Chapter 18

2.4K 289 44
                                    

#AUTHOR

"Prem... wake up." Knott menggoyangkan tubuh Prem yang masih tertutup selimut di tempat tidurnya. Setelah beberapa kali memanggil-manggil namanya, Prem akhirnya mengulat di balik selimut. "Bangunlah! Ini sudah hampir siang. Aku bisa terlambat bekerja," Ucap Knott lagi.

Prem akhirnya merubah posisi nya dan duduk di tempat tidur. Sambil mengusap-usap matanya yang masih setengah terbuka, Prem memandang Knott yang sudah rapi dengan kemeja kantornya.

Dia kemudian tersenyum kecil. "Morning babe..." Kata Prem pelan. Knott mengusap rambut Prem sejenak sembari mencium keningnya.

"Morning. Cepatlah bangun, setelah itu sarapan. Aku sudah harus berangkat bekerja."

"Maaf, aku bangun sangat terlambat ya?"

"Tidak apa-apa. Aku mengerti kau mungkin masih jet lag. Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Untuk hari ini, kau istirahat di rumah saja. Jangan kemana-mana, tunggu aku sampai pulang. Okay?"

"Baiklah. Tapi apa yang harus ku lakukan ketika aku sendirian disini?"

"Emm... kau bisa melakukan apa saja. Membaca buku, menonton TV, main game, atau apapun. Lakukan apapun yang kau suka."

"Biasanya... aku melakukan apa ketika aku sedang sendirian?"

"Mana aku tau apa yang kau lakukan ketika kau sedang sendirian? Lagipula, sebelumnya kan kita tidak tinggal bersama."

"Aku pikir kau yang paling mengerti aku," Prem mempoutkan bibirnya kesal.

Knott tertawa pelan, "Itu sangat benar. Tidak ada yang mengerti kau selain aku."

Prem menaikkan alisnya, "Kalau begitu hari ini aku akan pergi keluar dan minum dengan gadis-gadis. Kelihatannya menyenangkan. Don't you think?"

"Hm, lakukan apapun yang membuatmu senang." Kata Knott singkat.

Prem tertegun, "Hey Knott.."

"Hm?"

"Kau tidak cemburu, kalau aku pergi minum dengan gadis-gadis?" Tanya Prem penuh selidik.

Knott sedikit terkejut dengan pertanyaan Prem, namun dia berusaha untuk menjaga mimik wajahnya agar tetap tenang di hadapan Prem, "Aku? Cemburu? Tidak."

Prem memandangnya dengan wajah kesal. Dan itu membuat Knott tertawa.

"Tau kenapa aku tidak cemburu?"

"Karena kau tidak mencintaiku?"

"Wrong. Alasan yang tepat adalah karena aku percaya padamu. Aku percaya kau hanya mencintaiku. Bahkan aku yakin, kau tidak akan punya nyali untuk bermain dengan para gadis, di saat kekasihmu sedang sibuk bekerja mencari uang untuk menghidupimu. Bukan begitu?"

Prem tersenyum lebar, "Kau benar-benar meremehkanku, Knott! Baiklah! Jangan merengek dan memohon-mohon untuk kembali padaku, jika seandainya nanti aku benar-benar berpaling darimu dan mencintai orang lain."

"Itu tidak akan terjadi."

"We'll see..." 

Knott menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum. Dia kemudian mengambil jasnya di sofa dan memakainya dengan rapi.

"Knott..."

"Hm?"

"Kelihatannya... teman-teman kita tidak suka jika kita berhubungan. Apa benar kita terlihat seaneh itu?" Tanya Prem sendu.

Knott tersenyum, "Tentu saja itu aneh. Tapi itu semua karena mereka belum terbiasa. Sudahlah, jangan dipikirkan. Apapun yang terjadi, mereka tetap teman-teman kita. Mereka tidak akan dengan kejam menghalangi hubungan kita. Percayalah."

NO REGRET, JUST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang