Bab 10

90.2K 3K 35
                                    

Garret Neff as James Matthew

Seminggu sudah berlalu, sejak kejadian dimana Elle hampir saja menyerahkan keperawanannya kepada Christian yang notabenya berperan sebagai atasannya di kantor tempatnya berkerja

Dua hari setelah kejadian, Elle merasa canggung ketika pergi ke kantornya. Rasanya malu sekali jika bertatap muka dengan Christian.

Sejak, Christian meninggalkan kamar apartemennya, tidak pernah ada komunikasi yang tidak penting diantara mereka berdua. Bahkan, karna kesibukan pria itu, Christian pergi keluar negeri. Ia hampir tidak pernah bertatap muka dengan pria itu selama lima hari. Rasanya ia seperti wanita pelacur yang di pakai, setelah itu orang yang memakainya pergi entah kemana.

Oh, kau sangat mendrama semua keadaan Elle, tentu tidak seburuk itu, karna Christian tidak sempat mengambil keperawananmu yang berharga itu! seru seorang wanita berambut pirang di dalam batinnya.

Elle benar-beber malu. Bisa-bisanya ia hampir melepaskan keperawannya hanya gara-gara pesona Christian. Oke, ia akui Christian memang spesial dalam bentuk pesona, hanya wanita bodoh yang menolak ditiduri pria itu. Dan lebih sialnya lagi, ialah wanita bodoh itu.

Sebagai wanita normal, tentu saja Elle tergoda untuk tidur bersama dengan pria lajang tertampan di majalah musim panas minggu ini. Christian benar-benar pria terpanas musim ini, pikir Elle.

Elle berjalan memasuki ruangan kerjanya. Seperti rutinitas biasanya, pagi ia pergi kekantor dengan berjalan kaki atau sesekali naik mobil kesayangannya karna kakaknya sudah kembali ke Landon dua hari yang lalu, jadi tidak ada yang menjadi supirnya setelah itu.

Lalu Elle mengerjakan pekerjaannya, makan siang, bekerja lagi, lalu pulang kerumah dengan semua kelelahan yang menumpuk di bahunya.

Sungguh, minggu yang melelahkan!

Terkutuklah Christian yang menghilang tiba-tiba tanpa Elle tau kemana tujuan pria itu.

Elle menyalakan komputernya, memulai harinya dengan menyusun jadwal si bos besar sebebulan penuh. Pekerjaan yang melelahkan.

Saat ia hendak memulai pekerjaannya, tiba-tiba teman satu divisinya datang menghampirinya sambil membawa dua cangkir kopi hangat mungkin.

"Hey Elle, pagi yang melelahkan eh." Orang itu tersenyum sambil meletakan salah satu cangkir keatas meja kerjanya.

"Sangat melelahkan, ini untukku?" jawab Elle sambil menganggat cangkir tersebut

"Ya tentu, untuk siapa aku membuatnya selain untukmu."

"Mungkin saja untuk teman kencanmu. Oh, tapi aku sangat berterima kasih untuk kopinya. Kupikir ini pasti merepotkanmu James."

"Percayalah, aku tidak memiliki teman kencan di kantor ini. Mungkin calon." Elle hanya mengangguk.

"Sama-sama. Oh ya, Bagaimana kalau kau dan aku makan siang bersama diluar? Aku yang mentraktir."

Elle berpikir, menimang-menimang permintaan lelaki di hadapannya. Mungkin ia dapat melupakan Christian sejenak. Tapi jika dipikir-pikir lagi, untuk apa ia memikirkan pria mesum itu.

"Sepertinya aku tidak keberatan." Elle tersenyum

Senyuman lebar tercetak di wajah James, ia menatap Elle penuh minat sebelum berkata, "Baiklah, sampai berjumpa saat makan siang Elle."

"Ya, sampai jumpa James."

Setelah kepergian James, Elle kembali memusatkan pandandangannya kearah komputeenya yang telah menyala.

"Harimu yang melahkan telah dimulai Elle," gumamnya sebelum mengerjakan pekerjaannya.

***

Elle dan James tengah berada di sebuah restoran cepat saji yang terletak beberapa blok dari kantor tempat mereka berkerja.

The Billionaire's ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang