Indah gemerlap lampu kota amerika dari balkon hotel yang kini ishani tinggali sejak 3 hari yang lalu
"Coffee " ujar ranveer menjulurkan dari belakang tubuh ishani yang sejak tadi diam termenung mengamati keindahan disana
"Thank you " ucap ishani melempar senyum Kecil sembari meraih gelas coffee
"Kiss" ranveer menarik kembali gelas yang di pegangnya namun malah menjulurkan pipi di hadapan ishani,
Ishani menghela nafas kecil menurut kan tangan yang hendak meraih gelas tadi mengbalikan posisi semulanya
"Just kidding my angel " rayu ranveer kembali memberikan gelas nya ,ishani membalikan badan menghadap ranveer dengan wajah masam
"Apa yang kau fikirkan ishani, aku takut melihat mu diam seperti itu bisa bisa nanti kau kesurupan " goda ranveer
"Ranveerrrr" teriak ishani histeris,,sontak ishani meletakan gelas coffe nya di meja kecil di sebelah ranveer ishani berusah melangkah meninggalkan ranveer namun langkah nya terhenti saat tangan ranveer berhasil menghalangi langkahnya tepat di perut ishani tangannya menempel, sedikit mendorong tubuh ishani kembali melangkah kebelakang
"I am sorry ok " ucap ranveer menyisihkan rambut beberapa rambut ishani yang menghalangi mata nya ,ishani hanya tertunduk
Ranveer tau ishani takut akan hal hal yang mistis dan gelap , saat hari pertama di hotel saat lampu hotel tiba tiba pad ishani merasa ketakutan, ranveer mencoba menenangkan ishani waktu itu hingga ahirnya ishani menceritakan cerita masa kecilnya dulu,,
Ranveer sangat merasa bersalah dengan apa yang di ucapkan Barusan"Tenanglah ada aku disini,
Tidak akan ada apa apa ishani " perlahan ranveer mendekatka. Tubuh ishani ke tubuhnya"Maafkan aku, tidak seharusnya aky mengatakan itu" lanjut ranveer yng kini sudah mendekap tubuh ishani
Tanpa ishani sadari tangan nya kini sudah membalas pelukan ranveerTangannya yang melingkar di pinggang ranveer membuat ranveer berani untuk mengusap rambut ishani terlihat ishani memejam kan matanya sesaat sebelum sesuatu menyadarkannya bahwa ini tidak lah benar ,sontak ishani melepaskan pelukannya dengan langkah menjauh dari ranveer
"Ranveer ,aku mengantuk besok pagi kita harus sampai disana pukul 10 pagi kau tidur lah,selamat malam " ucap ishani meningalkan ranveer dan mengabaikanya yang terdiam kebinggungan disana
"Good night" bisik ranveer berjalan mengikuti ishani dari belakang, tanpa menjawab ishani langsung mengambil posisi di ranjang namun ranveer tetap menatap ishani dari sofa tempat dia tidur selama disana
*****
Malam telah berganti pagi ,bayangan senyum ishani membangunkan ranveer dari alam mimpinya
Membuka perlahan kedua matanya terfokus ke atas ranjang samar samar ranveer melihat ishani masih terbaring diatas ranjang,namun beberapa detik setelah ranveer berdetip ishani telah menghilang dari ranjangng, matanya kini memandang ke setiap sudut ruangan hingga pandangannya terfokus pada sesuatu yanga da di meja, perlahan ranveer membenarkan baju yang kini lusut karna di pakai tidur semalamanSebuah memo tergledak disana dengan roti bakar dan susu di sampingnya
Hai tuan direktur ,,huss hentikan senyum konyol mu itu sekarang ( ranveer menghentikan senyumannya sepontan)
Maafkan aku, aku berangkat lebih dulu dari mu, ada beberap yang harus aku selesaikan sebelum ke kantor, tadinya aku ingin membangunkan mu namun kau begitu pulas, sarapan yang sudah ada, jika kau tidak memakannya aku akan meninggalkan mu disini sendiri 😀😀😄😄😄
Mandi cepatan, handuk mu ada di luar seperti biasanya dan segera berangkat "
Senyum manis kini mengembang di bibir ranveer beberapa saat hingga dia berlalu untuk bersiap ke kantor
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Loyalty
RomanceHaruskah keterpaksaan dijalani demi kesetian ????? sedangkan rasa Cinta tidak lagi dimiliki Ranveer terjebak dalam sebuah hubungan yang tak diingin kan lagi Cinta nya kini telah berlabuh ke ishani tapi kesetiaannya harus bertahan untuk ritika...