*Lagu terpopuler di dunia 😂
#KONGPOB
"Na.."
Aku terkejut ketika P'Arthit tiba-tiba berdiri mematung di depan tempat duduknya sambil menatap lekat ke arah panggung. Aku juga bisa mendengar suara lirih P'Arthit saat itu, yang sedang mengatakan sesuatu.
"P'Arthit... ada apa?" Tanyaku kebingungan, namun P'Arthit tetap diam, tidak menjawab pertanyaanku.
Aku kembali mengalihkan pandanganku ke arah panggung. Pitcher selesai memainkan lagunya, di sambut dengan tawa dan tepuk tangan meriah dari penonton yang puas akan penampilannya. Pitcher berdiri disana, memandang tepat ke arah P'Arthit yang juga sedang berdiri menatapnya. Bisa ku lihat, P'Arthit langsung tersenyum lebar dengan raut wajah tidak percayanya. Dan Pitcher pun juga membalas senyumannya itu.
Hatiku tiba-tiba merasa tidak tenang.
Senyuman dan tatapan Pitcher pada Arthit, membuatku tiba-tiba merasa gelisah. Aku merasa tak suka dengan tatapan itu. Ada yang berbeda dari cara Pitcher menatap P'Arthit. Aku sudah sangat biasa melihat Pitcher menggoda orang lain. Itu adalah kemampuan terbaiknya. Tapi dengan P'Arthit... dalam sekali lihat saja, aku sudah bisa merasakannya, bahwa Pitcher tidak main-main melakukannya.
Lalu apa artinya itu?
"P'Arthit..." Aku mencoba menyadarkan P'Arthit kembali sambil menarik tangannya.
"Aku mengenalnya, Kongpob." Kata P'Arthit kemudian.
Aku menaikkan alisku bingung. "Apa? Siapa P'?" Tanyaku memastikan.
P'Arthit memandang ke arahku, dengan menampakkan senyumnya yang belum lepas dari wajahnya. "Pitcher." Ucapnya pelan. "Aku mengenalnya. Benar-benar tidak bisa di percaya."
Aku terdiam di tempatku. Pikiran buruk mulai bermunculan satu persatu di kepalaku. Aku tidak tau bagaimana menjelaskannya, tapi aku merasa seperti sedang terancam. Siapa Pitcher sebenarnya? Bagaimana dia bisa mengenal P'Arthit? Siapa dia untuk P'Arthit?
"Kongpob, tunggu sebentar ya. Aku akan kembali!"
"Tunggu P'Arthit," Sebelum P'Arthit pergi dari sana, aku menahan tangannya terlebih dulu. "Aku ikut."
P'Arthit menatapku sejenak, sebelum akhirnya dia menganggukkan kepalanya setuju.
Kami berdua pun akhirnya keluar dari ruang auditorium dan berjalan ke belakang panggung. P'Arthit mengatakan, bahwa sepertinya dia mengenal Pitcher. Dan dia ingin memastikan, apa benar Pitcher itu adalah orang yang dikenalnya itu.
Jujur saja, aku tidak ingin berpikiran negatif saat ini. P'Arthit hanya mengatakan, bahwa kemungkinan Pitcher adalah teman masa kecilnya yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengannya. Namun P'Arthit juga tidak yakin, karena penampilan fisik Pitcher jauh berbeda dari yang dia ketahui. Bahkan namanya pun berbeda.
Ketika P'Arthit menyampaikan itu padaku, aku bisa merasa sedikit tenang, walau tidak sepenuhnya. Jika mereka memang hanya teman masa kecil, tentu saja kecil kemungkinannya ada kisah lain di balik itu yang melibatkan perasaan lainnya. Apalagi, aku sangat tau bahwa P'Arthit tidak pernah mencintai pria selain aku. He's not gay! Jadi tidak mungkin Pitcher bisa membawa 'kisah lain' dalam hidup P'Arthit selain kisah persahabatan di antara mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
NO REGRET, JUST LOVE
Fiksi PenggemarAgain. Sotus fanfiction. Want to know? Just read it! Happy reading.... ^^