halaman 9

2.1K 114 29
                                        

Bergegas ishani pergi ke bandara pagi buta jauh sebelum jadwal keberangkatan yang ranveer dan ishani rencanakan
Ishani sengaja menghindari ranveer pagi ini
Rasa Kecewa dan menyesal menyelimuti hati nya kini

Amerika menunjukan pukul 10.00 pagi, dengan pakaian rapi ranveer berulang kali mengetuk pintu kamar ishani yang hanya terbatas satu kamar dari kamar nya,

"Maaf tuan pemilik kamar ini sudah pergi sejak 4 jam yang lalu " ucap salah satu OB yang  sedang membersikan koridor

"4jam yang lalu (ranveer berfikir sejenak)  terimakasi " ujar ranveer

Tanpa fikir lama ranveer berlari keluar hotel untuk pergi ke bandara, namun langkahnya terhenti saat sampai di pintu keluar ranveer mengingat sesuatu

"Astaga, mana mungkin aku bisa melupakannya (ranveer menepuk jidatnya sembari membalikan badan)  tas pakaian ku dan berkas berkas penting masih tertinggal di dalam, " kilat ranveer berlari menuju kamar sigap tangannya meraih tas dan semua milik nya,, sesaat matanya memeriksa keadaan kamar mungkin ada yang tertinggal selain itu, setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal ranveer segera memanggil taxi menuju bandara

******

Terlihat jelas disalah satu tempat duduk di dalam pesawat Seorang gadis dengan balutan celana jens pendek diatas lutut dan kaos berwarna merah muda nya
tengah duduk melamun sendirian,,

"Kapan pesawat ini akan berangkat, dengan sengaja aku berangkat pagi agar aku bisa lebih awal sampai Jakarta tapi sayangnya tetap saja hufttt" geram ishani pada dirinya

"15menit lagi pesawat akan berangkat kau bersabarlah " seseorang tiba tiba duduk disebelah ishani dengan tatapan begitu dalan ke arah ishani

"Kau, " kesal ishani saat sadar ranveer sudah ada di sampingnya

"Kenapa kau meninggalkan ku"  tanya ranveer

"Ishani, maafkan aku " lanjut ranveer meraih tangan ishani

" ya, aku salah aku tidak menceritakan ini kepada mu, tapi sungguh ishani aku tidak mencintai nya, hanya kau yang aku inginkan " jelas ranveer berhasil membuat ishani membalas tatapannya

"Memang aku dan ritika sudah lama berpacaran,, tapi aku sudah tidak mencintainya, maafkan aku percayalah hanya kau yang aku cintai ishani " lanjut ranveer penuh harap

"Kenapa kau tidak meninggalkannya " pertanyaan ishani membuat ranveer kehilangan kata kata

"Kau akan tau, tapi bukan sekarang " jawab ranveer,  kini tangan ishani berusaha melepaskan dari genggaman ranveer spontan tatapannya juga menjauh dari ranveer

"Dimana ritika " tanya ishani ketus

"RITIKA " ranveer terkaget saat tersadar bahwa dia telah meninggalkan ririka di hotel

*******

Begitu kesal wajah ritika menunggu taxi yang sudah di pesannya 20menit yang lalu saat  ritika tau bahwa ranveer sudah menunggalkannya sendirian di hotel

Ritika berusaha menghubungi ranveer namun tidak ada jawaban darinya

******

10 menit sudah pesawat berasa di atas awan,,  ishani masih tetap terdiam ditempat duduk nya berulang kali ranveer mengajak nya bicara namun ishani tidak menanggapi sedikit pun ucapan ranveer

Perlahan Ranveer melirik kearah ishani,,,seketika wajah ranveer berubah kesal diiringi dengan helaan nafas kecil saat melihat mata ishani terpejam di sana

"Dasar ishani Mulut ku sampai berbusa,,, ech ternyata malah tidur" tangan ranveer menyingkirkan beberapa rambut yang menghalangi menutupi ishani

"Kau begitu cantik seperti ini " bisik ranveer memandangi wajah ishani perlahan tangannya berusaha. Memindah posisi kepala ishani menempelkan nya tepat di pundaknya,ranveer mengecup kepal ishani sebelum ahirnya memejamkan mata dengan tangan saling menggenggam erat ......

*****

Love and LoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang