Chapter 5

4.2K 389 50
                                    

#PREM

Sore itu, aku baru saja keluar dari Kantorku. Hari ini aku sangat beruntung karena pekerjaanku selesai lebih cepat, jadi aku bisa pulang lebih awal. Aku ingin langsung pulang dan tidur, karena badanku terasa sakit semua setelah seharian duduk tegak di depan komputer.

Aku berjalan memasuki lift dan turun ke lobby utama. Ketika sampai disana, aku melihat sosok yang sepertinya ku kenal. Pria itu duduk di sofa, membelakangiku, sambil membaca sebuah majalah di tangannya. Karena penasaran, aku pun langsung menghampirinya.

"Sedang apa kau disini?" Ujarku.

"Au, P'Prem," Wad membalik badannya, dan langsung tersenyum lebar melihatku. "P'Prem sudah selesai bekerja?" Tanyanya lagi dengan mata berbinar.

"Hm, kau... sedang apa disini? Memangnya hari ini tidak ada kegiatan OSPEK?"

"Oh, minggu ini adalah minggu Freshy Day, P'. Jadi kami menunda kegiatan OSPEKnya." Ujar Wad.

Aku mengangguk mengerti. "Euh, lalu apa yang kau lakukan disini?"

"Aku? Menjemput P'Prem."

"Menjemputku? Hey Wad, aku kemari mengendarai mobilku. Untuk apa kau jauh-jauh kesini hanya untuk menjemputku? Kau juga tidak memberiku kabar kalau akan kesini?"

"Ah, maaf P'. Aku hanya mau memberimu kejutan. Tapi sepertinya... kau tidak suka melihatku disini," Kata Wad lagi dengan wajahnya tiba-tiba berubah sendu.

Aku menghela nafas pelan, "Ada apa denganmu Wad? Kau tau jika aku tidak mungkin merasa seperti itu. Aku hanya terkejut, tiba-tiba melihatmu disini."

Wad memandangku lagi, dan kali ini sebuah senyum kecil tersungging di bibirnya. Senyum yang langsung bisa menghangatkan hatiku.

"Aku akan mengantarmu pulang, P'Prem." Kata Wad lagi.

"Lalu... mobilku?"

"Emm... tidak apa-apa. Mobil P'Prem biarkan saja disini. Besok pagi, jika P'Prem mau bekerja, biar aku antar lagi."

"Wad, tapi..."

"Ku mohon P'. Ku mohon, kali ini jangan menolakku." Wad menghiba sambil kemudian meraih tangan kananku. Dia meraih tangan kananku, mengusapnya dan menggenggamnya erat.

Aku sedikit terkejut dengan tindakannya. Reflek, aku langsung menarik tanganku. "WAD! APA YANG KAU LAKUKAN??!!" Bentakku.

Sepertinya aku menarik tanganku terlalu kasar, hingga membuat tubuh Wad sedikit terhuyung dan hampir terjungkal ke depan.

Dan tindakanku itu, akhirnya membuat wajah Wad mengeras lagi. Wajah menggemaskan Wad ketika tengah menghiba seperti anak kecil itu, tiba-tiba saja langsung berubah menjadi wajah seram Wad yang sangat tidak ku sukai.

Aku tau. Aku kembali melakukan kesalahan kali ini.

"Apa berhubungan denganku benar-benar membuatmu malu, P'Prem?" Wad berkata dingin.

"W-Wad, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya-,"

"Tidak apa-apa P'Prem. Aku mengerti. Kalau begitu... aku pulang dulu ya, P'." Wad kemudian berbalik badan tanpa memandangku lagi dan melangkah pergi.

Namun sebelum Wad melangkah lebih jauh, aku menarik seragam merahnya lebih dulu, dan membuat Wad berhenti.

"Tunggu Wad," Kataku.

"Apalagi P'?" Wad berkata dingin.

"K-Kau... tidak jadi... mengantarkanku pulang?" Ucapku pelan sambil menundukkan wajahku.

NO REGRET, JUST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang