15 Agustus 2011
05 : 10 AMSuara air mengalir terdengar jelas di telinga Yeonhwa. Gadis 16 tahun itu terbangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya.
"Oh! Yeonhwa-ya.. Kau sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?" Ucap ibu yang sedang membuatkan kami makanan sebelum ia pergi bekerja.
"Ibu... Seharusnya aku yang bertanya padamu, apakah tidurmu nyenyak? Aku rasa kau tak tidur hingga pagi... Jangan terlalu memaksakan dirimu..." Ucap Yeonhwa yang berdiri di dekat meja makan
"Anakku... ibu baik-baik saja... Jangan terlalu mencemaskanku. Lagipula ibu senang dengan apa yang ibu kerjakan kok!" Ucap sang ibu dengan senyum lebar manisnya.
"Bu... Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa.. Aku juga ingin bekerja membantumu tapi aku tidak bisa. Aku hanya membuat semua orang yang berada di sekitarku kesusahan."
"Ya! Apa yang kau bicarakan? Kamu tidak pernah menyusahkan siapapun. Ibu sangat bahagia memiliki anak yang baik sepertimu dan Jihoon ... senyum dan tawa kalian adalah kebahagiaan ibu." Ucap sang ibu yang masih saja tersenyum manis kepada anak perempuan satu-satunya itu.
"Ibu ... apa ibu saat ini tersenyum kepadaku?" Tanya Yeonhwa yang mendekati ibunya.
"Iya.., ibu saat ini tersenyum bahagia melihatmu."
Yeonhwa mendekat dan meyentuh wajah ibu kesayangannya dengan kedua tangan kecilnya itu lalu memeluk ibunya dengan erat.
"Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba memeluk ibu?" Tanya sang ibu penasaran.
"Aku hanya ingin memeluk ibu ... rasanya begitu hangat...."
"Aigoo ... kenapa hari ini anak cantik ibu manja sekali ya? Hahaha...." Ucap sang ibu sambil menepuk-nepuk punggung putri kesayangannya.
"Ibu? Kalau aku kedinginan, ibu akan memberikanku pelukan hangat mu lagi, kan?"
"Tentu saja...."
---
"Makanannya sudah siap! Sebaiknya ibu membangunkan kakakmu dulu.., kalau tidak, dia akan terlambat pergi ujian," Ucap ibu saat hendak berjalan ke kamar Jihoon.
Yeonhwa yang tengah duduk cantik di kursi meja makan langsung berdiri lalu berjalan cepat ke kamar kakakknya setelah mendengar perkataan ibunya. "Ibu! Biar aku saja yang membangunkannya. Ibu duduk saja di sini."
"Yasudah kalau begitu."
Yeonhwa mengetuk pintu kamar Jihoon tiga kali namun tak ada jawaban. Karena tak ada jawaban, gadis itu langsung membuka pintu kamar kakaknya.
"Kakak! Bangun!!" Ucap Yeonhwa yang berdiri di pinggir kasur Jihoon.
Mata Jihoon terbuka perlahan lalu melihat adik kecilnya berdiri di pinggir kasurnya. "Woah ... hari ini kakak melihat malaikat yang cantik berdiri di dekat kakak,"
"Apa yang kakak bicarakan sih? Aku bukan malaikat cantik seperti yang kau bilang. Ayo bangun!! Cepat!!!"
"Kalau begitu, tarik kedua tangan kakak supaya kakak bisa bangun," Ucap Jihoon yang menjulurkan kedua tangannya ke hadapan sang adik. Yeonhwa pun memegang tangan kakaknya lalu menariknya dengan sekuat tenaga. Tapi badan kakaknya sama sekali tidak terangkat.
"Ya! Kenapa kamu lemah sekali? Mana adik kakak yang kuat itu?" Ucap Jihoon mengejek.
Yeonhwa menarik kembali tangan kakaknya itu dengan sekuat tenaga, tapi hasilnya tetap saja sama. Badan kakaknya tidak terangkat sedikit pun. Melihat ekspresi sang adik yang mulai kesal, Jihoon menarik Yeonhwa hingga badan adik kecilnya itu terjatuh di pelukannya. Ia memeluk gemas adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
겨울날 [Winter Day] [MYG] [Complete]
RomansaYeonhwa, gadis yang sulit mengekspresikan emosinya dan memiliki pengetahuan terbatas. Ia berasal dari keluarga kecil yang sederhana serta bahagia. Namun, perekonomian keluarganya cukup buruk. Sampai suatu ketika, satu persatu keluarganya meninggalka...