Hari ini adalah hari pertama kuliah untuk Nora. Pun Nora sangat ingin di rumah sakit untuk menemani Val hari ini, ia tak bisa. Ia harus tetap berangkat kuliah.
Tepat tengah hari, Nora sampai di unit tempatnya tinggal yang tepat berseberangan dengan unit milik Val. Tanpa menoleh ke pintu unit milik Val, ia masuk ke unitnya. Menutup pintu di belakangnya dengan pelan, ia bergegas menuju kamarnya. Dilemparnya tas kuliah di atas ranjang secara sembarangan, ia menuju kamar mandi. Suara gemerici air terdengar tak lama setelahnya.
Nora mandi dengan cepat, secepat yang ia bisa untuk membuat seluruh tubuhnya bersih dari debu dan keringat yang membuat tubuhnya terasa lengket.
Hari pertama kuliah bukanlah hari yang terlalu berat untuk dilewati sebenarnya, yang membuatnya kepayahan adalah dirinya yang melewatkan masa orientasi tidak mengenali letak ruangan penting di kampusnya. Ia perlu membuka denah kampus, dan bertanya di sana-sini (ia mendapatkan banyak hardikan dari beberapa senior dan cemoohan dari teman satu angkatannya), berlarian sepanjang lorong dan jalan setapak kampus karena ketidak tahuannya membuat perjalanan ke kelas menjadi lambat.
Nora mematikan kran dan membasuh sisa air di tubuhnya, membalut tubuh dengan handuk kering lainnya dan segera mencari baju paling nyaman yang bisa ia temukan di lemarinya.
Mengambil tas besar dan mengisinya dengan baju ganti yang ia perlukan untuk kuliah esok hari, ia menyambar kembali tas kuliahnya dan keluar dari unit huniannya dalam waktu tak lebih dari 15 menit. Ini pasti rekor.
Nora tak kuasa menahannya, ia melirik sekilas pintu unit tempat tinggal Val dan menghela nafas berat sebelum kembali berlari menuju elevator yang akan membawanya turun.
Jalanan kota siang itu cukup padat, membuat Nora menggeliat di kursinya dengan tidak nyaman. Ia ingin cepat-cepat sampai di rumah sakit.
Nora membanting pintu mobilnya dengan keras begitu ia sampai di area parkir inap rumah sakit. Perutnya berbunyi cukup nyaring saat ia memasuki elevator rumah sakit tapi ia tak menghiraukannya. Paman Anthony pasti sudah menyediakan makan siang untuknya.
Ia akan makan sesampainya di kamar rawat Val. Hanya untuk membungkam kegaduhan di dalam perutnya.
Langkah Nora terhenti saat melihat salah satu dokter yang merawat Val dan perawatnya keluar dari ruang rawat Val. Melihat postur tubuh mereka yang santai, Nora kembali melanjutkan perjalanannya. Kali ini lebih pelan, tidak lagi terburu-buru.
Nora membuka pintu kamar rawat Val dan nyaris menjatuhkan tas kuliahnya ketika melihat Val dalam posisi duduk di ranjangnya. Matanya terbuka lebar, sadar sepenuhnya. Ia bahkan tengah beradu argumen dengan paman Anthony.
"Mengapa tidak?!" desak Val.
"Karena mereka punya semuanya disini, Val. Dan aku tidak. Bisa saja keadaan memburuk dan kita akan terlambat." paman Anthony dengan sabar menjelaskan.
"Jika memang terlambat maka biarlah." desisan Val penuh bisa.
"Kita tak bisa membiarkan itu terjadi begitu saja."
"Mengapa?!"
"Karena kami mencintaimu." Nora menjawab dan berjalan mendekat. Ia meletakkan ransel pakaian ganti dan tas kuliahnya di sofa dan mendekati ranjang rawat Val. "Karena kami membutuhkanmu, karena kami akan menyesal ketika kami tak berusaha semaksimal mungkin demi dirimu, karena kami akan menyalahkan diri kami sendiri, menghukum diri kami sendiri jika kami kehilanganmu."
Nora duduk di kaki ranjang, menghadap Val yang masih duduk dengan postur tubuh tegang dan tangan yang gemetar.
"Nou-"
"Kau harus berhenti meragukan cinta kami Val. Karena rasanya sungguh sakit." bisik Nora.
Ia mengulurkan tangannya ke arah Val. Ia ingin memeluknya tapi ia masih ingat ketika Val terbangun beberapa hari lalu dengan berteriak dan meronta. Ia merasakan sakit ketika mereka menyentuhnya. Nora tak akan memaksakan keinginannya. Ia meminta ijin dari Val.

KAMU SEDANG MEMBACA
VALERIE
Fiction généraleNora : "Kepenak rak kepenak Darling, mati urip barengan selawase." (Enak nggak enak Darling, hidup mati bersama selamanya) Val : "Opo tenan mati urip karo aku..?" (Beneran hidup mati sama aku?) Nora : "Wani sumpah seksine langit bumi." (Berani sumpa...