The Woman In Black #4

5.7K 563 18
                                    

"Apa kamu memanggil dia kesini?" Aku menegang seketika ketika kakakku bertanya seperti itu padaku. Siapa yang kakak maksud?

Putri tampak gusar sekali. Ditatapnya aku begitu tajam. Dia berjalan cepat ke arahku.

"Jawab aku Samara! Apa kamu memanggil dia kesini?" Tanyanya. Sungguh aku tidak mengerti apa yang kakakku maksud. Yang dimaksud dia itu siapa?

"Aku gak ngerti apa yang kakak maksud? Dia? Dia siapa?" Tanyaku bertubi-tubi.

Dia mencebik kesal, memberikan tatapan kesalnya padaku.

"Sosok wanita yang tadi kamu lihat! Apa kamu memanggilnya kesini?" Tanyanya.

"Aku tidak tahu dirinya. Apalagi memanggilnya," Kesalku.

"Tunggu,kenapa kakak bertanya seperti itu?" Dia langsung memasang wajah datarnya. Memutar bola matanya.

"Aku hanya penasaran saja. Jam segini ada perempuan berteriak cengeng di rumah. Lagi pula benar kata ayah kamu hanya bermimpi. Dasar payah." Ucapnya.

Aku masih diam di tempat,tidak ingin membalas perkataannya. Dahiku mengernyit, kakakku tengah menyembunyikan sesuatu padaku. Entah itu apa, jelas itu terlihat dari ekspresi wajahnya yang berpura-pura ketus.

"Lebih baik aku pergi. Bicara dengan kamu cuman ngabisin jam tidur aku." Ucapnya lalu berlalu pergi dari kamarku,menutup pintu kamarku dengan rapat.

Aku terdiam,menatap ke tempat sosok wanita tadi berdiri. Bernakah kata ayah itu cuman mimpi? Tapi mengapa terasa begitu nyata? Jika itu pun mimpi kenapa kakak bertanya seperti itu? Ini tidak masuk akal. Aku tidak bisa tidur, sulit sekali. Lampu di kamarku sengaja tidak dimatikan. Aku takut. Kulirik jam wakerku,sudah pukul tiga pagi. Kurasa aku terjaga sampai pagi. Lebih baik seperti itu kan.

*

Sial, aku ketiduran. Dan ini sudah jam setengah tujuh. Aku harus bergegas pergi kerumah tante Jane sebelum papa menyuruhku bersiap-siap pergi ke Perancis. Aku tidak mau!

Aku langsung meloncat dari ranjangku,membuka pintu kamarku dengan cepat, berjalan mengendap-ngendap saat melewati kamar papaku. Dia masih tidur sepertinya. Tanpa buang waktu aku langsung berlari menuju rumah tante Jane. Masa bodo dengan baju tidurku. Yang penting aku tidak pergi ke Perancis.

Aku menarik napas dalam,menaiki anak tangga kayu rumah tante Jane. Lalu mengetuk pintunya dengan sedikit keras. Pintu-pun terbuka,menampilkan Elby dengan kemeja biru yang melekat di tubuhnya serta rambut yang di tata rapih. Dia tersenyum kepadaku membuatku gugup.

"Ada apa Samara?" Tanya Elby.

Mataku menatap ke celah Elby,melihat keberadaan tante Jane. Elby yang melihat gerak-gerikku langsung menengok kebelakang dalam sekilas.

"Kamu cari Alby?" Tanya Elby.

"Bu-bu-bukan. Aku cari tante Jane," jawabku.

"Owh mama, ada dia di—" ucapan Elby terhenti setelah mendengar suara wanita yang kukenal.

"Siapa Elby?" Derap langkah kaki terdengar mendekat ke arah kami.

"Samara mama," ucap Elby setelah tante Nadya ada di sisinya.

"Ada apa sayang?" Tanya tante Jane.

Aku menggigit bibir bawahku,melirik Elby yang sedang menatapku dengan tatapan menyelidik. Sepertinya tante Jane mengerti maksudku. Dia langsung menatap Elby dan bicara pada anaknya.

The Woman In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang