halaman 3

1.5K 111 9
                                        

Ranveer memandang ishani tanpa mengedipkan mata sekejab pun ,ishani mulai menyadari yang dilakukan ranveer hingga membuat nya mulai salah tingkah

"Kapan kau mau memulai nya ranveer??  -ishani mendengus lembut -  ini file yang harus kau cek tapi kau hanya memperhatikan yang lain saja "

"Jika yang didepan ku lebih manis seperti ini bagai mana bisa aku memealingkan pandangan ku " jawab ranveer masih dalam posisi nya,

"Jika kau terus mengkonsumsi yang manis kau akan terkena diabetes " ishani mulai tersipu

"Jika yang manis seperti mu, komplikasi pun tidak akan membunuh ku " ranveer tersenyum menimpa dagu nya

"Ranveer,, jika kau tidak ingin rapat ini biarkan aku pergi " ishani merapikan tas nya dan bangkit dari tempat duduk nya namun tangan ranveer sigapn memegang tangan ishani

"Heheh baik baik ishani aku akan mengecek berkas nya, tunggu " ranveer meraih map di depannya beberapa saat

"Ini sangat sempurna,,, selain cantik kau juga smart (ranveer tersenyum kearah ishani)  baik lah aku menerima kontrak ini, " ranveer menjulurkan tangannya dengan senyuman ishani membalas nya

"Terimakasih ranveer, aku pulang dulu " ishani berjalan menjauh dari ranveer namun langkah nya terhenti saat sampai di depan pintu,sesuatu memaksanya untuk menoleh ke belakang ishani meninggalkan senyum manis nya membuat ranveee tak berkedip sebelum ahirnya berlalu dari ruangan ranveer

******

"Tante, apa ishani sudah kembali " srru seorang gadis cantik saat memasuki rumah ishani

"Hai shivanya, kau baru terlihat ahir ahir ini, ishani ada di kamar nya kau masuk saja " saut sanum

Shivannya adalah sahabat ishani dari Sma,namun sanum sudah menganggap nya seperti putrinya sendiri dia biasa berada di rumahnya walau pun ishani tidak dirumah

"Rabit,,,,haaaaaaaaa rabit 3hari tak melihat mu kenapa kau makin jelek haaaa " shivannya mencubit pipi ishani tanpa menghiraukan expresi wajah ishani yang kesakitan

"Huuu dasar ular, datang datang langsung matok sakit tau, " saut ishani mengusap pipi nya

"Bagaimana tadi Lancar???  ". Ucap shivannya mengejitkan Satu mata

"Biasa saja,,, tampan standar, pintar standar nggak ada yang istimewah " ucap ishani sembari membuka novel yang sedang di baca nya

"Ishaniii,,,  aku tidak membicarakan pemilik perusahan nya tapi aku bicara tentang rapat nya,,,,  hayo kau ketahuan kan.???  " goda shivannya dengan satu jari mecolek pinggang ishani

"Vannya, kau" ishani merasa gemas

****-*****

Love and LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang