Setelah perjalan kurang lebih 25 menit dari bandara ahirnya ishani sampai di rumah bersama ranveer dan supir nya, sepanjang jalan ishani hanya diam tanpa kata, rasa kecewa yang menyelimuti dirinya sudah tidak dapat disembunyikan lagi,dengan cepat langkah ishani menuju pintu rumahnya namun Tanpa ishani sadari ranveer mengikuti langkah nya, ishani berulang kali memencet bel rumah namun tidak ada jawaban dari siapapun
Ishani mulai merasa kesal, membanting koper dengan keras tepat di samping dia berdiri
"Accccuuuuhhhhhh" terik ranveer mengagetkan ishani
"Kau ,ada apa kau disini " seru ishani
"Setidaknya bantu aku, kaki ku terkenakoper mu ishani " seketika wajah ishani berubah saat melihat kopernya menindih kaki ranveer
"Maaf maaf maaf ranveer aku tidak sengaja " ishani membenarkan posisi kopernya kembali
Ishani kembali memncet bel rumah nya tak lama seorang wanita paru baya yang sudah bersama nya sejak kecil membukan pintu dengan senyum Indah di wajah yang kini mulai terlihat lipatan lipat an kecil nya
"Maaf non, bibi baru selesai menjemur, " ucap bibi dengan wajah pucat
" bibi kenapa, sakit?? Tanya ishani khawatir
"Tidak non bibi tidak papa " jawab nya sempoyongan
"Bibi sekarang kedokter ok ,biar supir mengatar mu " ishani mengusap pundak bibi sebelum mengambilkan beberapa lembar uang dari didompet merah nya
Ranveer memandang ishani dengan senyum kekaguman yang semakin besar ,dibalik wajah cueknya ishani wanita yang penuh kasih sayang dan baik ,,,,,
"Non ,apa bibi boleh sekalian istirahat dirumah anak bibi malam ini "lanjut bibi menyadarkan ranveer dari lamunannya
"Tentu ,kembali lah jika kau sudah sehat bi " jawab ishani
"Tapi Nyonya sedang ada keperluan sejak kemarin dia belum kembali non,apa non ishani tidak keaepian nantinya " ishani hanya tersenyum kecil kepadanya hingga ahirnya bibi pergi meninggalakn ishani
Ishani melangkah masuk tanpa menghiraukan ranveer di belakangnya seakan tidak ada ranveer ishani hendak menutup pintu rumah nya
"Apa kau tidak ingin mengobati luka ku karna koper mu, rasanya darah ini akan habis beberapa menit lagi dan aku akan meninggal disini "celoteh ranveer membuat ishani membalikan badannya
"Ranveer, apa yang kau katakan, (mata ishani tertuju pada sepatu hitam yang di kenakan ranveer sekarang) kau membohongi ku lagi, apa perlu ku banting lagi koper ku hingga kaki mu benar benar berdarah " geram ishani
"Maka dari itu ajak aku masuk agar kau dapat melihat sendiri darah yang ada di dalam sepatu ku ini,, ach tubuh ku kini lemas sekali ". Jawab ranveer memejamkan mata perlahan
"Ranveerrr " teriak ishani saat ranverr pura pura pingsan
"Tolong tolong, " teriak ishani membuat 2 satpam yang berjaga digerbang rumah nya datang mendekat
"Ada apa non " seru salah satu satpam
"Bawa dia masuk pak,,, bawa dia ke kamar ku " ucap ishani
Tanpa lama 2satpam perkasa itu membawa ranveer dengan cepat kekamar ishani dan merebahkan nya di atas ranjang serba putih sebelum ahirnya hanya ada ishani dan ranveer di dalam sana.....
*********
Ritika merasa kesal saat sampai dirumah ranveer, teriakannya mengagetkan almira yang sedang duduk dengan novel di tangannya
Wanita yang sangat menyayangi Putra tunggalnya ini sangat menyayangi ritika juga, sebenarnya ranveer bukan anak tunggal dia memiliki kaka perempuan 4th lebih tua dari dirinya namun 6 tahun yang lalu kecelakan tradis merenggut nyawa DIANDRA zevra vaghla
Kenyataan itu benar benar memilukan hati almira saat itu hingga beberapa tahun kedepan, hingga ritika datang di kehidupan ranveer yang selalu menghibur almira dari kesedihannya mengembalikan kebahagian yang sempat hilang dirumah itu,,"Ritika, dimana ranveer" tanya almira bangkit dari sofa
"Apa dia belum sampai du rumah tante (kesal ritika membanting tubuhnya di sofa ) dia pulang lebih awal dari ku dia meninggalkan ku tante " jelas ritika, namun almira hanya tersenyum melihat ritika kesal
"Permisi Nyonya, tuan ranveer ada di rumah tuan Yas ,,tadi saya yang mengantarmya " seru sopir
"Apa di bandara dia bersama seorang wanita" cetus ritika denan tatapan penasaran
"Tidak non ,tuan ranveer sendirian " ucap sopir membohongi ritika karna saat ranveer menyuruh supirnya pergi ,dia menyuruh supirnya mengatakan hal itu kepada mama nya di rumah
"Hai ,apa yang kau katakan sayang ,ranveer tak akan mengkhiyanatimu sudah minum lah " almira menjulurkan segelas jus yang di berikan pembantunya
*******
Sudah 10 menit ranveer tidak juga bangun dari pingsannya, ishani terus mencoba membangunkan ranveer dengan berbagai cara hingga ahirnya ishani mempercikan sedikit air ke wajah ranveer,beberpa kali kepala bergerak membuat ishani merasa lega,"Ranveer bangun lah,, minum ini " ishani menjulurkan segelas susu pada ranveer, namun bukan tangan ranveer yang meraih gelas itu melainkan mulutnya yang mendekat kearah gelas di tangan ishani ,reflek ishani membantu ranveer minum dari tangannya tatatpannya penuh dengan rasa khawatir untuk ranveer sedangkan ranveer tersenyum bahagia di dalam hati
"Dengan pura pura pingsan ahirnya aku bisa bersama ishani,mungkin aju harus lebih lama lagi disini " bisik ranveer pada dirinya
💓💓💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Loyalty
Roman d'amourHaruskah keterpaksaan dijalani demi kesetian ????? sedangkan rasa Cinta tidak lagi dimiliki Ranveer terjebak dalam sebuah hubungan yang tak diingin kan lagi Cinta nya kini telah berlabuh ke ishani tapi kesetiaannya harus bertahan untuk ritika...