The Woman In Black #46

2.2K 312 21
                                    

Peringatan : Bagi kalian yang membaca ceritaku, jika aku update dan kalian tidak bisa membaca part tersebut. Harap beritahu aku lewat pesan di profil. Karena aku penulis yang lumayan cuek jika urusan yang seperti ini. Jangan sampai membuat aku harus menyadari sendiri kalau kalian tidak bisa buka part tersebut.

Selamat membaca...

*

    Aroma apak menyeruak masuk ke dalam hidungku saat aku memainkan kertas pada buku karya William Shakespeare—Romeo dan Juliet. Aku membuka kertas itu seperti menghitung jutaan uang pada sebuah mesin khusus di bank. Begitu cepat dan tidak begitu memperhatikan bacaan di dalamnya. Aku mengerutkan hidungku, kepalaku terdongak melihat celah pada rak. Aku kembali menaruh buku Romeo dan Juliet tanpa berniat membacanya. Aku menolehkan kepalaku, menatap lurus seorang pria yang duduk selonjoran di lantai, kepalanya tertunduk, tangannya mengepal di pahanya. Dia sesekali menurunkan bingkai kacamatanya untuk mengucek-ngucek matanya. Aku mengalihkan pandanganku ke tempat yang berbeda. Melihat sebuah meja tempat sahabatku berkumpul. Sinar matahari menebus dan menyorot meja mereka, Alby yang memunggungi jendela hanya merasakan rasa hangat di punggungnya sedangkan Putri dan Elby yang duduk di seberangnya harus memincingkan matanya untuk menatap Alby karena pengaruh cahaya yang menyorot langsung matanya. Mereka saling memajukan tubuhnya, yang kurasa pembicaraan itu sangat rahasia. Sebelah alisku terangkat. Lalu dengan sikap yang kembali untuk masuk dalam pembahasa mereka. Aku melangkah lebar mendekati meja mereka. Dalam perjalanan, aku memikirkan kejadian tentang Maya yang menggeram kesal juga sedikit memprotes karena kelakuanku yang membanting pintu dengan keras sehingga membuatnya terbangun dari tidur. Itu hanya berlangsung sebentar, setelahnya Maya kembali tidur. Dan pagi tadi, dia kembali berbincang seperti biasanya seolah kejadian malam tidak pernah terjadi.

   Aku menghentikan langkahku, dan merasakan kilau cahaya matahari menyorot sebagian wajahku. “Hai, kawan-kawan,” sapaku.

   Mereka menolehkan kepalanya, mendongak untuk menatapku. Mata mereka sama-sama menyipit saat menatapku. “Sudah menemukan buku yang ingin kamu baca?” tanya Elby.

   Aku mengerutkan hidungku, bahuku terangkat. “Sayangnya belum,” jawabku. Mataku melirik sekilas kursi panjang yang Alby duduki kosong. Aku mendekati kursi tersebut. “Jadi tadi kalian bahas apa?” tanyaku penasaran. Aku mendaratkan bokongku di kursi kayu itu. Menoleh pada Alby yang kini tidak menatapku. Dia sibuk dengan permainan bayangan yang dia buat di meja.

“Tidak begitu menarik, ya 'kan Elby?” tanya Alby kepada Elby.

“Kita bahkan belum membahas ke intinya, bagaimana bisa dikatakan tidak menarik?” Elby mengangkat sebelas alisnya, mempertanyakan sikap Alby yang kini begitu membingungkan. Alby menghela napas panjang. Dia mengepalkan tangannya, meletakkan tangannya secara telengkup di atas meja. Dia kemudian mendongakkan kepalanya, menoleh singkat padaku. Dan secara tiba-tiba dia sedikit menggeser tubuhnya dariku. Aku mengernyitkan keningku atas sikapnya yang aneh. Aku menggeleng-gelengkan kepala.

“Maaf, jika aku ketinggalan informasi. Malam kemarin aku tidak bisa datang,” ucapku sedikit muram.

“Tidak apa-apa Samara. Putri sudah beri tahu kalau kamu tertidur. Aku dapat memahaminya,” balas Elby sambil memberi seulas senyum tulus. Kedua tangan Elby sedikit digosok-gosokkan. “Sebenarnya malam kemarin tidak ada yang begitu menarik. Kami membahas rencana yang cukup ... apa ya sebutannya.”

“Tidak masuk akal,” celetuk Putri, bibirnya mengerucut, sebelas alisnya terangkat, membuktikan bahwa rencana itu benar-benar buruk.

“Tidak seperti itu kok,” balas Elby kepada Putri.

“Oh yang benar saja Elby. Kamu ingin mencuri buku yang Miss Anna simpan. Kita bakal dijatuhi hukuman. Kamu tahu itu?” Putri melipatkan kedua tangannya di bawah dada, memalingkan wajahnya, sorot matanya mengatakan kalau dia jengah. “Lagi pula, aku tidak ingin keluar dari sekolah ini.”

The Woman In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang