James membawa pasangannya ke dalam sebuah kamar kecil yang berada di lantai dua. Ketika pintu kamar terbuka, pakaian atas Isabel---bartender seksi---yang tadi James temui sudah hilang terlempar ke atas lantai dingin berbahan kayu. Bibir masih terpaut sejak mereka berjalan melalui orang-orang yang bekerja membersihkan kotoran yang memenuhi lantai dansa. Hingga beberapa kali terjatuh saat menaiki anak tangga, James dan Isabel masih tidak melepaskan ciumannya.
Gairah membakar keduanya. Membawa kedua manusia tersebut ke dalam fantasy liar yang tak dapat terbantahkan.
Rasa manis bibir Isabel yang di campur asamnya bourbon memenuhi mereka. Membuat James semakin mendambakan sebuah sentuhan sensual.
"Isabel."
"Panggil namaku, tampan."
Keduanya berada di atas ranjang dengan tubuh James yang berada di bawah Isabel. Kedua tangan James tak tinggal diam. Semakin tangannya turun menikmati lekuk tubuh sempurna Isabel, hingga tangannya berhenti pada dua gundukan kenyal berbalut hot pants pendek yang dikenakan Isabel.
Telapak tangan James meremas pelan sambil mendorong tubuh Isabel ke arahnya. Benda yang mengeras di bawahnya bersentuhan langsung pada lubang kenikmatan yang berada di antara selangkan Isabel.
Permainan berlangsung lama. Saliva saling bertukar tanpa peduli 80 juta bakteri yang akan mereka tukarkan dari mulut mereka. James menyentak. Dalam hitungan detik, posisi keduanya sudah bertukar. James berada di atas Isabel yang tengah berusaha membuka kemeja lusuh yang dikenakannya.
Ketika tangan Isabel bersentuhan langsung dengan kulitnya, James sudah tahu bahwa ia tak dapat menahannya lebih lama. Rasa sakit semakin menguasa tubuhnya, menuntut untuk segera diberi kenikmatan. Tapi rencana James berbeda. Permainan akan berjalan dengan lambat dan seksual. Perlahan tapi pasti, mereka akan mendapatkan puncak ketika semuanya sudah dijalankan. James mengalah, membiarkan kesakitan semakin menyiksa tubuhnya.
"Oh... teruskan, Isabel!"
"Jameeeessss!" Isabel berteriak ketika gigi James mengingit bibir bawahnya.
"Call me daddy, sugar!" suara James mengandung perintah.
Ketika ciuman James turun ke leher Isabel, wanita itu semakin mendesah. Membiarkan James mengambil kontrol di antara mereka. James terlalu pandai untuk semua ini. Dia membuat rekannya menerima kenikmatan. Setiap kecupan membuat Isabel mendesah, lidah yang membelai kulitnya begitu panas dan sensual. Wanita itu tidak pernah mendapatkan kenikmatan yang sama dan tidak akan pernah selain bersama James.
Isabel mendesah. Perempuan itu berteriak ketika James mengingit putingnya. Ketika bibir pria itu turun melalui pusarnya, Isabel dibuat tak mengerti. James menghentikan permainannya. Pria itu duduk di atas pahanya dengan seringai mengerikan.
Isabel menatap bingung, "Ada yang salah?"
"Nope."
"Lalu mengapa kau berhenti?" Isabel semakin di buat bingung. Ketita ujung jari James membelai paha Isabel, wanita itu kembali mendesah.
"Kau ingin kenikmatan?"
Isabel mengangguk.
"Kau ingin aku berada di dalammu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cold
RomanceBagian diprivate acak, silahkan follow sebelum membaca. ____________________________________ Berkerja sebagai sekertaris di sebuah perusahan terkenal di Amerika Serikat adalah impian seorang wanita polos bernama Elle Watson. Hal itu terwujud setelah...