14. Stupid people makes stupid plan

263 21 0
                                    

"kamu gila?"

"kamu yang gila."

Aku menghela nafas dan menaruh agenda merah Putri keatas meja dengan perlahan. Sangat perlahan karena aku terlalu emosi. Dipandangi semua anak kosan dengan wajah puas dengan semua yang mereka tulis agenda itu hanya membuatku benar-benar ingin membalik meja lipat Ningrum itu dan melemparnya pada yang punya agenda.

Dengan spidol merah aku melingkari sekasar mungkin hingga merobek beberapa sudut kertas.

"pacarin Garra?!" Mereka gila?!

Putri menarik agendanya. "masih ada 19 point lagi. Kenapa kamu udah histeris kayak gitu di point pertama?"

"dari pengalaman aku ya Me, gak ada cara balas dendam yang lebih manis dari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dari pengalaman aku ya Me, gak ada cara balas dendam yang lebih manis dari ini. pacarin teman dia. Kamu puas, dia tersiksa." Bianca melipat tangan didada dan kemudian kembali membeberkan hasil penelusurannya.

Meski aku dulunya, sempat menjadi pacar Jedi, aku tak pernah tahu siapa teman dekatnya. Jadi Bianca, memanfaatkan koneksi, mencari dengan detail. Kalian tahu, dia benar-benar mengenal dengan baik semua yang ada di kontak bbm, fb, instagram, path dan semua sosmed yang lain. Jangan tanya aku bagaimana bisa dia melakukan itu, karena dia, benar-benar melakukannya. Dan Garra, ada di daftar paling atas.

"Mereka temanan lama Me. Heran sih kamu sampai gak kenal tapi yang paling penting. Dia teman Jedi dan dia, sekarang single." Bianca terlihat sangat puas dengan hasil penelusurannya.

Kalau ini bukan sedang membahasku, aku pun akan takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ini bukan sedang membahasku, aku pun akan takjub. Dia sungguh berdedikasi dalam semua hal tak penting.

"ini tuh, kek takdir Me." Tambah Vina dengan mata menggebu. Takdir my ass Vina. "coba bayangin, dia muncul didepan kamu dan jelas-jelas bawa fakta kalau dia baru putus." Kayla, menekankan bagian-bagian di warung bakso seperti aku tak ada disana dan bukan aku yang mengalaminya langsung.

"dia muncul?" jelas-jelas aku yang duduk di kursinya sendiri. Aku yang muncul. Bagaimana mereka mengalihkan fakta sesuka hati? ini alasan kenapa kita tak boleh percaya gosip yang disampaikan dari mulut ke mulut. Selain sudah melewati revisi sadis, semuanya akan semakin dramatis.

Dengan kakinya yang selonjoran dibelakang pantatku, Kayla mendorong dengan kuat dan bilang, kalau aku tak punya pilihan. Tapi, aku bisa memilih cowok nomor 2 kalau tak mau Garra. Dan nomor dua itu, Miko.

"Piko." Ralat entah siapa disaat aku membaca.

Aku tak ingat dia yang mana tapi sekarang aku tak bisa tak ingat karena Bianca langsung memajang foto cowok itu yang ternyata teman fb nya tepat didepan hidungku.

"mbak, dia cakep gitu loh. Masa gak mau?" aku melotot pada Ningrum. Melihat plototanku, dia langsung menarik agenda dan menunjuk cowok nomor 3. "yang ini juga cakep kok kalau gak mau yang pertama. Tapi ngomong-ngomong, temannya kak Jedi pada cakep semua ya?"

 Tapi ngomong-ngomong, temannya kak Jedi pada cakep semua ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya iyalah. Dia tuh kelas atas. Heran aja sih bisa pacaran ama dia." Dia diujung kalimat itu adalah aku.

"Put, kamu gak cerita ke Farhan kan?" maksudku, semua hal gila memalukan ini, dia tak menceritakannya pada pacarnya yang kuketahui dengan baik, sangat dekat dengan Jedi. Kalau Putri ember, maka Farhan berada di level yang lebih tinggi.

Yang kutanya menarik nafas dalam. "gak. Gimanapun, ini masalah cewek." Aku memandangnya curiga. "dia gak mungkin nangkep maksud pertanyaan aku tentang Garra kan?" ini, dia tanyakan pada semua orang selain padaku.

Aku mendorongnya. "100% aku yakin Jedi udah tahu rencana gila kalian ini."

Mereka menahanku dan memaksaku untuk mulai berpikir bagaimana cara untuk mendapatkan Garra. Disini, di kamarku, mereka melakukan sidang pleno. Disini, aku, dikamarku, berharap nyawaku dicabut dan membebaskanku dari sidang pleno ini.

"ini bakal lebih sederhana kalau mereka belum saling kenal." Putri menghela nafas. Lalu mereka serentak menghela nafas. Aku berkedip-kedip siap meledak dan Ningrum sepertinya paham tanda itu karena buru-buru menyumpalku dengan gorengan.

Bianca menarik nafas panjang. "kita gak bisa nutupin apapun lagi dari Meme. Garra udah lihat semua keburukan dia. Kita," dia memandang semua peserta sidang. "harus nunjukin kebaikan tersembunyi Meme." Kali ini, semua orang langsung depresi.

"dia punya kebaikan apa?" Dengan kening berkerut Kayla bertanya pada Vina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dia punya kebaikan apa?" Dengan kening berkerut Kayla bertanya pada Vina.

Vina menghela nafas. "dia ini udah gak tertolong dari inner beauty."

Ningrum kembali menyumpalku dengan keripik dan menekan bahuku saat aku mulai berdiri dan terlihat siap terjun ketengah sidang. Demi tuhan. Kenapa masalah pribadiku menjadi bahan sidang? Aku tak berhak dipermalukan seperti ini.

Tiba-tiba aku berdiri.

"lanjutin. Aku mau beli minum." Menyambar jaket, aku langsung kabur dari kamar tanpa perduli mereka meraung menjeritkan titipan masing-masing.

***

That time when we're together (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang