24. When your habit kicking in.

234 21 0
                                    

Tapi, aku tak punya waktu untuk menjadi detektif disaat musim ujian.

Aku bahkan tak merayakan ulang tahun. Bukan. Bukan karena aku sangat serius belajar tapi karena terlalu banyak yang kucemaskan untuk punya waktu memikirkan mantan pacar yang punya gebetan luar biasa. Kebanyakan aku menghabiskan waktu di perpus. Untuk menyesali ujian yang sudah selesai atau menangisi yang akan terjadi.

Mengingat, sebelum menjadi pacar Jedi adalah temanku. Otomatis, aku bergantung padanya dan Farhan disaat paceklik ini. sebagai orang yang punya pergaulan luas, catatan mereka yang kosong menjadi kumpulan catatan penting menjelang ujian. Aku tak bisa tak ramah disaat seperti ini. Apalagi Farhan biasanya jadi sok penting kalau catatannya lebih banyak dariku.

 Apalagi Farhan biasanya jadi sok penting kalau catatannya lebih banyak dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku yakin banget." Balasku sengit. Melipat tanganku didada dan mendorong kakiku hingga kursiku berdiri dengan 2 kaki belakangnya. Menahan kakiku di injakan meja sambil menunjuk Farhan.

Dia menurunkan telunjukku. "iya, aku tahu kamu yakin banget salah tapi gak pake marah juga Me. Aku bilang, mungkin salah tapi kan belum pasti. Jangan patah arang gitu."

Aku menurunkan kaki dan 2 kaki depan kursi menghantam lantai. Bersamaan dengan kepalaku yang menghantam meja. Menengok pada Jedi yang ada disebelah kiriku. Dia membalik soal dan lanjut ke soal berikutnya. Tak perduli kalau jumlahku lebih banyak salah dari pada benar.

"tunggu. Istirahat 5 menit." Jantungku tak sanggup mendengar nomor yang salah lagi. Ini 3 sks demi tuhan. Aku berharap ini akan A untuk menutupi mk yang lebih susah. Tapi, siapa tahu mk yang dianggap remeh malah memberi ujian tingkat dewa? Apa ibuk itu pikir aku akan ingat semua pelajarannya sebegitu detail? Dia pikir aku hermione? Aku jelas berada dilevel harry dan ron.

"besok hari terakhir Me. Jangan mati dulu."

"kepala aku udah mau pecah kayaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kepala aku udah mau pecah kayaknya. Gak bisa lagi dipaksa. Ini udah maksimal." Dengan ganas aku menyedot jus. "kalau ingat buku-buku buat ujian besok, sumpah. aku mau bunuh diri rasanya." Jedi tertawa dan mengelap mulutku dengan tisyu. Sebelum mempersilahkanku kembali bicara.

"aku serius. ingat kita pernah diusir sama bapak itu karena telat 5 menit?" 5 menit. Apa dia pikir indonesia akan berubah banyak kalau kami tak telat 5 menit? Aku, membenci bapak itu sepenuh hati apalagi kuliahnya. Saking tak sukanya, aku bisa mendeteksi bapak itu dari jarak 15 meter.

That time when we're together (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang