Yeonhwa, gadis yang sulit mengekspresikan emosinya dan memiliki pengetahuan terbatas. Ia berasal dari keluarga kecil yang sederhana serta bahagia. Namun, perekonomian keluarganya cukup buruk. Sampai suatu ketika, satu persatu keluarganya meninggalka...
Kyungsik sangat panik melihat keadaan Yeonhwa saat ini. Ia memegang erat tangan Yeonhwa berharap Yeonhwa akan sadar.
Raehwa hanya berdiri dibelakang Kyungsik menyaksikan Kyungsik yang sangat panik.
"Ya! Raehwa-ya! Panggilkan Dokternya! Aku ingin mengetahui keadaannya saat ini"
"A..a.. Ne.."
Raehwa pergi mencari Dokter yang menangani Yeonhwa. Kyungsik hanya menatap wajah Yeonhwa.
"Mengapa kau selalu mengalami hal yang tak menyenangkan ? Kau adalah wanita yang sangat baik dan polos, tapi.. Hal yang menyakitkan terus saja berdatangan padamu dan seperti tak akan ada habisnya.."
"Aku.. Aku sangat ingin menjadi orang yang memberikanmu kebahagiaan dan menghapus semua luka yang ada dihatimu sedikit demi sedikit.. Tapi.. Kau sepertinya menolak itu.. Karena kau tak percaya kalau aku dapat melakukannya"
Raehwa pun datang bersama dokter yang menangani Yeonhwa.
"Ah! Dokter! Bagaimana keadaannya ?"
"Saat kecelakaan, ia mendapat goresan luka yang cukup banyak di tubuhnya, dan juga.. Kepalanya terbentur sangat keras saat kecelakaan itu, sehingga ia mengalami amnesia ringan.. Ingatannya akan kembali jika ia banyak melihat hal - hal yang berhubungan dengan ingatan lamanya, dan mungkin juga ingatannya akan kembali seiring dengan berjalannya waktu.. Namun, jangan terlalu memaksanya untuk mengingat hal - hal masa lalunya"
"A..apa ? Amnesia.." -Raehwa
"Dia.. Amnesia.." -Kyungsik
Hari telah malam, namun Kyungsik dan Raehwa masih menemani Yeonhwa dirumah sakit.
"Raehwa-ya ? Apa kau tak pulang ? Hari sudah malam.. Bahaya bagi seorang wanita pulang saat larut malam.. Pulanglah.."
"Tak apa.. Aku masih ingin disini.. Lagipula, aku bisa menjaga diriku sendiri.. Aku bukan anak kecil lagi"
"Pulanglah.. Jangan keras kepala seperti itu..."
Tiba - tiba jari tangan Yeonhwa bergerak dan matanya mulai terbuka.
"Yeonhwa-ya!!" -Kyungsik&Raehwa
"Kalian Siapa ?"
"Kami ini sahabat terbaikmu.. Aku Raehwa dan yang ini Kyungsik"
"Sahabat ? Raehwa dan Kyungsik ?"
"Ne! Jangan terlalu berpikir keras.. Istirahat saja dulu.." -Kyungsik
"Namaku siapa ?"
"Yeonhwa.. Jeon Yeonhwa" -Raehwa
FlashbackOn
"Namamu siapa ?" -Yoongi
"Yeonhwa.. Jeon Yeonhwa"
FlashbackOff
"Awww.." -Yeonhwa
Siapalelakiyangbersamaku di dalammobil itu ? Mengapahatikurasanyasakitsekalihinggainginmembuatkumenangis ?
"Kau kenapa ? Kepalamu sakit ?" -Kyungsik
"A..ani.." -Yeonhwa
"Apa kau mengingat sesuatu ?" -Raehwa
"Kurasa.. Aku mengingat seseorang.. Tapi.. Wajahnya Samar - Samar.." -Yeonhwa
Kyungsik menyelimuti Yeonhwa yang terbaring di tempat tidur.
"Ah.. Tak usah.. Biar aku saja.." -Yeonhwa
"Tidurlah! Jangan banyak bicara!"
"Ba..baiklah.."
Sampai kapan akumelihathalseperti ini ? Akusangatmencintaimereka.. Tapi.. Di sisi lain.. Akumembencinya.. Akujugainginperhatiannya dan diperlakukansepertimu.. Tapimungkin itu hanyaakanterjadidimimpikusaja.. Aku tak tahu apa yangakurasakan, tapi.. Kalauseperti ini terus.. Akurasa.. Kebencianku makin besar terhadapmu... >JRH
"Raehwa-ya ?! Pulanglah! Bahaya jika kau pulang larut malam.."
"Wae ?"
"Aku kan sud-"
"Wae ?!!"
"Mengapa kau berteriak ?! Kau mengganggu pasien yang ada disini!"
"Bisakah kau memperhatikanku walau hanya sekali ?"
"Apa maksud mu ?"
"Kenapa kau hanya memberikan perhatianmu padanya ? Kau bahkan tak pernah melihat ke arahku! Kau menganggap dia sahabatmu tapi kau memperlakukannya seperti kekasihmu! Kau pernah bilang aku juga sahabatmu tapi, aku hanya seperti sebuah parasit antara kalian berdua.. Aku kan.. Pernah.. Mengatakan kalau.. Aku menyukaimu.. Tapi kau selalu saja tak menjaga sikapmu dan membuatku sakit hati.. Maafkan.. Aku.. Yang egois.."
Raehwa pergi dari ruangan itu sambil menangis.
"Raehwa-ya!! Ya!! Aishh.. Anak itu..."
Kau tak tahuyangsebenarnya.. >Kks
Yeonhwa sedaritadi tak tidur dan ia mendengar semua itu.
Apa yang ia maksud itu aku ? Apa aku mempunyai hubungan dengan lelaki ini ? >Jyh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.