Christian menarap layar laptop yang ada di hadapannya, menatap seorang perempuan yang berdiri di depan pintunya.
Hanya beberapa langkah, Elle akan segera menemuinya. Namun seuatu menghentikan langkah wanita itu. Christian menatap Elle yang berdiri sambil menatap pintu coklat di depannya.
Setelah mengetahui siapa Elle sebenarnya, Christian memutuskan untuk memasang kamera penyadap di dekat meja kerja Elle. Melihat aktifitas apa saja yang dilakukan Elle di tempatnya berkerja.
Tidak banyak yang dapat dilihatnya. Christian hanya melihat Elle yang berkerja, mengetik, memaikan komputer di depannya dan melamun beberapa saat. Tidak ada hal yang mencurigakan.
Karena jengah menunggu Elle yang tidak masuk, ia memutuskan keluar menemui Elle di depan pintunya.
Christian membuka pintu, menatap Elle yang menatapnya dengan pandangan kosong. Ternyata wanita itu belum menyadari kehadirannya.
"Apa aku harus menjemputmu dahulu sebelum kau masuk kedalam ruanganku Ms. Watson?" Christian menatap lurus kearah pupil mata Elle yang berwarna hijau terang.
Christian menatap Elle yang terkejut melihatnya. Lalu, sesaat kemudian ia melihat Elle yang menundukan kepalanya.
Christian memutar matanya, "Masuk sekarang!"
Ia masuk diikuti Elle yang berjalan di belakangnya.
"Kau tau apa kesalahanmu Ms. Watson?" Christian berdiri, mentap Elle yang masih menundukan kepalanya.
"Aku terlambat berkerja pagi ini." Sesaat Christian tertegun mendengar nada ketakutan di suara Elle. Namun dengan cepat ia kembali menetralkan keadaanya.
"Apa kau tau peraturan disini?"
"Tidak boleh terlambat walau hanya sedetik." Elle masih menundukan kepalanya.
"Kau tau dan kau melanggarnya. Kau terlambat 15 menit Ms. Watson. Apa yang kau lakukan sehingga kau terlambat selama itu Miss?"
"Maafkan aku..." Christian dapat merasakan suara Elle yang bergetar.
"Hanya kau satu-satunya karyawan yang berani datang terlambat." Ia masih mempertahankan wajah datarnya.
"Kumohon maafkan aku Sir."
"Seharusnya aku sudah memecatmu saat ini juga." Sontak Elle langsung menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kumohon jangan pecat aku. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi Mr. Scott." Elle menatapnya
"Ini bukan tentang janji Ms. Watson. Kita membahas kinerjamu di perusaanku bukan janji manismu yang tidak berarti!" Bahkan dalam keadaan seperti ini, Christian tetap memasang wajah datarnya tanpa terlihat adanya emosi.
"Aku tau Mr. Scott. Aku akan melakukan apapun agar kau tidak memecatku."
Cristian mengangkat salah satu alisnya gelapnya. "Apapun," Yang Elle tau itu bukanlah pertanyaan. Namun terdengar seperti pernyataan yang harus dilaksanakan.
Ia tersenyum miring melihat Elle yang mengangguk dengan semangat. "Apapun itu Mr. Scott."
"Bercinta denganku sekarang!" Sontak Elle melebarkan matanya.
"A.. aku bercinta denganmu?" Elle menunjuk dirinya sendiri.
Christian hanya mengangguk sambil terkekeh kecil melihat ekspresi Elle yang terlihat seperti melihat hantu di siang hari.
"T.. tidak Sir. Aku tidak bisa melakukannya."
"Kalau begitu kau dipecat!" Ucapnya santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cold
RomanceBagian diprivate acak, silahkan follow sebelum membaca. ____________________________________ Berkerja sebagai sekertaris di sebuah perusahan terkenal di Amerika Serikat adalah impian seorang wanita polos bernama Elle Watson. Hal itu terwujud setelah...