The Woman In Black #62

1.6K 259 25
                                    

Ini para jomblo gak ada yang main nih malam minggu? Jangan mau kalah sama tahu bulat yang selalu jalan-jalan dong. Hahaha, canda.

Daripada galau, apalagi di musim hujan kepala jadi mikir mantan mulu dan mewek gara-gara doi yang diincer udah punya pacar.

Mending baca novel The Woman In Black buat nemenin kesedirianmu.

Note :

Entah kenapa rasanya kek curhat bikin kata-katanya 🙄🙄😂😂😂😂

REMEMBER FOLLOW, VOTE AND COMMENT :)

*

“Aku masih penasaran dengan benda yang sengaja Putri Verucia simpan untuk Pangeran Philip,” kata Elby. Dia membolak-balikkan kertas di buku yang dia ambil secara acak di bagian buku lama. Keadaan perpustakaan menjadi sangat nyaman untuk tidur dan kami sebenarnya sangat butuh tidur.

Alby menguap, “kamu tidak akan menemukan informasi apa pun di sana.”

Putri menoleh kepada Alby, memincingkan mata, “sebaiknya tetap berusaha daripada mematahkan semangat orang lain.”

     Alby menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lalu bersedekap sambil memperhatikan Putri. “Kenapa ya akhir-akhir ini kamu begitu sinis sekali padaku?” tanya Alby, menyeringai.

Putri memutar mata, “kalau kamu lupa Alby. Aku selalu bersikap sinis pada semua orang. Lagi pula mungkin kamu baru menyadarinya sekarang saat aku memperhatikan dirimu mulai perhatian secara terang-terangan pada Samara.”

Elby terbatuk-batuk, tapi tetap menunduk pada buku. Alby menyeringai lebar, “astaga, aku baru menyadarinya sekarang ...” Alby memajukan tubuh ke meja. “Kamu cemburu aku dekat Samara ya?”

     Putri berjengit kaget, mengerang jijik. Kemudian kakakku menatap si kembar bergiliran. “Aku tahu kalian menyimpan sesuatu,” kata Putri. “Jangan pikir aku tidak tahu.”

Elby mendesah, mendongak untuk menatap kakakku, “tidak ada yang kami sembunyikan, Putri.”

“Jangan anggap aku tidak peduli jika kalian sudah mengancam membocorkan rahasia satu sama lain jika terancam,” kata Putri.

Elby menutup bukunya, memposisikan duduknya menyamping agar dapat memandang Putri. “Jika kamu ingin membahas rahasia, bagaimana jika kamu yang dulu memberitahu kami, kenapa dulu kamu menjauhi Samara dan sekarang kamu tiba-tiba jadi kakak yang perhatian untuk Samara?” tanya Elby.

Aku terkesima atas keberanian Elby. Putri menjauhkan tubuhnya, “kenapa jadi aku?”

Sebelah alis Elby terangkat, “karena kamu yang memancingku terlebih dahulu sahabatku tersayang. Jangan salahkan aku menyerang balik.”

Putri mendengus jengkel, melirik ke depan lalu dia menunduk, mengumpat. “Sial, ini kenapa aku tidak suka berkumpul di perpustakaan,” bisiknya. 

     Mataku mengerjap, lalu aku mendengar seorang pria di belakang tubuhku menyapa kakakku. Aku menoleh ke belakang, mendapati Kabir sedang berdiri tersenyum sambil mengangkat tangan. Aku kembali menatap kakakku yang hanya memasang senyum ringisnya.

“Ah, Putri. Ayo keluarkan kesinisanmu itu,” goda Alby. Putri mendelik pada Alby, membuat pria berambut ikal tertawa terhibur.

The Woman In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang