Jangan lupa;
Vote
Spam CommentSelamat membaca❤
***
Ketika Elle membuka pintu apartemennya, ia sudah mendapati Christian yang berdiri di depannya dengan penampilan yang berantakan. Pekatnya bau alkohol langsung memasuki indra penciuman Elle di saat Christian tiba-tiba saja memeluknya.
Christian benar-benar terlihat sangat kacau dengan rambut basah yang berantakan, dasi yang tidak terikat dengan rapi, lalu kemeja yang kancungnya terbuka di bagian atas sampai tiga kancing berikutnya.
Walaupun merasa tidak nyaman dengan bau tubuh Christian, Elle tetap memeluk pria itu berusaha untuk menenangkan. "Aku akan tetap berada di sampingmu apa pun yang terjadi."
"Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan, Christian." Elle kembali melanjutkan ketika Christian tidak menjawab ucapannya. Ia melepaskan pelukannya hanya untuk mengamati wajah Christian yang tidak menampilkan ekspresi apa pun.
Christian menatapnya. Entah hanya perasaannya saja atau memang Elle melihat tatapan Christian semakin menggelap. Ketika Christian mengeluarkan suaranya, tiba-tiba saja suhu di sekitarnya berubah dengan pasokan udara yang semakin menipis.
"Kau akan melakukan apa pun," suara Christian terdengar lebih berat dari biasanya.
Elle tidak tahu apa yang ia lakukan, ketika ia memutuskan untuk mundur beberapa langkah.
"Ap.. apa pun," jawab Elle terbata-bata
Christian menyeringai. Setiap langkah yang diambil pria itu untuk mendekati Elle, membuat ia semakin waspada sampai tubuhnya terbentur dinding dan Elle tidak dapat melarikan diri ke mana pun lagi.
"Mengapa kamu menjauhiku? Bukankah kau akan selalu berada di sisiku.
"Kau sedang mabuk, Christian!" jerit Elle.
"Aku mabuk karena dirimu, Elle. Aku benar-benar tergila-gila denganmu sampai aku tidak bisa membedakan yang mana mimpi dan yang mana hanya ilusi sesaat," lalu Christian tertawa.
Elle mendesis, "Aku bukan ilusi Christian."
Elle tidak suka jika ia hanya dianggap sebagai ilusi oleh Christian. Jika Christian terus menganggapnya seperti itu, maka untuk apa ia berada di kehidupan pria itu. Jika keberadaannya hanya di anggap ilusi dan tidak akan pernah menjadi nyata.
Christian terkekeh Tangan Christian yang dingin, menyentuh kulit lengannya dan sesekali menciumi pucuk kepalanya. "Aku tahu. Aku tahu kau bukan ilusi. Itu sebabnya kau berada di sini sekarang. Dan aku sangat jelas tahu apa fungsimu di sampingku."
Elle berusaha mendorong tubuh Christian ketika pria itu berusaha untuk membuka kaos longgar yang dikenakannya. "Jangan macam-macam, Christian! Sadar kau sedang mabuk!"
"Aku menginginkanmu, sayang. Hanya kau."
Christian menambahkan, "Kau juga tidak masalah jika kita haus bercinta di atas lantai. Sensasi lantai yang dingin akan serasi dengan kehangatan yang kau berikan."
Di saat bibir Christian sudah berada di atas bibirnya, Elle tidak dapat berontak lagi. Ia sudah mencoba untuk mendorong tubuh Christian agar menjauh darinya. Tapi kekuatan Christian lebih besar darinya, bahkan ketika pria itu sedang mabuk sekali pun.
Christian menciuminya dengan kasar. Tidak ada kelembutan seperti biasanya. Bahkan Christian tidak segan untuk menggigit bibirnya, saat Elle memutuskan untuk tidak membuka mulutnya. Elle benar-benar tidak mengerti apa yang sedang merasuki Christian saat ini. Pria itu terlihat berbeda, sesuatu yang tidak pernah dikenal oleh Elle. Seseorang yang lebih berbahaya, dan seharusnya Elle tidak berada di pelukan Christian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Cold
RomanceBagian diprivate acak, silahkan follow sebelum membaca. ____________________________________ Berkerja sebagai sekertaris di sebuah perusahan terkenal di Amerika Serikat adalah impian seorang wanita polos bernama Elle Watson. Hal itu terwujud setelah...