Mungkin saking menikmati hari ini, aku jadi lupa untuk marah hingga mengobrol asik bersama Farhan sepanjang jalan keluar gedung. Kuliah selesai! Hari senin yang panjang akhirnya selesai. Ayam bakar, sate kambing! Aku sudah tak sabar.
"hallo Meme."
"miko."
"PIKO! PE I KA OOOO!!" jeritnya kencang tepat didepanku.
Ya, aku lupa alasanku menghantamkan buku ke muka Farhan tadi. Jadi mesti terjebak bertemu dengan Miko dan Garra. Mereka menjemput Farhan kurasa. Jelas tak ada hubungannya denganku jadi aku tak repot membenarkan nama Riko dan hanya langsung menuju motorku yang tepat disebelah mobil Garra di parkir.
Tentu saja, Farhan tak melepasku dengan mudah. Dia duduk di motorku dan menyapa Garra yang ada dibalik kemudi.
"dapet salem dari Mecca." Telunjuknya menunjukku yang sedang memberinya plototan sinar laser. "dia bilang, dia naksir kamu." Rocosnya. Bisa kulihat wajah Garra berubah saat mendengarnya.
Aku menarik nafas panjang. Menghitung dalam kepalaku. Berusaha tak berubah menjadi hulk disini, saat ini juga. Terlalu banyak saksi dan aku masih kuliah beberapa semester. Aku tak ingin di kontrak marvel. Jadi, aku hanya mengangguk sambil tersenyum.
"kamu benaran lucu ya." Aku menepuk-nepuk bahu Farhan sebelum mendorongnya dari motorku dan bersiap pergi.
"loh, kamu gak ikutan?" ikutan apa? Main futsal? "nonton. Putri udah disana. Dia bilang, anak kosan juga pada nonton, terus dia bilang, kunci rumah dibawa jadi kalau pulang, kamu juga gak bisa masuk."
Aku meniup anak rambut yang hinggap di mataku dan menyingkirkan tangan Farhan yang bertahan di kepala motorku.
"Meme!" tahannya. Aku melotot. Dan, dia mencopot kunci motorku. "Putri bakalan siram aku pakai lava kalau kamu gak datang." Dia memasang wajah memohon. Tanganku merebut kunci tapi dia mengangkat lebih tinggi. Aku naik ke pijakan motor mioku dan dia menjauh.
Tarik nafas Meme.
KAMU SEDANG MEMBACA
That time when we're together (completed)
RomanceContoh, sebagai gadis populer, aku juga harus mengalami ini. "kamu mutusin aku?" setidaknya, suaraku terdengar cukup stabil untuk emosiku yang sepertinya mulai labil. Setelah menghilang selama 2 bulan liburan semester dan aku Cuma melihat fotonya t...