Bab 44

42.1K 1.6K 11
                                    

Koreksi kalo ada typo guys! Aku bukan manusia sempurna dan gak luput dari kesalahan

Jangan lupa vote dan spam komen!

***

Tubuh Elle bergetar ketika James memandangnya dengan sorot yang tidak biasa. Senyum di bibir pria itu semakin membuat James terlihat menakutkan, serta pergerakan yang dibuat James selalu tak luput dari perhatiannya. Elle takut James melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya.

James duduk di pinggir tempat tidur. Ingin rasanya Elle meludahi pria itu ketika telapak tangan James berada di wajahnya, mengelus pelan sambil tersenyum kecil. Elle merasa jijik dengan sentuhan yang diberikan James.

"Jauhkan tanganmu dari tubuhku!" seru Elle diakhiri dengan geraman.

James menyeringai. Ia mencondongkan tubuhnya, hingga wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Elle. "Kau terlihat lebih cantik ketika sedang marah, Elle."

Elle merasa ia sangat lemah sekali dalam keadaan seperti ini. Tangan terikat dan kedua kakinya yang terbuka lebar tanpa mengenakan pakaian yang pantas. Elle merasa dirinya seperti pelacur jalanan yang ditinggalkan dalam keadaan terikat di kamar hotel. Bedanya ia tidak ditinggalkan sekarang, melainkan bersama seorang iblis yang tidak waras.

"Apa yang kau inginkan, James?"

James tertawa. "Kau hadir di dalam kisah hidupku. Kau yang membuat aku membutuhkan dirimu, Elle. Dulu aku pernah ditinggalkan oleh seseorang yang sangat aku cintai. Sekarang aku tidak akan membiarkan kau lepas dariku."

Elle mendelik. "Kau benar-benar tidak waras!"

"Nama wanita itu Rosie. Dia memiliki rambut coklat yang sama denganmu. Kulit sehalus sutra seperti yang kau miliki, dan bola mata bercahaya yang sangat kurindukan."

Apa dia memperlakukan seperti ini karena aku terlihat seperti Rosie? batin Elle.

James tiba-tiba bediri. "Tunggu dulu, sepertinya aku masih menyimpan mata, Rosie. Apa kau mau melihatnya?"

Elle tidak menjawab atau menanggapi. Percuma saja, ia tidak akan bisa berbicara dengan pria tidak waras seperti James.

Elle memperhatikan James yang melangkah menjauhinya dan masuk ke dalam pintu berwarna merah yang masih berada di kamar ini.  Kamar yang Elle tempati sekarang gelap, hanya ada sedikit cahaya dari ventilasi udara. Elle tidak tahu di mana sekarang ia berada, tapi ia dapat mendengar dengan jelas suara alat transportasi yang berlalu lalang. Elle bersyukur setidaknya ia masih berada di sekitar kota. Tidak di culik ke tempat antah berantah seperti film-film yang pernah ia lihat.

Elle diam untuk berpikir bagaimana bisa ia melepaskan ikatan di tangan dan kakinya dan keluar dari tempat ini agar ia mendapatkan pertolongan. Elle tidak akan sudi selamanya bersama James di tempat yang sama. Ia benci dengan seseorang yang sudah mengkhianati kepercayaannya. James benar-benar pria yang tidak berperasaan.

Ketika suara pintu tertutup dengan keras, Elle tersentak kaget. Ia menatap James yang membawa sebuah toples kaca di tangannya. Membuka penutupnya dan mengambil sesuatu yang terlihat berbentuk bulat dari dalam sana. Elle membelakkan matanya saat sepasang bola mata dengan darah yang mengering berada di telapak tangan pria itu. Apa dia mengawetkannya?

"Apa yang kau lakukan?!" jerit Elle.

"Tidak ada. Aku hanya ingin memiliki kenangan dari orang yang pernah hadir di dalam hidupku. Karena Rosie tidak ingin hidup bersamaku, maka aku mencongkel kedua matanya agar aku tetap merasa dia berada di sisiku. Rosie memiliki mata yang sangat indah."

"Kau benar-benar gila! Kau psikopat, James!"

Wajah James merengut. "Apa aku salah? Aku hanya ingin mempunyai kenangan."

Elle tidak lagi menghiraukan keberadaan James. Tubuhnya yang bergetar hebat karena ketakutan berusaha meronta-ronta agar dapat dilepaskan. Kenyataan bahwa James bisa melakukan hal sejauh itu tidak membuat Elle tenang. Ia benar-benar takut sekarang. Nyawanya bisa terancam kapan saja karena pria gila itu

"Lepaskan aku, kumohon!"

"Aku tidak akan melepaskan apa yang sudah kumiliki."

Elle berteriak. "Aku bukan milikmu, keparat!"

Tatapan James menajam dengan rahang yang mengeras. Ia kembali memasukan sepasang bola mata Rosie ke dalam toples dan meletakkannya di atas meja. James mencengkaram wajah Elle hingga membuat wanita itu meringis. "Kau milikku, Elle. Selamanya akan memjadi milikku!"

Elle refleks meludahi wajah James yang berada dekat dengannya. "Rasakan itu, dude!"

Apa yang dilakukan Elle semakin membuat emosi James terbakar. Sebuah tamparan melayang di wajah Elle hingga meninggalkan jejak darah di ujung bibir wanita itu dan wajah yang jelas-jelas memerah. Elle merasakan perih di sekitar wajah dan mata sebelah kanan miliknya. James sepertinya mengeluarkan seluruh tenanganya untuk menampar James.

"Kau sangat kurang ajar, Elle. Kau benar-benar jalang kecil yang merepotkan!"

"Lepaskan aku, brengsek!"

James tersenyum manis. Ia duduk di samping Elle dan semakin membuat wanita itu ketakutan. Dengan sorot mata menyesal James mengelus lembut wajah Elle yang sebelumnya ia tampar. "Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sadar melakukannya ini kepadamu. Wajahmu pasti sakit 'kan?"

James menangis. Ia terus mengucapkan kata maaf. Tapi Elle tidak sebodoh itu untuk terjebak kedua kalinya dalam peran yang dimainkan James. Yang Elle pahami, James selalu berpura-pura selama ini.

Elle tiba-tiba beteriak. "Tolong! Tolong! Siapa pun yang berada di luar sana, tolong aku!"

James yang awalnya tenang kembali berang. Ia menarik rambut Elle dengan keras hingga rasanya setiap helaian rambut wanita itu akan terlepas dari kulitnya. Elle berteriak tertahan. Air matanya keluar begitu saja karena perlakuan kasar dari pria gila di depannya.

"Tutup mulutmu, jalang!"

"Lepaskan aku, lepaskan!"

James yang mulai kehabisan kesabarannya, mengambil plester berwarna hitam dari atas nakas di samping tempat tidur. Ketika ia ingin menutup mulut Elle, sebuah suara sirene polisi membuat matanya melebar.

"Sial!"

***

Well, The Billionaire's Cold merupakan cerita dengan chapter yang paling banyak dari cerita aku yang lainnya.

Siap gak nih buat berpisah sama cerita ini? Tinggal satu Chapter lagi TBC bakal ending.

Yeay! Akhirnya setelah setahun bergelut sama cerita ini, cerita ini bakal selesai juga. TBC cerita terlama yang aku tamatin. Padahal ini cerita pertama yang aku tulis, tapi cerita ini yang terakhir tamat dari cerita lainnya :'D

Aku gak bakal bisa ngelupain cerita ini. Karena aku bikin cerita ini sejak followersku belum sampe 10 orang dan sekarang udah mau 8K followers. Dari viewers yang gak sampe 100 sekarang udah 400K lebih. Kalian memang luar biasa.

Love you, guys!

The Billionaire's ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang