#AUTHOR
Drrrttt... drrrrtttt...
Kongpob yang sedang tertidur pulas pagi itu, terbangun karena dia merasakan ponsel miliknya yang terletak di sampingnya bergetar. Dengan kepala yang masih sangat berat, Kongpob susah payah meraih ponselnya, dan mendapati nama Aim di layar ponselnya. Kongpob pun langsung men-swipe tombol hijau dan menerima panggilan telepon tersebut.
"Euh, Aim. Ada apa?" Ucapnya lemas.
"Kong, kau dimana?" Aim menjawab di ujung telepon.
"Di apartemen. Kenapa?"
"Euh, bagus. Aku sekarang sedang menuju kesana. Aku akan sampai dalam 10 menit lagi. Bersiap-siaplah."
"Bersiap-siap? Kemana? Aim, hari ini aku sedang tidak enak badan. Apa kita tidak bisa pergi lain kali saja?"
"Ini... soal Petch, Kong."
Kongpob langsung bangun dari tidurnya. Dia merubah posisinya menjadi duduk dengan wajahnya yang langsung terlihat tegang.
"A-Ada apa dengan Petch? Ada apa dengan dia, Aim?" Kongpob mulai panik.
"Petch sakit, Kongpob."
"Apa??? Petch sakit?"
"Iya. Kita harus segera ke rumahku sekarang juga, Kongpob. Ibuku bilang, Petch sedang berada disana dan tidak berhenti menangis sejak semalam. Dia hanya memanggil-manggil nama ibunya, dan juga memanggil-manggil namamu dan P'Arthit. Ibu bilang, Petch demam tinggi semalam. Tapi dokter sudah memeriksanya dan sekarang Petch sedang di rawat di rumahku. Nampaknya, sekarang dia sangat membutuhkanmu dan juga P'Arthit, Kongpob. Ku mohon temui dia sekarang ya." Jelas Aim.
"L-lalu... P'Cherry?"
"Dia sedang ke luar kota... untuk kembali menemui P'Kang."
Kongpob menghela nafasnya sambil memijit pelipisnya sendiri. Dia tidak habis pikir, kenapa Cherry masih saja pergi kesana, sedangkan sudah jelas, keluarga Vorakorn itu sudah berniat menghancurkannya.
"Sudahlah, Kong. Kau jangan pikirkan itu dulu. Yang terpenting sekarang adalah Petch. Aku sangat khawatir padanya."
"Iya, aku mengerti. Aku akan bersiap-siap sekarang juga, dan aku akan menemuimu di bawah 5 menit lagi."
"Okay Kong. See you."
Tepat setelah Aim memutuskan hubungan teleponnya, Kongpob langsung meloncat dari tempat tidurnya. Dia meraih baju miliknya yang bisa dia raih, dan langsung memakainya dengan cepat.
"Hey hey hey... kau pikir apa yang sedang kau lakukan, anak nakal??!! Hah?? Mau kemana kau??"
Ketika Kongpob sedang sibuk bersiap-siap, Arthit tiba-tiba datang dan mencegah tindakannya.
"P'Arthit... aku harus pergi, P'." Kata Kongpob lemah.
"Pergi kemana, Kongpob? Kau masih sakit!!"
"Tapi aku harus pergi sekarang juga P'!" Tegas Kongpob. "P-Petch..."
Arthit melebarkan matanya, ketika Kongpob menyebutkan nama Petch dengan raut wajahnya yang terlihat sangat khawatir.
"P-Petch? Apa yang terjadi dengan Petch, Kongpob?"
"Petch... sakit P'Arthit." Kata Kongpob hati-hati.
Arthit langsung membelalakkan matanya. "Apa?? Petch sakit? B-bagaimana bisa??"
"Aku juga tidak tau, P'. Tapi sekarang dia ada di rumah Aim. Aku harus menemuinya sekarang juga. Aim sudah ada di bawah untuk menjemputku."
"Kalau begitu aku ikut! Aku juga mau menemui anakku."

KAMU SEDANG MEMBACA
NO REGRET, JUST LOVE
FanfictionAgain. Sotus fanfiction. Want to know? Just read it! Happy reading.... ^^