20 a stranger comes

244 21 0
                                    

Biarpun pergaulanku minim, aku juga tahu kalau hal-hal berat mulai banyak terjadi di semester 5. Well, ini malah puncak terberat kan? Tapi aku tak menyangka akan seberat ini sampai aku harus berulang kali melakukan perenungan. Berapa banyak makanan yang masuk, aku tetap tak bisa benar-benar menikmatinya saking banyak hal yang mengganggu pikiranku. Dan, tidak bisa menikmati makanan adalah hal yang paling menyedihkan untuk terjadi. Bagaimana bisa?

Aku menusuk pentol bakso dengan sebelah sumpit. Memandanginya beberapa saat. Biasanya, pangsit spesial bakso ini mampu membuatku berhenti berpikir karena sibuk makan tapi lihat sekarang, aku menduakan si bakso.

Komti brengsek.

Dia menjatuhkan harga diriku siang tadi dengan sangat hina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menjatuhkan harga diriku siang tadi dengan sangat hina. Jelas Farhan ada dibalik semua ini. Bisa jadi, Putri lah yang memprakarsai semuanya. Dia dendam aku menghapus kontak Garra di bbmku. Apalagi, saat melihat hapeku memakai pengaman. Dia benar-benar murka dan langsung memasang pengaman di hapenya sendiri. Katanya, aku sudah tak menghargai persahabatan kami dengan hape yang terkunci itu. Toh, aku hanya memandanginya dan tidak berniat memberikan kode hape ku. Aku yakin, engsel pintu kamarku tidak akan bertahan sampai aku lulus kuliah saking seringnya dibanting si nenek sihir itu.

Malam ini, aku melabrak Farhan dengan luar biasa. Dari suara motornya, aku keluar lebih dulu sebelum pacar yang ingin diapelnya muncul. Dia seharusnya sudah membeli nyawa karena sudah berani memprovokator orang sekelas agar memaksaku ikut acara bodoh itu. Dia patut menerima semua murkaku. Dasar bajingan.

Argh. Aku memasukan sambal jelas terlalu banyak. Sudah berapa gelas aku minum? Hidungku mendadak pilek dan mataku bearir. Putri sialan!

"mbak, tolong jus sirsaknya." Dan si mbak itu perlu melihatku sekali lagi untuk memastikan aku bukannya sedang keracunan karena sudah punya 3 gelas jus kosong dihadapanku.

Warung bakso yang biasanya kami datangi satu kosan. Berhubung ini malam minggu, mereka semua sibuk dan aku, memang tak mengajak siapapun. Cuma langsung pergi setelah melabrak Farhan. Tepatnya, kabur sebelum Putri melabrakku balik.

Aku pasti terlihat menyedihkan. Diantara semua pasangan malam minggu. Sendirian dan berjibaku menghabiskan pangsit spesial beserta 4 gelas jus.

Hapeku yang tak benar-benar berguna itu tiba-tiba berkedip saat panggilan masuk. Saking kagetnya aku Cuma memandangi layar hape sambil menggigit sumpit. Aku pasti salah lihat.

Panggilan terputus.

Hmm, mungkin dia cuma salah sambung.

Hapeku kembali menyala dan nama yang sama kembali muncul.

Apa bisa salah orang 2 kali berturut-turut?

"memang kamu." Seseorang duduk dihadapanku sambil menaruh hapenya disebelah hapeku yang kembali gelap karena panggilan yang berakhir. "kenapa gak diangkat?"

That time when we're together (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang