Chapter 33

2.8K 290 65
                                    


#AUTHOR

Arthit masih tertidur pulas di balik selimutnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, ketika akhirnya Arthit terbangun ketika dia merasakan ada beban di atas tubuhnya.

Arthit mengerjap mata, mengusap-usapnya untuk bisa melihat lebih jelas.

"Papa, bangun! Papa bangun!"

Arthit terkisap ketika dia menemukan Petch sedang berada di atas tubuhnya sambil memukul-mukulkan tangannya ke dadanya.

"Petch??" Arthit langsung bangun dengan matanya yang berbinar ketika dia melihat si kecil Petch ada disana. Arthit mengangkat badan Petch dan mendudukkannya di pangkuannya. "Petch, bagaimana bisa kau disini?" Arthit tersenyum lebar sambil membawa Petch ke dekapannya.

"Papa, Petch lapar!" Rengek Petch sambil mengusap-usapkan wajahnya ke dada Arthit.

"Papa?"

"Lunch is here!" Tiba-tiba Kongpob datang sambil membawa 2 piring makanan di tangannya. "Au, P'Arthit, kau sudah bangun?"

"Daddy!!" Petch berteriak senang ketika dia melihat Kongpob.

"Hay baby... kau pasti sudah lapar ya? Daddy sudah bawakan makanan untukmu sayang..."

"Daddy?" Arthit masih bingung.

Kongpob tersenyum kecil. Dia mencium kening Arthit, sambil kemudian duduk di tepi tempat tidur serta mengulurkan piring di tangan kanannya kepada Arthit. "Ini untuk papa Arthit... dan yang ini, untuk Petch." Kata Kongpob sambil mencium pipi Petch dengan gemas.

"Kongpob, apa yang sedang terjadi disini?" Arthit masih bingung.

"Hari ini dan besok, Petch akan menginap disini, P'Arthit. Karena P'Cherry sedang di luar kota, jadi dia menitipkan Petch pada kita." Jelas Kongpob.

"Huh? Benarkah? Benarkah dia akan menginap disini, Kongpob???" Kata Arthit antusias.

"Hm. Petch bilang, hari ini dia mau menghabiskan waktu untuk main bersama daddy dan papa nya. Benarkan, baby?"

"Daddy? Papa?"

Mengerti akan kebingungan Arthit, Kongpob pun kemudian menjelaskan, "Aku mengatakan pada P'Cherry, jika kita sekarang sedang memikirkan tentang mengadopsi seorang anak. Dan P'Cherry mengatakan, bahwa sambil menunggu kita mengadopsi anak kita sendiri, kita berdua boleh menjadi ayahnya Petch. P'Cherry mengijinkan kita untuk menganggap Petch sebagai anak kita juga P'. Karena itu, sekarang Petch memanggilku daddy... dan memanggil P'Arthit dengan papa. Cute, isn't it?" Kata Kongpob sambil menyuapkan sesendok nasi kepada Petch, yang di terima Petch tanpa komplain.

"B-Benarkah Kongpob? Benarkah sekarang Petch adalah anak kita?"

"Hm, dia juga anak kita sekarang, P'Arthit."

Arthit langsung meletakkan piring makannya di meja di samping tempat tidurnya. Dia mengangkat tubuh Petch dan menatapnya dengan perasaan bahagia.

"P-Petch... bisakah kau memanggilku papa sekali lagi, sayang?"

Petch memandang Arthit dengan wajahnya yang lugu. "Kenapa, Papa? " Petch bertanya lugu.

Hati Arthit membuncah bahagia mendengarnya. Sekali lagi, dia mendekap Petch dengan erat. Dan kali ini, Petch pun memeluk lehernya dengan erat juga. Sebelumnya Arthit tidak pernah tau, betapa bahagia rasanya, ketika ada seorang anak yang memanggilnya dengan sebutan 'papa'. Arthit benar-benar merasakan kebahagiaan yang berbeda. Kebahagiaan yang membuatnya merasa menjadi lebih lengkap sebagai seorang manusia. Sekarang, Petch adalah anak laki-lakinya. Dan ketika dia mendekap Petch di pelukannya, dia sudah bertekad, untuk menghujani Petch dengan semua cinta dan kasih sayang yang dia punya. Kongpob di sampingnya, tersenyum senang, ketika dia melihat 2 pria favoritnya ini berpelukan erat. Hatinya menghangat dan sangat merasa bersyukur.

NO REGRET, JUST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang