takut dia sakit? "well, seseorang perlu ngelaporin keadaan kamu kan?" Kemudian dia berdiri sejauh mungkin dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memberitahu orang itu aku sakit?!

"Me, aku wakilin dia ya, sebaiknya kamu nonton sambil duduk karena ini bakalan lebih dari sejam. Ntar kamu capek loh berdiri terus." Farhan menyeretku. Tapi duduk dibangku yang berjarak beberapa meter dari Putri. Dia yang sedang menjadi nyonya rumah. Jelas sekali, dia memang nyonya rumah disini.

Semua orang terlihat seru bermain dan aku seperti ingin bunuh diri saja. Ini bahkan lebih buruk dari nasib kalau aku berhujan-hujan ria pulang. Lebih baik aku makin sakit dari pada terduduk bodoh seperti ini. Ah! Game!

Setengah jam bermain menembak balon, hapeku tewas habis batre.

Argghhh.

Tak bisa sok sibuk memandangi hape, aku terpaksa mengangkat wajah memandangi lapangan futsal yang sekarang seperti tempat pemotongan hewan saking ramainya sorakan. Maksuku, sorakan itu berasal dari sekeliling lapangan karena luput dari perhatianku, dikiri kanan, semuanya sudah ramai dengan penonton atau mungkin terjebak hujan.

Tetap saja Putri terlihat paling heboh dan aku tak tahu dia bersama siapa. Ada 3 orang cewek lagi bersamanya dan mereka semua tak bisa dibilang pendiam. Melompat penuh semangat kesana kemari sambil meneriakan hal tak penting. Siapa mereka?

That time when we're together (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang