29. Peringatan Keira!

4.6K 321 20
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Laki-laki itu baru selesai mengakhiri permainan futsalnya, setelah tendangan terakhir yang membawa bola di kakinya mendarat mulus memasuki gawang. Leon memekik riang karena berhasil membobol gawang lawannya. Hari itu memang dia ikut tanding bersama teman kelasnya melawan kelas XI IPS 1. Tidak tanding dalam arti yang sebenarnya, hanya seru-seruan.

Leon berlari menuju tempat duduk yang tersedia di lapangan itu, menghampiri ketiga temannya yang dari tadi memang hanya menjadi penonton. Laki-laki itu mengelap keringatnya dengan handuk kecil berwarna hijau.

“Woe, ngapa sih?” tegur Leon, ketika mendapati atmosfer di sekitarnya sunyi, sepi, dan dingin.

Tidak ada yang menggubris pertanyaannya kecuali Esa. Cowok itu juga hanya mengangkat bahu dengan senyum miris. Reza dan Alvaro masih sama saja, diam dengan pikiran masing-masing, sesekali sambil meneguk coke yang ada di hadapan mereka. Di wajah keduanya masih tersisa lebam akibat perkelahian dua hari lalu.

“Ck, lo berdua tu harusnya bersyukur dapat skorsing, bebas dari pelajaran, bebas sekolah, bisa hungout kemana-mana. Jangan sok nekuk muka.”

Jelas kalau ucapan Leon itu adalah sindiran. Reza dan Alvaro memang mendapat hukuman skorsing, dan itu berlangsung selama tiga hari. Terhitung dari Jum’at hingga Senin. Sayangnya, apa yang dikatakan Leon tentang bisa hungout kemana-mana tidak terjadi sama sekali di hari pertama mereka di skors. Kedua orang tua mereka kompak mengurung mereka di rumah tanpa boleh keluar kemanapun, ditambah dengan penyitaan HP. Alhasil, mereka seakan terisolasi dari dunia luar.

Untungnya, hari ini, Sabtu. Esa berinisiatif mengajak Leon untuk menjemput keduanya. Esa menjemput Reza, dan Leon menjemput Alvaro. Sebenarnya itu ide klise, hanya saja mereka berhasil. Dan, sekarang mereka berakhir di lapangan futsal, dan sekarang tepat pukul lima sore.

“Bosan woe bosan, cuman duduk diam, ngebisu nemenin lo berdua, tau gini kita biarin lo bedua dikurung,” ucap Esa kesal.

“Bagi rokok!”

Esa dan Leon sontak menoleh ke arah Reza. Keduanya menatap kaget pada cowok itu. Alvaro tersenyum miring mencoba tidak peduli. Yang paling aktif ngerokok memang Esa, kalau ditanya yang paling nakal di antara mereka bertiga memang Esa, rokok, alkohol, sex bebas. Esa paling sering dan paling kenal dengan ketiga hal itu. Sebenarnya, Reza merokok juga bukan hal baru, hanya saja cowok itu sudah lama tidak merokok karena larangan Keira, namun tiba-tiba sekarang dia minta rokok, hal itu jadi aneh.

“Buat? Lo kan udah berhenti,” ucap Esa heran.

“Siniin aja elah, bacot banget sih lo.”

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang