Bab 33(Mature)

70.9K 1.5K 8
                                    

James tertawa dalam hati. Melihat Isabel tidak berdaya di bawahnya membuat hatinya berbahagia hari ini. Walaupun hanya kebahagian kecil, lelaki itu senang ketika dirinya dapat mendominasi seseorang. Memengang kontrol dalam sebuah permainan, menguasai lawannya dengan cara yang tak pernah dipikirkan.

"Tanganmu, Isabel!" perintah James.

Isabel mengulurkan tangannya kepada pria itu. Membuat James yang sedari tadi memengang dasinya sendiri, mengikat tangan Isabel menggunakan benda itu. Lalu membawa tangan Isabel di antara kepada Isabel sendiri.

"Biarkan tanganmu tetap berada di sana."

Isabel terus mengangguk.

"Kau mengerti, Isabel?"

"Aku mengerti sepenuhnya, daddy."

James menyeringai, ia mulai mencumbui tubuh wanita di bawahnya.

Di mulai dengan bibir Isabel, James memasukkan lidahnya ke dalam mulut wanita itu. Berputar-putar menjelajahi rongga mulut Isabel.

Ketika ciuman berakhir, James tidak memberi jeda pada Isabel untuk mengambil nafas. Pria itu turun menelusuri leher Isabel dengan lidahnya. Menghisap beberapa titik sensitif, hingga menimbulkan bekas kepemilikan.

Tangan kiri James menangkup salah satu payudara Isabel, meremasnya pelan dengan ujung jempol menekan puting berwarna kecoklatan milik wanita itu.

Mendengar desahan keluar dari mulut Isabel, James tertawa. "Kau menyukainya, sugar?"

Isabel hanya bergumam. Ketika jari telunjuk dan jempol James menarik putingnya, Isabel berteriak. Membuat alunan indah dengan suara ranjang yang bergesekan pada lantai.

James merasakan pergerakan pada tangan Isabel. Pria itu langsung menyentaknya, menahan kedua tangan Isabel menggunakan tangannya sendiri. "Jangan bergerak, sugar!"

James duduk, menarik kedua kaki Isabel hingga membuat kedua kaki jenjang tersebut melingkar di antara pinggangnya.

Ketika kepalanya menunduk hingga hidungnya bersentuhan dengan dinding klitoris Isabel, James menghirup aroma apel hijau yang mengkuar dari inti Isabel. Mengendusnya pelan hingga menimbulkan desahan keluar dari mulut Isabel.

James tahu, ia sendiri tidak akan kuat menahan lebih lama lagi untuk tidak memasuki Isabel. Dinding merah dengan aroma apel semakin membuat gairahnya kembali memuncak. Hidupnya tidak akan tenang jika ia harus melepaskan Isabel tanpa pernah mencicipinya.

"Kau benar-benar mengairahkan, Isabel."

"Aku menyukainya," sambung James.

Perlahan, James membuka mulutnya. Mengeluarkan lidahnya untuk kembali mengecap titip orgasme pada Isabel. Kepala James berputar bahagia ketika lidahnya berada pada titik sensitif wanita itu. Lidah James berputar di sekitar sana, menari-nari dengan leguhan Isabel yang mengiiringi tarian lidah pria itu.

Plak!

Tangan James menampar keras paha Isabel yang bergerak di sekitar kepalanya. Dia melakukkannya bukar karena Isabel melakukkan kesalahan. Tapi ini murni kemauannya sendiri. Ketika kenikmatan semakin membuncah, ia harus memiliki alasan untuk mencari sasarannya ketika inti Isabel semakin menggodanya.

"Oh... putriku yang manis."

Semakin lidahnya masuk ke dalam inti Isabel, semakin dalam pula gairah yang menyelimutunya. Beberapa kali James melenguh, menikmati hidangan spesial di depannya. Memuja betapa indahnya inti Isabel di dalam mulutnya.

"Kau benar-benar sempurna, sugar."

"Daddy mencintaimu, sugar..."

Kedua tangan James yang berada di gundukan kenyal milik Isabel, bergerak seirama dengan lidahnya yang berputar mengelilingi Isabel. Menyalurkan puncak kenikmatan yang selama ini James bayangkan akan ia lakukkan bersama Elle Watson.

"Daddy, please!" suara Isabel terdengar memohon.

Aksi James berada di inti Isabel, ia hentikan dengan kecupan panjang sebagai akhir.

James kembali duduk, menatap Isabel yang masih menutup matanya. Sisa cairan Isabel yang berada di sekitar mulutnya, segara dimasukkan ke dalam mulutnya menggunakan lidahnya sendiri.

Matanya menatap Isabel, tangannya bergerak lembut di perut rata isabel dengan tindik di pusar wanita itu.

James berkata, "Katakan. Apa yang kau inginkan, Isabel?"

Isabel menatapnya. James dapat melihat gairah yang melingkupi bola mata biru milik wanita itu. "Kumohon, lengkapi diriku. Ah... aku benar-benar tak bisa menahannyam"

James menyeringai. "Katakan dengan benar. Apa yang kau inginkan, sugar?"

"Kau. Aku menginginkanmu, daddy. Secepatnya."

"Apa yang kau inginkan dariku."

James mengerti apa yang diinginkan Isabel. Permaina  tidak akan menyenangkan jika dirinya tidak memanfaatkan keadaan. James harus bisa mengontrol wanita yang mendesah di depannya. Membuat Isabel semakin memohon-mohon kepadanya.

"Memohonlah, Isabel!"

Isabel menatapnya sebelum wanita itu mengeluarkan suara. "Kumohon, daddy. Ak... aku benar-benar menginginkanmu melengkapi diriku.

James menyeringai, "kau mendapatkannya, sugar."

James kembali menciumi bibir Isabel. Mengecupnya kasar hingga menimbulkan ras asin di antara ciuman mereka.

Salah satu tangannya berada di bawah, memposisikan miliknya sendiri pada dinding permukaan inti Isabel. Ketika James mendapatkannya, ia segera mendorong masuk. Membungkam mulut Isabel dengan bibirnya hingga membuat desahan tertahan dari mulut Isabe.

James mendesah, "Kau nikmat Isabel. Kau benar-benar bentuk sempurna dari surga dunia."

Ketika James mendorong masuk, punggung Isabel melengkuk terakangkat hingga membuat milik James semakin dalam terperangkap pada lubang kenikmatan milik Isabel.

Semakin lama keduanya terperangkap. Semakin panas pula permainan yang mendominasi. Keringat membasahi tubuh keduanya, nafas saling memburu mengejar kenikmatan. Tempo berjalan seirama, naik dan turun ketika batang James mencapai titik.

"Daddy!!!" Isabel berteriak.

"Tunggu aku, Isabel. Tunggu aku."

Setelahnya orgasme menghampri keduanya. James dan Isabel berada di puncak dengan tubuh yang menengang. Tubuh kekar yang basah akan keringat, ambruk di atas tubuh telanjang Isabel.

Mereka terdiam, sama-sama kelelahan karena aktifitas yang baru saja keduanya lewati.

Belum juga nafas keduanya teratur, James bangkit dari atas tempat tidur. Ia membersihkan tubuhnya dengan selimut yang terjatuh ke lantai. Memakai kembali pakaiannya secapat kilat.

James dapat melihat Isabel yang menatapnya bingung. Wanita itu hendak mengeluarkan suaranya, namun ia diam ketika keterkejutan menyelimuti Isabel.

Isabel tidak percaya apa yang di lakukan pria itu kepadanya. James melemparkan lemparan dolar di dapan wajahnya lalu pria itu berjalan keluar kamar sambil menyisir rambutnya menggunakan tangannya jari-jari tangannya.

James pergi meninggalkan Isabel.

Katika kakinya melangkah menuruni tangga, James masih dapat mendengar umpatan yang teriakan Isabel. "SIALAN!"

"AKU BUKAN PELACUR, BERENGSEK! KAU TIDAK HARUS MENINGGALKANKU! SIALAAN KAU JAMES!"

"KAU IBLIS, BANGSAT!"





The Billionaire's ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang