19. Kebenaran Yang Menyakitkan

5.4K 360 17
                                    

Hanya hati yang bisa menyentuh hati. Hanya ketulusan yang bisa meluruhkan benci.

***

Seperti biasa, segala sesuatu yang menyangkut para Most Wanted Boys Bhakti Mulya akan menjadi perhatian dan pembicaraan banyak murid. Termasuk kejadian pagi tadi. Farah hanya menidurkan kepalanya di atas meja ketika ramai teman-teman sekelasnya memperhatikan dan memperbincangkannya. Entah kapan keadaan seperti ini akan berakhir.

"Raaa?" Vanya membelai-belai punggung belakang temannya itu, ia khawatir dengan keadaan Farah. Tidak ada jawaban dari panggilannya. Vanya melirik pada Disti dan Kirana yang juga sekarang memperhatikan Farah.

"Sabar Ra, gue yakin mereka bentar lagi bakal bosan, dan semua kejadian-kejadian yang menyangkut loe bakal berhenti dibincangin," ucap Kirana mencoba menenangkan.

Farah memejamkan matanya, gadis itu kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Kirana.

"Kapan Na? Kapan mereka bakal berhenti, aku capek Na, mereka bahkan sama sekali nggak ada yang peduli sama perasaan aku," Farah menahan air matanya yang hampir jatuh. Ketiga temannya tersentak melihat keadaan Farah yang seperti itu.

"Jangan peduliin mereka Ra, gue tau kalau ngomong gini tu mudah. Tapi serius Ra, gue ngomong gini karena loe punya kita Ra, walaupun satu sekolah benci sama loe, masih ada kita Ra, jadi jangan lemah Ra, gue tau loe kuat, dan hal kayak gini seharusnya nggak ngebuat loe jadi patah semangat kayak gini. Tanamin ke fikiran dan hati loe kalau ini tu cuman hal nggak penting," ucap Disti tulus, gadis itu tidak tahan melihat keadaan temannya yang seperti orang terpuruk sekarang.

Farah terdiam, kata-kata Disti seakan seperti air yang membasahi kerongkongan yang kering. Memuaskan.

"Kamu kok bisa gini Dis?" tanya Farah heran.

"Maksud loe?" tanya Disti bingung.

"Yah, kenapa kamu jadi sweet banget," ucap Farah sambil tersenyum dan membuat ketiga temannya seakan bisa bernafas lega melihat kembalinya seberkas keceriaan di wajah gadis itu.

"Gitu dong Ra, senyum, kan enak dilihatnya," ucap Kirana.

"Iya, aku cuman belum biasa sama keadaan dan masalah kayak gini," balas Farah.

"Iya Ra, kita paham, udah pokoknya loe ingat aja omongan sweet gue tadi," ucap Disti dan membuat ketiga temannya tertawa.

"Far, ada yang nyariin loe tuh," ucap Nia, salah satu teman sekelas Farah.yang tiba-tiba menghampiri bangku Farah.

"Siapa?" tanya Farah.

"Loe keluar aja, ntar loe tau kok," jawab Nia.

"Oh, ya udah, makasih Nia," ucap Farah.

"Sama-sama," balas Nia.

"Sendiri Ra?" tanya Vanya.

"Iya, ntar kalau bu Zakiah masuk bilangin kalau aku keluar bentar ya," pinta Farah pada ketiga temannya, dan di balas anggukan oleh ketiganya.

Farah melangkah keluar kelasnya dan betapa kagetnya Farah ketika mengetahui orang yang mencarinya adalah Keira.

"Kakak yang nyariin aku?" tanya Farah memastikan.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang