Chapter 20

2.6K 297 40
                                        

#WAD

"Kenapa? Kenapa aku tidak boleh menceritakan semuanya pada P'Prem? Kenapa aku harus menyembunyikan semua kebenarannya? Kenapa Kong?"

Aku mencerca. Aku sangat geram, ketika mendengar bahwa P'Knott telah mengijinkanku untuk bertemu dengan P'Prem, tapi dengan syarat bahwa aku tidak boleh memberitaukan tentang masa lalu kami padanya.

Lelucon konyol macam apa itu?

"Justru aku berniat membeberkan semuanya, agar aku bisa memiliki P'Prem lagi. Aku tidak mungkin melepaskan kesempatanku begitu saja kali ini."

"Wad, aku mohon. Kali ini kau jangan keras kepala. Ini adalah jalan satu-satunya agar kau tetap bisa dekat dengan P'Prem." Kongpob mencoba kembali menjelaskan.

"Tidak! Aku pikir P'Knott sengaja melakukannya! Dia tidak ingin P'Prem mengetahui semua masa lalu kami yang nantinya akan membuat dia jatuh cinta lagi padaku. Dia tidak mau melepaskan P'Prem! Dia itu picik, Kong!"

"Wad, aku pikir P'Knott tidak akan mungkin berniat seperti itu. Lagipula alasan P'Knott masuk akal, Wad. P'Prem baru sembuh dari sakitnya. Dan mungkin saja dokter melarangnya untuk berusaha mengingat dengan keras tentang masa lalunya. Mungkin itu bisa menyebabkan kondisinya menurun. Itu bisa saja terjadi kan?"

Aku terdiam sambil menghela nafasku.

"Wad, sudahlah. Lebih baik kau turuti saja saran dari Kongpob. Setidaknya, Prem masih mau menemuimu, kan?" P'Nat juga ikut membujukku.

Aku sebenarnya tidak bisa melakukan itu. P'Prem adalah milikku dan aku ingin segera merebutnya kembali. Aku ingin sekali membeberkan semuanya. Tentang siapa aku dan masa lalu kita. Aku ingin dia mengingatku kembali. Tetapi apa yang Kongpob katakan ada benarnya. Jika aku memaksanya untuk mengingatku, mungkin hal itu bisa saja menurunkan kondisi P'Prem, karena P'Prem juga masih berada di dalam masa penyembuhannya sekarang.

Aku tidak tau. Aku bingung. Aku tidak yakin apakah aku bisa bersikap seperti orang asing di hadapannya. Dengan melihatnya saja, rasanya aku ingin langsung mendekapnya erat dan tidak pernah mau melepaskannya lagi. Aku ingin berteriak kepada seluruh dunia bahwa aku mencintainya.

Namun lagi-lagi... aku harus menahan semua perasaan itu sekarang.

"Lagipula, kalau P'Prem tau tentang kenapa kalian bisa putus... kau bisa kehilangan dia lagi. Dia mungkin akan kembali membencimu dan-,"

"Baiklah!" Aku menyela kalimat Kongpob. "Baiklah. Aku berjanji aku tidak akan mengatakan apapun." Kataku. Kongpob dan P'Nat memandangku ragu, "Aku berjanji," Tegasku.

Kongpob tersenyum lebar. Dia menepuk pundakku pelan dengan rasa bangga.

"Tidak usah khawatir, Wad. Jika P'Prem adalah jodohmu, dia pasti akan kembali padamu, apapun caranya." Ujarnya.

Aku mengangguk, "Aku harap juga begitu."

"P'Knott dan P'Prem akan datang setengah jam lagi. Kau akan menghadapi P'Prem sekali lagi, dan aku harap kau benar-benar mempersiapkan dirimu, Wad."

Aku kembali mengangguk.

"Hey Wad, Kong, sepertinya, aku harus pergi sekarang. Aku ada jadwal meeting satu jam lagi." Kata P'Nat. Aku dan Kongpob kompak mengangguk. "Sebenarnya... aku sangat ingin bertemu dengan kekasihmu itu. Tapi sepertinya tidak bisa sekarang. Sampaikan saja salamku padanya ya." Ujar P'Nat sambil menepuk pundakku.

Aku tersenyum sambil mengangguk. "Baik P'Nat. Kau hati-hati di jalan ya."

"Hm, nikmatilah waktumu bersamanya, adik kecil. Karena tidak setiap hari kesempatan seperti ini datang padamu, kan? Bersenang-senanglah. Jangan pikirkan apapun lagi. Okay?"

NO REGRET, JUST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang