Tears

172 17 10
                                    

"Begitulah ceritanya Presdir"

"Jeon Sang Gyu.."

"Saya telah meminta maaf atas nama perusahaan, presdir.."

"Berhenti memanggilku presdir.. Aku bukan lagi presdirmu.."

Sekretaris Lee meneteskan air mata melihat kondisi Yoongi saat ini.

"Mengapa kau menangis ? Lelaki tak seharusnya mudah menangis.. Kau memang pria paruh baya mesum yang payah"

"Presdir!! Hiks.. Hikss"

Sekretaris Lee memeluk Yoongi yang terbaring di tempat tidur.

"Ya! Hentikan! Tingkahmu membuatku takut"

"Saya tak ingin melepas anda.. saya masih rindu dengan anda.. hikss"

"Bagaimana kabarnya ?"

Sekretaris Lee melepaskan pelukannya dan duduk di kursi samping tempat tidur Yoongi.

"Dia semakin cantik~"

"Ya! Hanya aku yang boleh melihat kecantikannya!!"

"Maaf Presdir.. Dia sekarang bekerja di sebuah restoran, dia juga memiliki teman.. yang saya lihat itu seorang wanita dan seorang pria.."

"Baguslah jika ia memiliki teman.."

"Ne. Teman prianya sangat peduli padanya, saya saja ingin dihajarnya saat saya ingin mengajak bicara nona walau hanya sebentar saja"

Apa mereka saling suka ?

"Benarkah ? Lalu, bagaimana reaksinya soal pesan ku ?"

"Hah.. itu.. nona sangat kaget lalu ia menangis histeris.. Nona juga sepertinya tak ingin berurusan dengan perusahaan, jadi nona menyuruhku untuk memimpin perusahaan anda presdir.."

Yoongi meneteskan air matanya.

"Me..mengapa.. anda menangis ?"

"Aku yang berniat tak ingin membuatnya terluka dan menangis justru membuatnya sangat terluka dan sakit hati karenaku.. Aku sangatlah bodoh"

"Anda memang bodoh! Cepatlah sembuh dan kembali ke korea! Nona pasti akan sangat bahagia jika melihat anda!"

"Aku tak tau.. Kondisi tubuhku hari demi hari semakin melemah.. Peralatan medis juga semakin banyak di tubuhku.. Aku sangat benci dengan tubuhku yang lemah ini dan diriku yang sangat bodoh ini! Aku sangat sangat benci"

"Jangan berkata seperti itu presdir.. Saya yakin anda pasti segera sembuh!"

Aku juga berharap seperti itu.. Sangat sangat berharap seperti itu.. namun, jika aku melihat kenyataan, aku rasa aku sudah mendekati akhir hidupku >Myg

---

"Apa ?! Kenapa anda menyembunyikan hal serius seperti ini ?! Selama setahun aku menanyakan ini ke anda, namun anda tak mau memberitahuku!! Kenapa ?!!"

Beberapa menit yang lalu...

Yeonhwa yang sedaritadi merasakan sesuatu yan tak enak, pergi ke rumah Yoongi untuk mengganti bunga dikamar Yoongi. Saat ia memasuki rumah, ia melihat Choi Ahjumma membereskan pecahan kaca foto Yoongi yang tersebar dilantai.

"Omo!!"

Yeonhwa pun langsung membantu Choi Ahjumma membereskan pecahan kaca itu.

"Oh, Yeonhwa-ya.. Biar saya saja yang membersihkan ini, tanganmu nanti tergores.."

"Tak apa, tanganku tadi juga sudah tergores.. itu tak terlalu sakit.."

Mereka berdua telah selesai membersihkan pecahan kaca foto Yoongi.

"Mengapa fotonya bisa jatuh ?"

"Saya juga tak tahu.. Tiba - tiba saja fotonya terjatuh.. Perasaanku sedaritadi juga tak enak.."

"Perasaanku juga tak enak.. Aku baru merasakan hal semacam ini.. Semoga saja ini tak ada kaitannya dengan Yoongi.. Aku sangat khawatir.."

"Yeonhwa-ya..."

"Ne ?"

"Maafkan aku.. Ini semua permintaannya.. Tapi kalau seperti ini, aku rasa kau juga harus tahu.."

Choi Ahjumma memberitahukan ke Yeonhwa tentang alasan Yoongi menghilang selama setahun hingga saat ini.

"Tuan Muda meminta saya untuk meyembunyikannya"

"Wae ?!! Mengapa semua hal yang menyakitkanku terus berdatangan ?! Aku merasa hidup seperti orang bodoh!! Semua ini terasa berat bagiku.. Dan tak ada tempat untukku menghilangkan rasa sakit ini.. hiks.."

Kau benar - benar wanita yang sangat kuat Yeonhwa-ya.. >Ca

Yeonhwa keluar dari rumah Yoongi dan meninggalkan bunga yang ia bawa di lantai depan pintu rumah Yoongi. Ia berjalan pulang sambil menangis.

Bodoh!! Mengapa kau sangat bodoh ?! Kau saat ini tengah sakit, kau seharusnya memberitahuku!!

Mengapa kau sangat putus asa ? Seolah - olah kau menyerah pada hidupmu dan menyuruhku melupakanmu agar aku tak menangisi kepergianmu ?

Disana kau sedang memperjuangkan hidupmu.. Hanya kau sendiri yang berada disana.. Aku tahu itu terasa sangat sulit..

Seharusnya dari awal kau bilang padaku kau mengidap penyakit itu.. Kau terlalu memikirkan orang - orang yang berarti bagimu hingga kau tak mempedulikan dirimu sendiri..

Jika aku tahu lebih awal, Aku akan merawatmu dengan baik dan menyemangatimu agar kau tetap hidup.. Aku tahu semua orang akan mati, tapi.. Kau memilih cara yang salah..

Aku tak ingin melihatmu tertidur jika kau kembali kesini.. Aku seperti orang bodoh yang terus berharap kau datang dan memberikanku senyuman..

Aku sangat benci dengan diriku yang bodoh ini!! Aku hanya terus berharap tanpa melakukan apa - apa.. Aku sangat payah!! Kau berjuang untuk hidup sedang kan aku bersenang - senang dengan temanku dan hampir melupakanmu.. Aku benar - benar egois..
Aku.. Sangat.. Sangat.. Membenci.. Diriku yang seperti ini..

 Diriku yang seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>>>

겨울날 [Winter Day] [MYG] [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang