Chapter 45

4.7K 346 76
                                    

Mungkin perasaan seperti ini masih terlalu muda untuk dimengerti. Mungkin kita masih terlalu muda untuk memahami sebuah perasaan. Atau mungkin, kita yang selalu berusaha menolak perasaan itu muncul.

- Blue Lova -

***

Playlist di multimedia: Virgoun - Surat Cinta Untuk Starla

***

Jangan lupa vote/comment untuk mendukung cerita ini 👌

***

Sebelumnya, terimakasih buat teman-teman yang udah meluangkan waktunya buat nanggapin pertanyaan aku di part sebelumnya. Ternyata, bagaimanapun masih tetap setia ya sama Happy Ending harus Reza sama Farah 😂 sampai diharapin nikah 😂. Yang jelas makasih udah nanggapin ya teman-teman 😊

***

Selamat Membaca 😊

***

Hari ini sudah masuk hari ketiga kegiatan perkemahan untuk anak-anak kelas X dan kelas XI jurusan IPA di Bakti Mulya alias hari terakhir dari rangkaian kemah. Kegiatan pagi mereka di hari terakhir ini diisi dengan gotong royong untuk membersihkan area perkemahan.

"Masih marah sama gue Far?" Alvaro tiba-tiba menghampiri Farah yang sedang sibuk memungut-mungut sampah hasil kegiatan-kegiatan mereka dari hari pertama yang kemudian dimasukkan ke dalam karung.

Farah menoleh sekilas pada Alvaro, dia tidak mencoba menjawab pertanyaan cowok itu dan kemudian kembali sibuk dengan memunguti sampah.

Hari Sabtu kemarin Farah merasa cukup tenang dengan sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan Reza juga teman-temannya, mereka juga tidak ada yang mencoba merecokinya. Farah berharap hari Ahad ini juga begitu, tapi sepertinya tidak begitu. Kadang harapan memang tidak boleh terlalu dilambungkan untuk menghindari rasa kecewa yang mendalam.

"Gue sebenarnya heran, lo marah ke gue karena apa?" tanya Alvaro tidak habis pikir.

"Enggak ada kok kak, enggak usah dipikirin," jawab Farah datar masih sambil memunguti sampah dan tanpa menatap pada Alvaro.

"Lo enggak suka karena kemarin gue ngomongin Reza?"

Farah menghela nafas mendapati pertanyaan Alvaro.

"Misi kak," ujar Farah dan segera saja dia meninggalkan Alvaro meninggalkan beberapa sampah yang jadi malas dipungutnya, lebih baik dia mencari sampah di tempat lain.

FARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang