CHAPTER 60

7K 410 156
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Playlist di multimedia: Neverending Story by Stray Kids - Ost. Extraordinary You

***

Silahkan vote/comment untuk mengapresiasi cerita ini 😊

***

💙 Selamat Membaca 💙

***

"Sial!" Reza melepas jaket yang membalut tubuhnya kasar dan melemparnya dengan keras ke atas tempat tidur.


Dia kemudian berkacak pinggang dengan raut wajah benar-benar kesal dan marah. Dia tidak bisa menahan dirinya ketika bertemu dengan Farah tadi hingga mengungkapkan kata-kata yang sebenarnya sangat mustahil diucapkannya pada seorang gadis. Seorang Reza Wisnu Pratama seakan memohon-mohon pada seorang gadis seperti tadi, mengingatnya saja membuatnya ingin melempar semua barang di dalam kamarnya.

Tok. Tok. Tok.

Suara ketukan pintu membuat Reza menoleh dengan tatapan tajam, merasa terganggu.

Tok. Tok. Tok.

Karena suara ketukan itu tidak berhenti, dia akhirnya memilih melangkah dengan kasar dan membuka pintu itu juga dengan kasar.

"Apa?!" Sentak Reza pada seorang pria yang merupakan salah satu penjaga kediamannya itu.

Pria itu seketika terlonjak kaget mendapati sentakan kasar dari tuan rumahnya itu.

"I-itu den, sa-sa-saya mau ijin mindahin kado-kado den Reza ke gudang," ucap pria itu sedikit tergagap.

"Ya udah pindahin aja, ribet banget pakai lapor-lapor ke gue!" balas Reza.

"Ma-maaf den, takutnya masih ada yang mau den Reza periksa."

"Enggak ada!"

"Ka--kalau gitu saya permisi, den." Pria itu dengan segera berjalan cepat dari hadapan Reza.

Reza kembali menutup pintunya dengan keras, dia menuju tempat tidurnya dan membanting dirinya pada kasur empuk itu. Matanya menatap langit-langit kamarnya, bayangan pertemuannya dengan Farah di toko tadi masih belum bisa hilang. Dia menghela nafas berat.

"Kenapa sih gue bisa punya perasaan sama lo?" gumam Reza.

Sampai saat ini dia belum bisa memahami kenapa perasaan pada Farah bisa tumbuh pada dirinya, bahkan bodohnya dia tidak bisa menemukan perempuan yang bisa dijadikannya pelampiasan untuk menghilangkan perasaanya, Keira sekalipun.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang