Playlist
Eminem - Lose Yourself******
Di pagi buta, Elle sudah siap dengan pakaiannya sendiri. Pakaian yang digunakannya saat pertama kali sampai di Puerto Rico. Ia mengemas barang-barang yang dibawanya. Salah satu tangannya memegang ponsel.
Ketika tangannya ingin menyentuh knop pintu kamarnya, pintunya sudah terbuka terlebih dahulu. Menampilkan sosok Christian yang terlihat berantakan.
Pria itu mengenakan kemeja yang semalam dikenakannya. Salah satu bagian ujung bajunya keluar dari dalam celana. Kedua kancing teratas terbuka. Rambut hitam pria itu terlihat berantakan. Wajah Christian terlihat kusut, dengan lingkaran hitam yang berada di bawah mata pria itu, menandakan bahwa Christian tidak tidur semalaman.
Elle mengalihkan pandangannya. Berusaha tak merasakan simpati berlebihan kepada, Christian. Walaupun hatinya tersentuh untuk menanyakan keadaan pria itu, namun sekuat tenaga Elle menahannya.
Pandangan Christian seakan menghipnotisnya, membuat Elle berusaha tak menatap bola mata berwarna abu-abu milik pria itu.
"Kau mau kemana, sweetheart?" tanya Christian sambil berjalan mendekati wanita itu.
Elle hampir saja memuntahkan isi perutnya jika saja ia tak menahannya. Bukankah pria itu tidak pernah memiliki komitmen, lalu kenapa Christian memanggilnya seperti itu. Dasar buaya!
"Aku ingin pulang. Kembali ke New York," jawab Elle tanpa menatap Christian.
Christian menatap Elle dengan pandangan tak mengerti. "Kita akan pulang dua hari lagi, Elle!"
Elle menggeleng. "Tidak! Aku ingin pulang sekarang."
"Aku bisa pulang sendiri. Lagi pula aku memiliki visa dan paspor!" sambung Elle dengan suara rendah.
Christian menyeringai. Dari tempatnya berdiri, senyuman jenis itu adalah senyuman yang akan dihindari Elle untuk saat ini. "Dan kau tidak memiliki uang untuk membeli tiket, Elle."
Sialan! Seluruh sumpah serapah mengalir di dalam batinnya. Dewi bergaun Yunani kuno di salam batinnya berteriak mengutuknya yang terlalu bodoh. Bagaimana wanita dengan karier tinggi bisa sebodoh itu.
Saat ia makan siang bersama James, Elle hanya membawa uang sebanyak dua ratus dolar. Mana ada tiket pesawat semurah itu, apa lagi tujuannya ke Amerika.
"Aku bisa meminjam!" Elle mengangkat dagunya tinggi-tinggi. Beberapa waktu kemudian, Christian tertawa terbahak. Elle bingung apa yang lucu dari pembicaraan mereka, sampai Elle menyadari satu hal.
Bodoh! Elle benar-benar bodoh. Dimana ia akan meminjam uang, tidak mungkin bukan ia meminjam pada bank. Ide itu adalah ide terbodoh yang pernah terlintas dalam pikirannya. Terkutuklah mulut bodohnya yang selalu berbicara tanpa diinstruksi.
Christian berusaha menghentikan tawanya yang tak biasa. "Kau akan meminjam kemana, sweetheart? Tidak ada orang yang kau kenal, selain aku."
Elle menatap tajam. "Persetan denganmu! Persetan dengan posisi pekerjaanmu! Persetan dengan kesopanan sebagai bawahanmu! Persetan dengan semuanya! Aku tetap akan pulang hari ini!"
"Maksudmu, kita?"
Elle hendak menggeleng, untuk mengelak dari pembicaraan Christian. Namun sepertinya percuma, karna setiap kata yang dikeluarkan pria itu hampir semuanya adalah fakta. Akhirnya, Elle hanya diam tak berniat membalas satu huruf pun perkataan Christian.
"Kita akan pulang dua hari lagi, Elle."
Elle mengangkat kepalanya. Menatap mata abu-abu Christian tanpa rasa takut. "Tidak! Aku ingin pulang sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cold
RomansaBagian diprivate acak, silahkan follow sebelum membaca. ____________________________________ Berkerja sebagai sekertaris di sebuah perusahan terkenal di Amerika Serikat adalah impian seorang wanita polos bernama Elle Watson. Hal itu terwujud setelah...