Chapter 27

2.4K 273 41
                                        

#PREM

"Kau yakin, kau tidak mau kami temani, Prem?" Tanya Bright sambil menepuk pundakku.

Aku mengangguk pasti, "Aku akan mencari tau sendiri semuanya. Kalian tidak usah khawatir." Ucapku.

"Kalau ada apa-apa, teleponlah kami. Kami akan ada disini untukmu, Prem." Kali ini Toota yang mencoba untuk menenangkanku.

"Aku tau. Aku akan menghubungi kalian jika terjadi sesuatu. Dan tolong, hubungi aku juga jika kalian mendapat kabar dari Arthit dan Kongpob soal keberadaan Knott."

Mereka semua mengangguk, "Arthit dan Kongpob sedang mencoba untuk mengunjungi kampung halaman Knott. Semoga dugaan Arthit benar, bahwa Knott ada disana." Ucap Bright.

"Hm, semoga."

"Kalau begitu, kita pergi sekarang ya. Jaga dirimu, Prem...." Ucap Bright sambil kembali menepuk pundakku.

Mereka semua lalu kemudian pergi dari sana meninggalkanku. Namun, Wad, yang dari tadi juga berada disana untuk mengantarku ke apartemen Knott, tidak melangkahkan kakinya seinchi pun dari tempatnya berdiri walau pun semuanya sudah pergi mendahuluinya.

Aku tersenyum kecil, "Kau juga, Wad. Pergilah. Aku tidak apa-apa."

"Tidak, aku tidak mau meninggalkan P'Prem sendiri disini. Aku akan menemanimu, P'."

"Hey, percayalah padaku. Aku akan baik-baik saja."

"Tapi aku merasa, kalau ini semua ada hubungannya denganku, P'. Aku tidak bisa hanya berdiam diri saja."

"Aku tau. Karena itulah, kau harus pergi dari sini. Aku... masih belum tau, kebenaran apa yang akan aku temukan di dalam sana. Mungkin kau benar, semuanya ada hubungannya denganmu. Karena itu aku tidak mau kau ada disini ketika aku tau semua kebenarannya. Aku takut aku tidak bisa menanggungnya jika kau disini. Jadi Wad, ku mohon, tinggalkan aku sendirian dulu. Tolong mengerti aku kali ini... okay?"

Wad terdiam sejenak, sambil memandangku dengan tatapan getir. Dia kemudian langsung menubrukkan badannya ke badanku dan memelukku dengan sangat erat.

"Maafkan aku P'. Aku membuat semuanya semakin rumit untukmu." Isaknya.

Aku menggelengkan kepalaku, "Tidak. Ini semua adalah salahku. Sekarang, pergilah. Aku akan mengurus semuanya. I'll call you later. Okay?"

"Apapun yang kau temukan di sana nanti... aku harap tidak membuatmu membenciku, P'."

"Wad.." Aku mengusapkan tanganku ke punggung Wad, "Kau tau bahwa aku tidak akan pernah mungkin membencimu. Karena aku men..." Aku menghentikan kalimatku. "Sudahlah. Lebih baik kau segera pulang sekarang dan istirahat. Aku akan meneleponmu nanti. Oke?"

Wad melepaskan pelukannya. Dia menangkup wajahku dan mencium keningku lembut. Hatiku kembali berdesir hebat, jantungku kembali berdetak kencang, ketika Wad mulai melayangkan ciumannya di bibirku.

"Aku mencintaimu, P'Prem. Hubungi aku jika ada apa-apa."

Aku tersenyum, mengiyakan perkataannya. Wad pun kemudian pergi dari sana, meninggalkanku sendirian di depan pintu kamar apartemen Knott.

Aku berkali-kali mengutuk diriku sendiri dalam hati. Kekasihku sedang menghilang, sedangkan aku disini, berpelukan dan berciuman dengan pria lain. Kekasih macam apa aku ini? Knott sangat tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini dariku. Aku tidak seharusnya menyatakan perasaanku pada Wad. Tapi aku juga bingung, karena aku merasa aku melakukan hal yang benar. Aku tau benar dengan perasaan macam apa yang sedang menderaku. Aku begitu mencintai Wad. Tapi Knott...

NO REGRET, JUST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang