8. LABIL

5.7K 474 2
                                    

Dengan Rabu ini, tepat lima hari Reza mencoba mendekati Farah, bukannya semakin dekat malah Farah semakin kesal dibuat olehnya. Reza memarkirkan motor ninja merah yang baru ia beli beberapa hari lalu.

Demi taruhannya dengan Alvaro, Reza benar-benar total mengejar gadis itu. Reza memang sempat menyesali keputusannya menerima taruhan itu, gadis itu sangat menyusahkan, dia tidak tertarik sama sekali pada Reza.

Farah seakan-akan mengetahui rencana mereka, yang membuat ia seakan mengikuti alur permainan. Meskipun itu tentunya tidak mungkin. Gadis itu saja yang tidak normal, didekati oleh dirinya, dikasih perhatian, dibaikin, bukannya senang atau berbunga-bunga, yang ada malah kesal.

Yah, walaupun ada rasa lega, karena jika nantinya Farah tidak jatuh cinta padanya, maka gadis itu tidak terlalu tersakiti.

"Anjirr. Gue kenapa? Ngapain gue mikirin perasaan tu cewek, mau tersakiti atau nggak, terserah. Yang penting gue harus menangin Keira, itu tujuannya," batin Reza merutuki dirinya sendiri.

Beberapa waktu ini, dia memang seakan menjadi orang yang tidak tegaan, terutama pada Farah, dia seakan takut gadis itu tersakiti. Padahal, menjadi orang tidak tegaan, tidak ada dalam kamus hidupnya, mau orang tersakiti atau tidak, itu bukan urusan dia. Yah, terkecuali pada Keira.

Reza masih setia duduk di motornya, dengan jaket hitam kulit dan tas ransel yang terpasang gagah di badannya. Pikirannya terganggu saat seseorang memarkirkan motor di sebelah motornya.

"Siapa yang nyuruh loe parkir disini?" tanya Reza tajam.

Lelaki bermotor matic hitam yang memarkirkan motornya disebelah Reza lantas menoleh pada sang penanya, didapatinya Reza menatapnya tidak suka, menangkap maksud dari pertanyaan dan air muka Reza, segera ia mengendarai motornya untuk diparkirkan di tempat yang jauh dari tempat Reza.

Reza melihat ke arah gerbang masuk sekolahnya, dan tepat pada saat itu, orang yang ditunggu datang. Reza tersenyum miring melihat kedatangan Farah. Mata gadis itu menangkap pandangan Reza yang melihat ke arahnya.

Hampir saja Farah akan memarkirkan motornya disebelah motor Reza, karena itu memang tempat parkir yang biasa ia pakai. Namun, karena tidak ingin berurusan dengan Reza, segera ia mencari tempat parkir lain.

"Sial, percuma gue jagain," ucap Reza kesal.

Reza segera turun dari motornya dan melangkah menuju tempat Farah memarkirkan motornya.

"Loe nggak ngehargain usaha gue banget ya," ucap Reza ketika sampai di samping Farah. Gadis itu sedang mengunci helmnya pada motornya.

"Usaha apa?" tanya Farah heran.

"Gue udah jagain tempat parkir loe, tapi loe malah cari tempat parkir lain," jawab Reza kesal.

"Emang Aku pernah minta buat dijagain?"

"Susah ya, kalau cewek nggak pekaan kayak loe,"

Farah melihat pada Reza sebentar dan kemudian segera melangkah mrninggalkan tempat parkir itu. Segera saja Reza menyamakan langkahnya dengan Farah.

"Kemarin, tumben nggak nolak tawaran gue?" sindir Reza mengenai kejadian ia membayari makanan Farah di kantin.

"Tawaran apa?" tanya Farah bingung.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang