Bab 6

94.2K 3.4K 29
                                    

Elle mengerang frustasi ketika tidak mendapatkan pakaian yang bagus untuk makan malamnya bersama Christian.

Sejam yang lalu ia memeriksa pakaiannya di dalam lemari, namun ia tidak mendapatkan apapun selain gaun lama yang sudah tertinggal mode, pakain casual dan pakaian sehari-hari ketika ia berada di rumah.

"Kalau begini aku harus memakai apa?!" Ucapnya pada diri sendiri.

Tapi, tunggu dulu.

Untuk apa ia repot-repot mencari pakaian yang bagus hanya untuk makan malam bersama Christian.

Sepertinya, ia sudah gila.

Pintu kamarnya diketuk, lalu terbuka tanpa mempersilahkan seseorang tersebut untuk masuk.

"Astaga! Ada apa dengan kamarmu sweatheart?" Jose berjalan perlahan menghindari pakaian yang beraserakan dimana-mana.

"Memangnya kenapa dengan kamarku?" Tanyanya santai.

"Kau bertanya ada apa? Kamarmu seperti tempat pemulung, kotor dan berhamburan Elle."

"Memangnya apa yang kau cari?" Sambung Jose.

"Pakaian," Jose mengerinyitkan dahinya memandang pakaian yang berserakan lalu matanya melihat kearah lemari yang kosong. "Pakaian apa yang kau cari? Lemarimu saja sudah kosong."

Elle tidak menjawab, ia kembali mengorak-arik pakaian yang berserakan di lantai. Senyumannya mengembang ketika matanya menangkap sesuatu yang pas untuk di kenakannya.

"Nah ini dia, sepertinya ini tidak terlalu buruk." Elle mengambil dress berwarna hitam polos sepuluj sentimdibawah lutut dengan belahan di bagian pinggir dan sedikit ornamen di bagian pinggang sampai perut.

"Kau menghancurkan isi lemarimu hanya untuk mencari benda itu. Memangnya kau mau kemana?" Tanya Jose.

Elle mengangkat bahunya sambil tersenyum lebar. "Berjalan-jalan. Aku berharap kau tidak akan menungguku, kurasa aku akan pulang larut malam."

"Bersama siapa kau pergi?" Tanya Jose penuh selidik.

"Hanya teman Jose."

"Teman. Laki-laki atau wanita? Ah aku tau, pasti laki-laki bukan. Tidal mungkin kau akan melakukan ini jika temanmu seorang wanita."

"Terserah kau saja," jawabnya acuh.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi."

Elle yang tadinya hendak memasuki kamar mandi, kini membalikkan tubuhnya kepada Jose yang berdiri sambil melilatkan kedua tangannya di depan dada.

"Akh tidak perlu izinmu!" Jawab Elle tak mau kalah.

"Aku kakakmu. Tentu saja aku dapat melarangmu walaupun kau tidak meminta izin."

"Astaga Jose. Aku sudah besar, aku berhak pergi kemanapun yang aku inginkan. Umurku sudah 23, kau harus ingat itu!"

"Tid-"

"Sudahlah, sebaiknya kau keluar saja. Berdebat denganmu tidak akan ada ujungnya." Elle mendorong tubuh Jose keluar dari pintu, lalu mengunci pintunya dengan rapat.

Ia kembali melanjutkan langkahnya memasuki kamar mandi.

***

Satu jam setengah telah berlalu. Kini Elle telah siap dengan pakaiannya. Rambut coklatnya tergerai . Lengkap dengan clutch hitamnya dan stiletto berwarna senada.

Elle mengambil ponsel yang berada di atas tempat tidur, lalu memasukannya kedalam clutch yang dibawanya.

Elle keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Betapa terkejutnya ketika ia mendapat Christian mengenakan pakaian kaus putih polos yang di lapisi dengan jaket hitam, dipadukan dengan celana jins rapi berwarna hitam. Ditambah dengan rambut tembaga yang terlihat acak-acak menambah kesan seksi pada pria itu.

The Billionaire's ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang