Selama perjalanan menuju rumahku hanya diselimuti dengan keheningan. Tak ada yang ingin memulai duluan, apalagi aku. Sebenarnya aku masih bingung dengan perkataannya tadi.
"Makasih kak." Ujarku saat kita sudah sampai di depan rumahku.
"Mau mampir kak." Tawarku.
Kak Afkar tersenyum. "Gue gak mungkin kan mampir ke rumah lu dengan seragam kek gini. Apalagi gue sama kakak lu udah mengenal dekat." Yap aku tahu apa maksud dari ucapannya itu.
"Yaudah sekali lagi makasih yah kak atas tumpangannya."
"Makasih mulu dah lo Ret, bosen gue dengernya. Kan gue ngelakuin ini karena tugas yang gue pegang." Ujarnya yang entah mengapa membuat jantungku rasanya sakit.
Aku berusaha tersenyum untuk menutupi sakit ini saat mendengar kata tugas yang dia katakan tadi. Akhirnya aku pun turun dari mobilnya itu.
"Yaudah Ret gue duluan yeh." Pamitnya. Aku pun menganggukkan kepalaku dan tak lupa senyum yang menghiasi wajahku.
"Hati-hati kak." Aku melambaikan tangan padanya.
Setelah Kak Afkar pergi aku pun melangkahkan kakiku untuk mauk ke dalam rumah. Saat membuka pintu hanya hening yang selalu menyambutku. Aku selalu berkhayal Kak Antha menyambutku dengan hangat. Dia memelukku dan mencium keningku. Aku menceritakan apa saja yang terjadi di sekolah pada hari ini. Kami tertawa bersama. Tetapi sayangnya semua itu hanyalah khayalanku dan mustahil untuk terwujud.
Aku merebahkan tubuhku pada kasur empuk milikku. Aku memejamkan kedua mataku dan memijat pelan kepalaku yang saat ini terasa nyut-nyutan.
Entah mengapa aku rindu mereka. Aku rindu pelukan mereka. Aku rindu disaat kita masih bersama walaupun pada saat itu pun Kak Antha tidak menerima kehadiranku. Aku pun beranjak dari tempat tidurku menuju meja belajarku.
Aku membuka sebuah kotak yang di dalamnya tersimpan barang berharga milikku. Aku mengambil album itu. Album yang selalu kusimpan hingga saat ini. Aku membuka album itu. Di sana aku melihat keluarga kecil yang nampak bahagia walaupun ada satu orang di dalam foto itu yang menunjukkan raut dingin, tetapi aku menyukai foto ini karena hanyalah ini foto lengkap keluargaku.
Aretha kangen Mama Papa
***
Malam ini langit malam penuh bintang menemaniku dalam keheningan malam. Sebenarnya aku menyukai kondisi seperti saat ini, walaupun ada kalanya malam ini aku ingin ditemani seseorang. Entah mengapa aku butuh itu. Apa mungkin karena sudah terlalu banyak malam yang kulewati dalam kesunyian.
Aku menghela nafas berat. Aku sangat merindukan orangtuaku. Mungkin saja mereka menjadi salah satu bagian dari bintang yang menghiasi langit malam. Jika itu benar aku tak akan menunjukkan kesedihanku pada mereka. Yap Aretha harus kuat menghaapi semua ini karena aku bukanlah cewek cengeng yang hanya bisa menangis saja. Aku adalah Aretha Nathania Reinaldy yang bisa menghadapi kerasnya hidup.
Line
Aku menoleh ke arah hpku saat ada notif line berbunyi. Aku membuka aplikasi itu saat ada 1 pesan.
Air Nakhla Rahaja
Cepetan turun
aku mengerutkan dahi saat membaca pesan yang sarat akan perintah yang harus dipatuhi
Aretha Nathania Reinaldy
ngapain yah kak?
Air Nakhla Rahaja
Gak usah banyak tanya, keluar aja
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Bad Boy#Wattys2018
Genç Kurgu"Mulai hari ini lu harus jadi pacar gue dan jangan sekali-kali ngebantah gue!" - Air Nakhla Rahaja "Hidup gue berubah sejak hari itu." - Aretha Nathania Reinaldy "Apa gue harus ikhlasin dia?" - Afkar Reymon Fidelyo ---------------------- Bagaimana j...