#KONGPOB
"I miss you, Kong..."
Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut P'Arthit. Aku tau, memang aku yang memancingnya untuk mengatakannya, karena P'Arthit tidak suka melakukan hal-hal romantis semacam itu. Tetapi aku bisa melihat sebuah ketulusan di kedua manik mata hitamnya, ketika dia mengucapkan bahwa dia sangat merindukanku.
Ya, dia pasti sangat merindukanku. Sama seperti aku yang juga sangat merindukannya.
Kesibukanku sebagai head hazer dan juga kesibukan P'Arthit sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar, membuat kami berdua jarang meluangkan waktu bersama seperti ini. Biasanya, kami hanya bisa bertemu sesekali jika sedang weekend atau jika ada waktu senggang. Karena itulah, malam ini aku benar-benar tidak ingin melepaskan P'Arthit ku begitu saja.
"Tunggu P'Arthit..." Aku meraih tangan P'Arthit ketika P'Arthit berniat untuk masuk ke dalam Taxi yang sudah berada di depan kami. P'Arthit kembali menatapku dengan wajahnya yang bersemu merah. "Menginaplah malam ini, P'." Ucapku menghiba.
P'Arthit terlihat sedikit terkejut dengan permintaanku."Hey, aku tidak bisa, Kongpob. Aku harus bekerja besok pagi."
"Aku akan mengantarmu bekerja besok P'. Aku pastikan kau akan tepat waktu! Tapi untuk malam ini... menginaplah, P'. Ku mohon..." Ucapku dengan nada memanja.
P'Arthit terlihat berpikir keras dan terlihat kebingungan. Aku tau dia juga sangat ingin menghabiskan waktu malam ini denganku, tetapi wataknya sebagai orang yang sangat amat disiplin itu pun tidak bisa di kesampingkan. Akhirnya, setelah beberapa menit berpikir, P'Arthit menatapku pasrah. Sambil menggaruk belakang kepalanya, P'Arthit kemudian menundukkan badannya dan berbicara pada supir Taxi.
"S-Saya... tidak jadi pergi, pak... Maaf ya.." Kata P'Arthit. Aku tersenyum lebar melihat usahaku berhasil kali ini. Supir Taxi itu pun akhirnya mengangguk dan pergi meninggalkan kami berdua.
P'Arthit menghela nafasnya, "Jika aku terlambat bekerja besok pagi, Kongpob," P'Arthit menjeda kalimatnya sembari menunjuk-nunjuk wajahku. "Aku akan menyuruhmu untuk melakukan 100 kali push up di hadapan para Maba!" Lanjutnya.
Aku tersenyum lebar, "Jangankan Push up 100 kali. Lari keliling lapangan 100 kali pun aku bersedia, P'." Kataku. P'Arthit hanya menggelengkan kepalanya dengan pasrah. "Ayo pulang P'." Kataku sambil menggandeng tangannya dan menariknya pelan.
Malam ini terasa begitu hangat dengan adanya P'Arthit di sampingku. Aku sangat bahagia, akhirnya kami berdua bisa menghabiskan waktu bersama-sama malam ini. Aku bisa menggenggam tangannya, aku bisa melihat senyum manisnya, aku bisa menyentuh rambut kebanggaannya, aku bisa memeluknya... aku bisa melakukan apapun yang aku mau sekarang!! Yah... mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menahannya. Kami sudah tidak bertemu selama satu minggu lebih, karena itu, there's no way I'll let him go so easily.
P'Arthit ku benar-benar tidak pernah berubah. Semua yang ada pada dirinya masih sama seperti 2 tahun lalu. P'Arthit tetap manis, menggemaskan, dan juga selalu peduli padaku. Dan P'Arthit selalu berhasil membuatku jatuh cinta dan jatuh cinta lagi kepadanya setiap hari. Terkadang aku pun heran, bagaimana bisa aku mencintai P'Arthit sampai sedalam ini? Aku pun tidak mengerti. Tapi jujur ku katakan, perasaanku pada P'Arthit tidak pernah padam sedikit pun. Aku mencintainya berkali-kali lipat lebih besar di bandingkan 2 tahun lalu, saat aku pertama kali mengenalnya. Dan aku berharap... semuanya akan tetap seperti ini selamanya.
--00--
#WAD
Aku baru saja keluar dari gerbang Kampus ketika aku melihat laki-laki itu duduk disana. Dengan pakaian kantornya yang masih sudah sedikit kusut, dia duduk disana sambil mengutak-atik handphonenya dan membawa sebuah amplop dokumen berwarna coklat di tangannya, yang aku yakini adalah dokumen bahan-bahan presentasi untuk pekerjaannya yang dia bicarakan kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
NO REGRET, JUST LOVE
Hayran KurguAgain. Sotus fanfiction. Want to know? Just read it! Happy reading.... ^^