The Woman In Black #42

2.2K 279 14
                                    

Ini pesan atau hanya sekadar hiburan semata?

# Elby memberikan peraturan dalam kelompoknya (tidak perlu disimak dengan sungguh-sungguh_-) :

1. Jangan main klarinet.
2. Jangan pernah melambaikan lampu senter ke depan dan ke belakang terlalu cepat. Itu dianggap undangan.
3. Jangan pernah berhenti menatap sekitar.
4. Jangan makan keju, kecuali yang kotak.
5. Jangan pakai topi sombrero.
6. Jangan pakai baju bodoh.
7. Jangan pakai rok panjang.
8. Jangan pakai sepatu merah.
9. Jangan berlagak seperti kera.
10. Jika beruang sudah mendekat, buat gambar lingkaran besar untuk melindungi diri dari gigitan beruang. Usahakan jangan lonjong.
11. Jangan lari.
12. Jangan jalan pincang.
13. Jangan merangkak.

Kamu tahu Elby, kurasa otakmu sekarang sudah miring.

REMEMBER VOTE AND COMMENT

*

     Elby menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Kami bersembunyi di balik dinding lorong, sesekali mengintip keluar dari balik dinding-dinding. Setelah kejadian kemarin, Elby memutuskan untuk mengambil strategi yang cukup menyulitkan kami semua. Dia ingin melihat penyimpanan rahasia milik Putri Verucia ketika malam hari di perpustakaan. Mengambil risiko kalau kita bisa saja terkunci di dalam sana semalaman penuh. Aku tidak begitu mengerti mengapa dia mengambil langkah ini. Dengan keras kepala Elby meyakinkan Putri, Alby juga diriku kalau strategi ini akan berhasil. Apa pun itu, jika aku jadi dirinya, aku tidak akan memberikan jaminan semacam itu. Namun, bukan Elby namanya jika tidak menantang semua peraturan di asrama. Dia beranggapan jika melihat penyimpanan rahasia pada rak milik Putri Verucia di siang hari akan menimbulkan sebuah kecurigaan juga ancaman untuk kami, yang dapat menjurumuskan kami tertangkap basah juga merusak rencana yang ada. Kurasa, dia memang ada benarnya. Tetapi tetap saja, rencana ini memiliki risiko tinggi. Pertama, kita akan terkurung di dalam sana semalaman tanpa makan jika kami terlambat keluar. Ke dua, kita akan tidur di sana dan tidak bisa ke kamar mandi. Ke tiga, akan ada cercaan pertanyaan keesokan harinya dari pustakawan kenapa kita bisa terjebak di dalam perpustakaan.

     Aku mendesah pasrah. Menatap Elby yang begitu antusias. Dia melirik jam tangannya lagi. Dan kembali mengulang rencana yang dia sudah siapkan matang-matang.

“Baiklah kawan-kawan, kalian sudah mengerti bukan tugas kalian? Putri, kamu yang akan meminta Kabir untuk menahan penutupan ruang Un Livre Inoubliable—buku yang tak terlupakan. Setelah itu, Alby akan membantumu melancarkan tugas menjaga juga mengalihkan situasi Kabir. Sementara itu, aku dan Samara yang akan menemukan penyimpanan rahasia yang ada di rak milik Putri Verucia. Setelah mendapatkannya, kita akan—”

“Makan, aku sangat kelaparan,” potong Alby.

“Apa pikiranmu tidak bisa jauh dari makanan Alby?” desis Putri.

“Hei, jangan salahkan aku. Kita mengambil waktu di mana orang-orang berkumpul di ruang makan bukan di perpustakaan,” ucap Alby.

“Benar, itu waktu yang bagus untuk mengalihkan perhatian semua orang dari rencana kita,” balas Elby.

Putri mengerang tidak suka, “kenapa harus aku yang menggoda Kabir. Demi Tuhan, aku lebih suka mengambil permen karet di bawah meja daripada menggoda pria membosankan itu. Kamu tahu, aku saja kemarin hampir pingsan di tempat.”

The Woman In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang