"Bapak... Ibu... Farah berangkat. Assalamu'alaikum" ucap gadis itu sembari menyalami punggung tangan kedua orangtuanya.
"Wa'alaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh" jawab kedua orang tuanya.
Gadis yang mengenakan jilbab putih itu bernama Farah Fatimatuzzahra. Di usianya yang ke-16 ia mulai menduduki bangku SMA kelas X. Hari ini merupakan hari pertama MOS (Masa Orientasi Siswa) di SMA-nya.
Dia telah mulai menyiapkan semua perlengkapan untuk MOS-nya mulai dari setelah shalat shubuh tadi, dan sekarang tepat pukul 06.15 WIB ia harus segera berangkat. Segera ia menyalakan motor matic biru yang telah ia miliki sejak 6 bulan lalu. Meskipun MOS, tidak ada larangan bagi para siswa-siswi baru untuk membawa kendaraan ke sekolah.
Jarak sekolah dari rumah Farah sekitar 15 menit, jika ditempuh dengan sepeda motor. Farah sampai di SMA-nya tepat pukul 06.30 WIB.
"Oke, perkiraan aku benar, 15 menit dari rumah" ucap Farah lirih pada dirinya sendiri.
Sudah terdapat beberapa motor juga yang telah terparkir di area parkir motor itu. Namun, area parkir mobil sudah ramai. Wajar saja. Segera setelah memarkir motornya Farah bergerak ke arah lapangan tempat para siswa-siswi baru berkumpul. Lapangan itu luas, dan langsung berhadapan dengan gedung sekolah mereka.
"Bagi semua siswa-siswi baru Bakti Mulya yang sudah datang, segera ambil barisan di tengah lapangan dan berbaris berdasarkan warna kelompok kalian."
Terdengar suara seorang laki-laki dengan pengeras suara memberikan instruksi.
Dia adalah ketua OSIS SMA Bakti Mulya, namanya Rian Agung Wibowo. Farah dan siswa-siswi baru lainnya tentunya sudah tahu nama dari ketua OSIS dan anggotanya ketika kegiatan pra-mos.
Jadi, disinilah Farah akan menghabiskan masa putih abu-abu nya. SMA Bakti Mulya. SMA ini adalah salah satu SMA swasta di Ibukota Jakarta yang merupakan salah satu sekolah elit dan bergengsi.
Bakti Mulya sendiri merupakan sebuah Yayasan Pendidikan yang tidak hanya memiliki SMA, namun juga SD dan SMP, biasanya yang berhasil masuk SD Bakti Mulya akan terus melanjutkan hingga jenjang SMA, sebab telah banyak yang tahu, cukup sulit untuk bisa bersekolah di Bakti Mulya, terutama jika kamu bukan dari keluarga kalangan atas.
Namun, tidak menutup kemungkinan, sebab biasanya di tingkat SMA, Bakti Mulya akan memberikan beasiswa pada anak-anak berprestasi dari 30 sekolah di Jakarta untuk bersekolah di sini. Dan tahun ini, Farah merupakan 1 dari 30 anak berprestasi yang mendapatkan beasiswa itu. Dengan sedikit deskripsi itu, bisa ditebak anak-anak kalangan apa yang akan mendominasi SMA ini.
Tepat pukul 07.00 WIB, barisan para peserta MOS sudah penuh terisi, sepertinya tidak ada murid baru yang ingin terkena hukuman keterlambatan. Farah melihat sekeliling teman barunya, tiba-tiba saja dia agak canggung, sebab sepertinya tidak ada yang memakai jilbab selain dirinya.
"Gawat, kalau kayak gini aku bisa jadi yang paling mencolok," ringis Farah pada dirinya sendiri.
Farah termasuk tipe gadis yang tidak suka menjadi pusat perhatian. Untuk memastikan, Farah terus berusaha mencari siswi yang kira-kira berpenampilan sama dengannya.
"Huft, syukurlah, ternyata aku tidak sendiri, paling tidak ada 5 orang yang berjilbab," ucapnya lega.
Tiba-tiba saja seorang gadis berambut panjang sebahu di depan Farah berbalik menghadapnya, sepertinya dia merasakan kegusaran orang dibelakangnya. Farah pun melihatnya dan tersenyum, gadis itu juga membalas senyuman Farah.
"Hai, nama aku Vanya. Vanya Eka Putri" gadis itu mengulurkan tangannya pada Farah untuk berkenalan.
"Aku Farah. Farah Fatimatuzzahra" jawab Farah sambil membalas uluran tangan Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARAH
Teen FictionBaca aja dulu, biasanya nagih 😄 . FOLLOW AKU YAA. UNTUK KENYAMANAN MEMBACA YANG LEBIH BAIK 😆 . COMMENT DAN VOTE BUAT DUKUNGANNYA JUGA READERS 😊 . PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!! . Cerita ini berkisah tentang masa putih abu-abu seorang gadis yang b...