The Woman In Black #63

1.8K 228 46
                                    

INI PART YANG AKU SUKA, UNTUK BEBERAPA HAL, YANG TIDAK TERDUGA, KURASA.

_________________

PESAN ALBY :

TETAPLAH BERJUANGGG! SEMANGAT ALBY! HAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TETAPLAH BERJUANGGG! SEMANGAT ALBY! HAHA

REMEMBER, FOLLOW, VOTE AND COMMENT :)

BOLEH DONG KOMEN BANYAK-BANYAK DI CHAPTER INI HEHE, SOALNYA NANTI UP BAKAL CUKUP LAMA NIH :(

*

“Kalian dengar apa yang guru sejarah bilang? Bahwa Tom Travollta Stallone ternyata pernah membuat kunci pengamanan di kastil ini!” Mata Elby sampai membulat saat berkata begitu.

Putri mengangkat sebelah alis, “ya, aku sudah dengar Elby.”

Aku mencelupkan roti ke sup, kantin sekolah semakin ramai setiap menitnya dan riuh. Alby, di sampingku sedang mencelupkan kentang goreng ke saus lalu memakannya. “Seperti menarik saja,” kata Alby.

Elby melempar brokoli rebus kepada Alby, membuat pria itu tidak bisa menghindar sehingga mengenai tepat dahinya, “Hei!” seru Alby sambil membalas balik dengan melemparkan kentang goreng kepada kakaknya. Aku dan kakakku langsung menarik nampan makanan mereka sebelum timbul perang lempar makanan.

“Jika kalian tidak bisa menghormati makanan, sebaiknya kalian tidak perlu makan siang!” omel kakakku. Si kembar termangu diam. Alby melemparkan tatapan memohonnya padaku. “Please Samara, aku lapar,” katanya.

Aku memutar mata kemudian mendorong nampan makanan Alby. Pria itu cengir sedangkan Elby tampak mengacuhkan makanannya. Elby berdeham, “jadi kawan-kawan, ini sangat penting. Jika kalian lupa, aku akan ingatkan kembali. Tom Travollta merupakan seorang mekanik pembuat kunci pengaman. Dia salah satu orang yang berjasa di zamannya karena mampu membuat kunci pengaman untuk brankas yang ada di bank. Dan tentu saja, bukankah ini menarik perhatian kalian? Guru sejarah kita bilang bahwa Tom pernah membuat kunci pengaman di kastil ini. Tapi tidak seorang pun tahu ruangan mana yang dia torehkan ciptaanya tersebut. Kalau dipikir-pikir, keluarga kerajaan tidak akan memintanya membuat kunci tersebut jika tidak ada benda berharga di dalamnya.”

Kakakku meminum milkshake lalu menyahut, “jadi maksudmu ada barang berharga seperti emas atau semacamnya?”

“Bisa saja!” sahut Elby sambil mengangguk-angguk antusias.

“Bagaimana jika bukan? Bagaimana jika itu hanya setumpuk kertas bau apak yang tidak berharga?” tanya Alby.

“Itu juga berharga,” desis Elby.

The Woman In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang