10. KENAPA MASIH AJA?

6K 401 4
                                    

Sisa waktu taruhan yang dibuat oleh Reza dan Alvaro memang masih tinggal empat hari. Namun, gadis itu, gadis yang mereka perebutkan datang sebelum taruhan itu benar-benar berakhir.

Suasana dilingkungan sekolah itu tiba-tiba saja menjadi ramai, bukan hanya di lapangan tempat Reza dan Keira berdiri, namun di lantai 2 dan 3 pun begitu, para murid ikut penasaran dengan kepulangan Keira yang tiba-tiba.

Keira maju mendekati Reza yang masih menatapnya tidak percaya.

"Hai, Re, gue pulang," ucap Keira sambil tersenyum manis pada Reza.

Reza mengerjapkan matanya dan kemudian menyadarkan dirinya, bahwa gadis yang ada di depannya ini memang nyata.

"Kei... Gue... Bukannya loe harusnya balik empat hari lagi?"

Reza tiba-tiba bingung dengan apa yang harus diucapkannya sekarang. Keira datang tiba-tiba bahkan tanpa ada pertanda sedikitpun, dia sama sekali tidak memiliki persiapan apa-apa untuk menyambut gadis itu.

"Kenapa? Loe nggak senang gue balik lebih cepat?" tanya Keira heran tanpa dapat menyembunyikan wajah kesalnya.

Bagaimanapun, Reza tiba-tiba tersenyum mendapati gadis itu yang tiba-tiba terlihat kesal. Reza merindukannya, itu pasti. Keira yang selalu mewarnai hari-harinya, bukan karena status 'most wanted' yang diberikan padanya, namun hanya sebagai Reza.

"Kok loe malah senyum?"

"Baru datang itu jangan marah-marah, ntar momen kangen-kangenannya nggak dapat," ucap Reza sambil berjalan maju untuk lebih mendekati Keira.

"Gue kesal. Pertanyaan loe kayak nggak ngarepin gue buat balik, padahal gue sengaja balik lebih cepat buat ngasih surprise," ucap Keira jujur.

"Masih aja ya sifat sensitif loe, kalau loe mau ngasih surprise, selamat loe berhasil, " balas Reza sambil menunduk memandang Keira, membuat gadis itu langsung tersenyum senang.

Keira sontak memeluk Reza di tengah tatapan para murid yang masih menontoni keduanya, bak menonton dua pemeran utama suatu drama. Reza cukup kaget mendapati gadis itu yang memeluknya tiba-tiba, namun ia tetap membalas pelukan gadis itu.

"Masih di sekolah, jangan khilaf gitu dong," Keira segera melepas pelukannya ketika mendengar suara orang itu.

"Alvaro..." ucap Keira ketika mendapati Alvaro telah berada di antara dirinya dan Reza. Ia segera mendekat pada Alvaro.

"Gue kangen banget sama loe," ucap Keira sambil memegangi tangan Alvaro.

Alvaro tersenyum penuh arti pada gadis itu.

"Ucapan yang sama buat loe Kei, welcome home Keira," ucap Alvaro sambil masih membiarkan gadis itu memegangi kedua tangannya.

Untuk sementara waktu, Reza dan Alvaro melupakan taruhan bodoh yang dibuat keduanya untuk memperebutkan Keira. Kembalinya Keira yang tiba-tiba memang mengejutkan dan sulit dipercaya, namun rasa bahagia dan ketenangan yang dirasakan keduanya lebih mendominasi.

***

"Kak Keira balik, pupus sudah harapan gueeee.... " rutuk seorang gadis tanpa sibuk mengecilkan suaranya.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang