Chapter 38

4.5K 311 21
                                    

Terlalu memikirkan perasaan orang lain, hingga lupa bahwa ada perasaanku juga yang harus dipikirkan.

- Alovethic -

“Lo sama Farah benar pacaran?” tanya Keira pada Reza.

Saat ini mereka berada di gazebo rumah Keira, bukan hanya Reza tentunya, bersama dengan yang lain juga.

“Iya,” jawab Reza dengan lagak yang dibuat sesantai mungkin.

Esa dan Leon spontan tertawa mendengar jawaban Reza yang bagi mereka terlalu percaya diri.

“Gue baru tahu ada gaya pacaran yang cuman diam-diaman, saling follow di Instagram aja enggak,” sindir Alvaro.

Cowok itu tumben bersuara, sedari tadi bahkan ketika di kafe, Alvaro hanya diam tanpa ikut menimbrung dalam pembicaraan.

Reza menoleh pada Alvaro, kali ini dengan lagak santai, tidak seperti biasanya dimana cowok satu itu seringkali melihat Alvaro dengan tatapan tajam jika Alvaro sudah mulai ikut campur dengan urusannya bersama Farah.

“Anjir, seriusan lo enggak saling follow? Farah enggak follow lo?” Leon menanggapi hal itu dengan sedikit berlebihan pada Reza.

“Reza sih nge-follow, tapi enggak di followback, iya kan Re?” ucap Esa sambil menahan tawa.

Keira hanya berdiam diri tanpa berminat masuk ke dalam pembicaraan, meskipun sebenarnya pembicaraan ini terjadi juga karena pertanyaannya. Keira menyesali rasa penasarannya yang seringkali menang. Padahal tadi dia merasa lebih baik, tanpa ada pembahasan mengenai Farah sama sekali.

“Darimana lo tahu, lo di followback?” tanya Reza heran.

Masalahnya, Instagram Farah di private, tentu Esa tidak bisa mengetahui siapa saja yang diikuti oleh Farah di Instagram, jika Esa tidak di followback oleh Farah atau minimal di accept.

“Iyalah,” jawab Esa seolah bangga.

Seketika tatapan Reza menajam, bahkan raut wajah cowok itu mulai tidak mengenakkan.

“Hahaha…. Gue bohong, gue enggak follow dia, gue cuman nebak aja sebenarnya, ternyata benaran enggak di followback ya lo? Gila sih, seorang Reza Wisnu Pratama, Rajanya Bakti Mulya, dambaannya cewek-cewek satu sekolah, follow cewek tapi enggak di followback, harga diri lo udah mulai turun kayaknya ya Re?” Esa benar-benar tidak peduli dengan tatapan Reza padanya. Dia mengucapkan semua kata-katanya benar-benar tanpa beban.

“Lo semua enggak tahu aja, sebenarnya bukan karena gue enggak di followback, tapi emang dia jarang online, ya jelaslah dia enggak pernah buka Instagram,” balas Reza mencoba santai dan percaya diri dengan ucapannya.

“Dia follow gue,” ujar Alvaro tiba-tiba.
Seketika keempat orang yang sedang bersamanya di gazebo itu menoleh padanya.

“Si Farah?” tanya Leon heran.

Alvaro mengangguk santai menjawab pertanyaan Leon.

Tidak ingin berdebat semakin panjang, Reza segera merebut ponsel yang sedang digenggam Alvaro. Sebenarnya Alvaro juga tidak mencoba untuk menahan ponselnya, dia akan dengan senang hati memberikannya pada Reza jika memang temannya itu membutuhkan bukti untuk ucapannya.

Reza mengecek ponsel Alvaro yang sudah terbuka sandinya, kebetulan juga Alvaro telah membuka Instagram. Reza mengecek pengikut Alvaro, ternyata benar, salah satunya adalah Farah. Cowok itu tidak terlalu menunjukkan banyak ekspresi kaget, dia berusaha sedatar mungkin. Reza kemudian menyentuh ikon direct message (DM), tentu saja isi DM Alvaro terlalu penuh, tapi satu nama di antrian DM itu membuat mata Reza semakin memicing tajam.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang