Jika kalian menyadarinya, aku pernah publish cerita dengan judul yang sama. Tapi aku menariknya kembali dan menerbitkannya di Tablo sekarang.
Kalian boleh mencarinya sekarang atau tidak. Jika kalian memutuskan untuk mencarinya, kalian bisa menemukannya dengan keyword username yang kupakai pertama kali di sini @ FantaC. Jika kalian tak ingin mencarinya tak apa, toh status cerita itu on hold. Baru sampai pada chapter 1.
Biar kukenalkan kalian pada seseorang teramat manis dan juga dapat menghasilkan keajaiban masakan dengan kedua tangannya.
Selamat membaca,
C out.
---
Val menepikan Benz di tempat parkir khusus di depan sebuah restoran bernuansa hitam-putih yang ada di sudut sebuah jalan yang tak terlalu ramai. Suasana di sekitar kompleks jalan ini memang ditata sedemikian rupa dengan jalan dari susunan bata, pohon rindang yang menaunginya dan tanaman hias di kedua sisinya. Tidak hanya itu, bahkan beberapa bangku diletakkan di sana dengan posisi strategis. Memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki yang ingin beristirahat atau hanya sekedar bersantai dibawah rindang pohon.
Val turun terlebih dahulu, berjalan memutar dan membukakan pintu pengemudi untuk Nora. "Angel my lady."
"Stop it!" Nora mendorong tubuh Val dengan setengah hati, namun ia tetap tersenyum, sedikit bahagia dengan perlakuan Val pada dirinya yang begitu manis.
"Kau seorang puteri hari ini."
Nora terkesiap dan menutup mulut dengan tangannya sendiri, matanya membeliak lebar, "Kupikir aku seorang malaikat."
"Kau segalanya yang indah bagiku." Val memeluk pinggang Nora dan mendaratkan kecupan di bibir mungil Nora yang terlihat begitu segar dan menggiurkan pagi itu.
Mereka berjalan beriringan menyeberangi jalan kecil menuju restoran dengan papan neon besar bertuliskan Sugar High di atasnya. Papan nama itu begitu mencolok. Memiliki corak yang sangat manis, begitu kontras dengan keseluruhan warna lain yang menghiasi restoran. Seperti kue ulang tahun yang meriah di atas sebuah meja bertaplak hitam.
Mereka berjalan memasuki restoran, melewati meja-meja kosong yang ada di bagian luar restoran. Dan ketika mereka melewati ambang pintu, mereka disambut oleh seorang gadis cantik yang sepertinya pernah Nora lihat di suatu tempat. Di TV mungkin? Nora tak begitu ingat, tapi entah mengapa Nora bisa memberi komentar tentang dirinya.
Gadis ini terlihat lebih gila di dunia nyata.
"Shut up!! Dari semua gadis yang ada di dunia ini, kau memiliki seorang Darmawan?" pekik gadis itu. Nora yang masih bingung hanya melihat Val dan dirinya secara bergantian. "Sugar Honey, kemarilah sayang. Mereka sudah datang." teriaknya pada seseorang yang kemungkinan ada di bagian belakang restoran.
"Oh, kapan terakhir kali aku berjumpa denganmu cantik? 3 tahun? 5 tahun lalu? Lihat dirimu sekarang... kau sudah besar..." dia terus saja berceloteh, memeluk Nora dan mencubit kedua pipinya keras-keras. Mengacak rambutnya juga. Rasanya seperti berkunjung kerumah bibi.
"Dev, kau membuatnya takut. Lepaskan." ujar seorang pria berkulit hitam yang ada di belakang meja bar.
"Kau tak tahu apapun Edy." sanggah Dev sambil melambaikan tangannya acuh, "Oh... Aku turut berduka tentang ibumu." ujarnya dengan nada sedih dan sedikit pelan dari sebelumnya. Ada ketulusan di wajahnya ketika ia mengucapkan belasungkawa.
"Itu sudah lama." gumam Nora.
"Aku pernah menjadi wajah fashion dari Rachmawat's selama semusim. Dan aku menyukai koleksi ibumu." Dev mulai berceloteh, matanya menerawang, seperti mengenang sesuatu. "Sekarang dikelola oleh kakakmu bukan?" Nora mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALERIE
General FictionNora : "Kepenak rak kepenak Darling, mati urip barengan selawase." (Enak nggak enak Darling, hidup mati bersama selamanya) Val : "Opo tenan mati urip karo aku..?" (Beneran hidup mati sama aku?) Nora : "Wani sumpah seksine langit bumi." (Berani sumpa...