Aku memandangi setiap tetes air hujan yang turun dengan irama yang mereka ciptakan. Kini ku tahu alasan mengapa sebagian orang menyukai sesuatu dari hujan. Hujan itu menenangkan. Setiap tetesnya memberiku kenyamanan, tetapi mungkin ini adalah hujan terakhir yang kurasakan di kota ini. Hujan juga menyadarkanku tentang seseorang di sana.
Sudah 3 tahun berlalu tetapi aku masih bisa merasakan dia masih sama seperti dulu. Sosok yang tak pernah terjangkau oleh siapapun termasuk aku. Aku jadi berpikir walaupun sudah 3 tahun aku pergi darinya kurasa dia masih membenciku.
"Selamat tinggal Singapura." Teriakku sambil merentangkan kedua tanganku menyambut setiap tetes hujan yang jatuh.
Sejenak aku menikmati suasana seperti ini dimana aku merasa semua bebanku menghilang walaupun aku tahu esoknya aku akan terserang flu. Aku jadi tersenyum saat membayangkan diriku yang esok hanya bergelung di selimut karena flu yang melanda. Walaupun aku tahu akan begitu setiap kali aku bermain hujan, tetapi aku tak pernah bosan untuk menikmati setiap tetes air hujan terakhirku di negara ini.
"Kakak gila yah?" Tanya anak kecil yang entah dari kapan sudah berada di sampingku dengan payung yang dipegangnya.
Aku tersenyum kecil saat mendengar pertanyaannya itu. Aku membungkuk untuk mensejajarkan tubuhku dengannya. "Kakak gak gila kok. Kakak cuma pengen ngerasain air hujan aja." Jawabku.
"Tapi hidung kakak udah merah tuh. pasti bentar lagi kakak bersin-bersin." Ujar gadis kecil itu sembari menunjuk hidungku.
"Tapi kakak suka hujan." Ujarku.
"Kakak kayak abangku." Ujar gadis kecil itu dengan lirih.
"Eh yaudah yah kakak manis, aku mau ke mama dulu. Bye kakak manis." Ujar gadis kecil itu. Setelah itu dia berlari dengan payung yang di pegangnya.
Eh tunggu kok dia bisa ngomong bahasa Indonesia? mungkin dia orang Indonesia tapi dia sedang liburan di sini dengan keluarganya. Pikirku.
Aku terhenyak. Keluarga. Satu kata yang membuatku berpikir kapan terakhir aku merasakan kehangatan sebuah keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bad Boy#Wattys2018
Teen Fiction"Mulai hari ini lu harus jadi pacar gue dan jangan sekali-kali ngebantah gue!" - Air Nakhla Rahaja "Hidup gue berubah sejak hari itu." - Aretha Nathania Reinaldy "Apa gue harus ikhlasin dia?" - Afkar Reymon Fidelyo ---------------------- Bagaimana j...